fbpx
Connect with us

Budaya

Ditengah Keterbatasan Fisik, Siswa SLB Mampu Hasilkan Kain Batik yang Menarik

Diterbitkan

pada

BDG

Rongkop,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB) Krida Mulia Kecamatan Rongkop, memperingati hari batik dengan membuat beberapa motif batik. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan semangat serta menumbuhkan cinta kepada budaya membatik itu sendiri.

Ditengah keterbatasan fisik yang mereka alami, ternyata tangan mungil siswa SMPLB Krida Mulia Kecamatan Rongkop ini mampu membuat karya yang tak kalah bagus dengan orang pada umumnya. Membatik sendiri menjadi salah satu unggulan di sekolah ini.

Pantauan di lokasi, sejumlah siswa memulai demo membatik. Mereka menggunakan celemek agar baju seragam tidak kotor terkena malam yang digunakan untuk membatik. Sambil menunggu malam atau lilin yang digunakan untuk membatik mereka didampingi untuk memilih canting.

Berita Lainnya  Sambut Malam 1 Suro, dari Kembul Bujana Hingga Doa Bersama

Guru pendamping memberikan dua lembar kain berukuran kecil yang digunakan untuk mengetes apakah malam sudah bisa digunakan untuk membatik atau belum. Setelah malam benar-benar mencair mereka mencelupkan canting dan segera membatik pada sebuah kain yang cukup besar ukurannya.

Mereka kemudian membuat pola pada kain tersebut. Pola sendiri digambar menggunakan pensil. Tak sedikit pula dari mereka yang mengalami kesulitan dalam pembuatan pola diatas kain polos itu.

“Kesulitannya saat mulai menggambar di kain, karena malam gampang meluber disekitar gambar itu yang membuat sulit, tetapi saya tetap berusaha untuk merapikan batik hasil karya saya,” kata murid setempat, Venti Oktaviani didampingi oleh gurunya, Susuiani Wahyuningtyas.

Siswa di sekolah tersebut biasanya membatik pada jam belajar sekolah. Tak jarang pula kegiatan membatik dilakukan diluar jam sekolah.

Berita Lainnya  Hanya Kejar Praktis, Cara Berpakaian Adat Jawa Pegawai Pemkab Gunungkidul Dikritik Budayawan

“Venti ini mudah menyerap ketika diajari membatik, ditambah lagi dirinya juga telaten jadi mudah saat diajari membatik,” sambung Susiani.

Sementara itu guru pendamping, Wagiyono mengatakan batik merupakan unggulan dari SLB Krida Mulia, dan sejak tahun 2012 pelajaran membatik sudah diajarkan kepada para peserta didik, namun pada saat itu alat yang digunakan adalah alat alakadarnya. Ia menjelaskan langkah-langkah anak-anak membatik pertama anak-anak menggambar pola sederhana dengan menggunakan pensil pada sebuah kain, lalu setelah itu anak-anak barulah membatik dengan menggunakan canting.

“Semangat anak-anak disini luar biasa mereka mau belajar batik walaupun dengan alat yang sederhana. Difabel kan banyak jenisnya kalau tuna rungu dan wicara itu masih bisa tetapi jika tuna grahita tidak bisa kita paksa untuk membatik,” katanya.

Lanjut Wagiono, kesulitan didapat pada siswa tuna grahita. Menurutnya, siswa tersebut mengalami proses yang lebil lama dalam mencerna sesuatu serta tergantung kondisi suasana hati.

Berita Lainnya  Lestarikan Warisan Leluhur, Warga Kampung Pitu Tak Berani Gelar Pentas Wayang Kulit

“Siswa tuna grahita kalau berpikir lambat, dan sangat tergantung dengan suasana hatinya jika suasana hatinya tidak baik maka sulit untuk diajarkan membatik. Maka kami tidak mengajarkan pelajaran batik bagi siswa tuna grahita.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata1 minggu yang lalu

Kementerian BUMN dan Sejumlah Perusahaannya Bagikan Bantuan TJSL ke Warga DIY

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com)– Kementerian BUMN bersama perusahaan yang berada di bawah naungan BUMN, salah satunya PT Kereta Api Indonesia (Persero)...

Pariwisata3 minggu yang lalu

Okupansi Hotel di Gunungkidul Hampir 100 Persen 

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Momen libur natal dan tahun baru 2025 menjadi hal positif bagi Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) okupansi hotel sangat...

Pariwisata3 minggu yang lalu

10 Ribu Wisatawan Kunjungi Gunungkidul Dimalam Pergantian Tahun 

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Dinas Pariwisata Gunungkidul mencatat sebanyak 10 ribu wisatawan mengunjungi destinasi wisata di Gunungkidul saat perayaan malam tahun baru 2025....

Pariwisata2 bulan yang lalu

Miliki Daya Tarik Tersendiri, Wota-wati Bersolek Jadi Kawasan Green Tourism

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Girisubo,(pidjar.com)– Padukuhan Wota-wati yang berada di Kalurahan Pucung, Kapanewon Girisubo merupakan daerah yang memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan padukuhan lain...

Pariwisata4 bulan yang lalu

Daop 6 Yogyakarta Bersama Korlantas Polri Gelar Sosialisasi Keselamatan, Pelanggaran Lalu Lintas Ditindak

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com) — Daop 6 Yogyakarta bersama Korlantas POLRI melakukan sosialisasi keselamatan dan penindakan pelanggaran lalu lintas di area...

Berita Terpopuler