Pemerintahan
Nekat Jualan di Jalan Saat Pasar Siyono Ditutup, Puluhan Pedagang Dibubarkan Petugas
Wonosari, (pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Keputusan pemerintah untuk menutup Pasar Hewan Siyonoharjo guna mengantisipasi penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sempat tak digubris oleh para pedagang. Pada Kamis (02/06/2022) pagi tadi yang bertepatan pasaran Wage, puluhan pedagang hewan ternak nekat berjualan di luar pagar Pasar Hewan Siyonoharjo yang ditutup. Kegiatan para pedaganng ini lantas dibubarkan oleh petugas gabungan dari Dinas Perdagangan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, serta aparat kepolisian.
Kepala Dinas Perdagangan Gunungkidul, Kelik Yuniantoro, menyampaikan, pihaknya terpaksa melakukan penutupan pasar hewan di seluruh Gunungkidul lantaran mengantisipasi penyebaran PMK di Gunungkidul agar tidak semakin meluas. Untuk menyeterilkan kawasan pasar, pihaknya berencana akan melakukan penyemprotan disinfektan dalam waktu dekat ini. Langkah ini lakukan agar saat Idul Adha nanti, kesehatan hewan ternak tetap terjamin sehingga tidak mengganggu pelaksanaannya.
“Kita minta masyarakat untuk bersabar dahulu, kami ingin memastikan semuanya aman,” terangnya.
Kelik sendiri meminta agar para pedagang kembali menaikkan ternak-ternaknya di pinggir jalan untuk dibawa pulang. Ia berjanji untuk menyelesaikan persoalan ini secepat mungkin sehingga para pedagang ternak tidak semakin merugi.
“Mohon (ternak) dibawa pulang dulu, ini terpaksa kami lakukan,” lanjut dia.
Pembubaran pedagang sapi pagi ini dikeluhkan oleh Bagong, pedagang asal Magelang yang telah lama beroperasi di Gunungkidul. Ia mengatakan jika dirinya menyayangkan kebijakan penutupan pasar hewan. Sebagai pedagang, pasar merupakan salah satu tempat yang sangat strategis untuk dirinya melakukan transaksi jual beli ternak yang menjadi penghidupannya. Akibat penutupan ini, Bagong mengaku kesulitan untuk memenuhi permintaan pesanan dari rekan bisnisnya di Jawa Barat.
“Gimana bisa dapat kambing atau sapi kalau pasar ditutup, langganan saya kacau padahal saya harus bayar angsuran,” keluh dia.
Hal senada juga diungkapkan oleh Waldiyanto, pedagang hewan ternak asal Kapanewon Playen. Ia merasa kecewa lantaran para pedagang sapi yang berjualan pada Kamis Wage pagi ini dibubarkan oleh petugas. Padahal, pada momen menjelang Idul Adha seperti sekarang ini, merupakan momen bagi para peternak ataupun pedagang hewan ternak untuk panen rupiah hasil jerih payah. Menurutnya, pedagang harus menanggung biaya lebih jika hewan ternaknya tidak kunjung terjual.
“Biaya pakan kan jalan terus kalau hewannya tidak segera dijual,” tutur dia.
Dirinya sebetulnya telah mengetahui kebijakan pemerintah terkait penutupan pasar. Namun Kamis pagi ini dirinya tetap nekat datang lantaran tidak ada pilihan lain. Ia mengaku merasa keberatan jika pasar hewan tempatnya menjual ternaknya ditutup sementara waktu. Namun begitu, dirinya tak bisa berbuat apa-apa dengan kebijakan yang telah diputuskan tersebut.
“Ya untung-untungan jadinya, kalau tidak bisa jual di dalam, siapa tahu bisa jualan di luar pagar,” jelas Waldiyanto.
Saat dibubarkan, pedagang diminta untuk berjualan di rumah saja karena kalau di pasar dapat memperbesar potensi penularan PMK.
“Ya ini hewan ternak yang mau dijual terpaksa dibawa pulang lagi,” tutupnya.
-
Budaya4 minggu yang lalu
Berikut Hasil Pembukaan Cupu Panjala
-
Politik2 minggu yang lalu
Mantan Pj Sekda Ungkap Bahaya Janji Manis Hibah 100 Juta per Padukuhan
-
Kriminal1 minggu yang lalu
Kasatkornas Banser Syafiq Syauqi Temui Pengasuh Pondok dan Perwakilan Pemuda Indonesia Timur
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Mengintip Perjalanan Panjang Klub Voli Ganeksa Bhumikarta Yang Mulai Bersinar di Level Nasional
-
Budaya4 minggu yang lalu
Pakar Pariwisata : Pengumpulan Data Gastronomi Terkendala Kurangnya Edukasi dan Pewarisan Budaya Kepada Generasi Muda
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Pekerja Proyek JJLS Temukan Goa Saat Proses Penggalian Bukit
-
Politik2 minggu yang lalu
Tanggapi Santai Tuntutan Diskualifikasi, Timses : 03 Paling Kuat, Wajar Mau Dijegal
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Tak Berizin, Polisi Tutup Seluruh Outlet 23 Penjual Miras di Gunungkidul
-
Budaya4 minggu yang lalu
Tampilkan Enam Kelompok, Parade Teater Linimasa #7 Bakal Digelar di TBY
-
event4 minggu yang lalu
Filateli Sebagai Edukasi dan Investasi
-
Budaya4 minggu yang lalu
Pameran Seni Visual & Bonsai Resmi Dibuka di Loman Park Hotel Yogyakarta
-
Sosial4 minggu yang lalu
Penjelasan DLH Mengenai Penutupan Goa di Proyek JJLS Gunungkidul