Budaya
Pahami Aturan Ini Ketika Mau Masuk Pertapaan Kembang Lampir
Panggang,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pertapaan Kembang Lampir di Desa Girisekar, Kecamatan Panggang memang dikenal sebagai tempat keramat. Tak ayal, sejumlah aturan pun wajib dipatuhi jika hendak berkunjung ke kawasan tersebut, salah satunya berkaitan dengan warna pakaian.
Juru Kunci Kembang Lampir, Tri mengatakan, untuk dapat berziarah di Kembang Lampir pengunjung wajib mematuhi sejumlah aturan yang sudah terpajang di depan pintu masuk lokasi pertapaan. Sepetri, pengunjung diminta untuk tidak mengenakan pakaian berwarna unggu dan warna hijau.
“Tidak boleh menggunakan dua warna itu karena pesan dari keraton. Alasannya, dua warna itu ada kaitannya dengan penguasa laut selatan, yakni Nyi Roro Kidul,” kata orang kepercayaan Keraton Ngayogyakarta itu, Sabtu (15/12/2018).
Ia mengatakan, jika nekat melanggar aturan yang ada tersebut diyakini akan menimbulkan hal buruk bagi si pelanggar. Bahkan menurutnya dapat menyebabkan kematian.
“Pernah ada cerita dari juru kunci terdahulu, ada yang nekat menerobos dan pada akhirnya diingatkan untuk pergi. Kemudian dalam perjalanan pulang orang itu dikabarkan mengalami kecelakaan hingga meninggal dunia,” terang dia.
Selain warna pakaian, juga ada aturan pelarangan mengambil foto bangunan bagian dalam. Bahkan ada larangan juga untuk tidak mengenakan alas kaki ketika memasuki lokasi ziarah.
“Ada aturan juga bagi wanita yang masuk harus dalam keadaan suci,” imbuhnya.
Meskipun tidak menjelaskan secara rinci, namun sejumlah peraturan yang ada tersebut berusaha ia pertahankan. Menurut dia, aturan dibuat oleh pendahulu dengan berbagai macam alasan dan pertimbangan dari berbagai aspek pada masa itu.
“Sebisa mungkin saat ini kita menjaga, memperketat dan mengawasi para peziarah. Semuanya hanya antisipasi,” kata dia.
Ia menambahkan, untuk dapat berziarah ke Kembang Lampir tidak bisa dikunjungi setiap hari. Lokasi itu hanya akan dibuka pada hari Senin dan Kamis.
Tri menambahkan, Kembang Lampir selama ini memang cukup terkenal diberbagai penjuru dunia. Bahkan beberapa kali tercatat, banyak pengunjung dari luar negeri seperti Netherlands, Perancis dan Belgia. Mereka yang datang mayoritas dari kalangan pejabat, dengan tujuan meminta hidayah, jodoh maupun jabatan.
“Disini pengunjung tidak dimintai biaya masuk. Hanya saja jika ada yang memberi diterima, itu juga untuk biaya kebersihan bangunan dan sarana kamar mandi,” tambahnya.
Sejarah singkatnya, Pertapaan Kembang Lampir adalah petilasan Ki Ageng Pemanahan atau keturunan Brawijaya V dari kerajaan Majapahit ketika sedang mencari wahyu. Nama aslinya, Kembang Semampir yang berubah menjadi Kembang Lampir yang artinya “bangun landepe piker.”
Drenovasi pertama kali oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang dilanjutkan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X. Ki Ageng Pemanahan bertapa di Kembang Lampir sampai mendapat petunjuk dari Sunan Kalijaga jika wahyu keraton berada di Padukuhan Giring, Desa Sodo Kecamatan Paliyan. Lantas ia diperintahkan oleh Sunan Kalijaga pergi kesana. Akhirnya Ki Ageng Pemanahan berebut wahyu yang berbentuk kelapa muda dan memenangkannya dari Ki Ageng Giring. Konon, yang berhasil meminum air kelapa muda itu akan menjadi raja tanah Jawa.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
50 Kilometer Jalan Kabupaten di Gunungkidul Beralih Status
-
Pemerintahan6 hari yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Mengenal Hamam Tejotioso, Pembalap Cilik Gunungkidul yang Mulai Ukir Prestasi
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
bisnis3 minggu yang lalu
Grafik Perjalanan Kereta Api Selesai Difinalisasi, Pemesanan Tiket KA Februari 2025 Mulai Dibuka Bertahap
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kasus Penyalahgunaan Tanah Kas Desa, Lurah Sampang Ditahan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
PMK Kembali Merebak di Gunungkidul, 43 Sapi Suspek Mati Mendadak
-
Hukum1 minggu yang lalu
Curi 5 Potong Kayu, Warga Panggang Terancam 5 Tahun Penjara
-
Pendidikan2 minggu yang lalu
SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Siap Melaju ke Tingkat Nasional Ajang OMBN 2025
-
bisnis3 minggu yang lalu
Diproyeksi Ada Kenaikan 47 Ribu Penumpang Hari Ini, PT KAI Daop 6 Yogyakarta Himbau Penumpang Jaga Barang Bawaannya
-
bisnis3 minggu yang lalu
Dua Pencuri Ponsel Berhasil Dibekuk Petugas Pengamanan Daop 6 di Stasiun Brambanan