Pemerintahan
Pantauan Harga Jelang Lebaran, Minyak Goreng Masih Mahal






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pemda DIY bersama dengan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul beserta OPD terkait melakukan pemantauan stok serta kenaikan harga barang kebutuhan pokok menjelang lebaran. Pemantauan tersebut digelar di Pasar Playen dan Toserba Sambipitu.
Asisten Perekonomian Pemerintah Provinsi DIY, Tri Sakti mengatakan bahwa di kabupaten Gunungkidul, belum terjadi kenaikan yang begitu signifikan. Selisih harga yang saat ini berlaku di pasaran dengan kabupaten lain yang ada di DIY pun juga relatif tipis. Sementara terkait dengan stok persediaan bahan pokok sendiri masih sangat aman dan mencukupi untuk kebutuhan masyarakat.
“Harga yang masih relatif tinggi saat ini ya masih minyak goreng, selain itu, harga masih relatif normal,” kata Tri Sakti, Rabu (20/04/2022) kemarin.
Sementara itu Kepala Seksi Distribusi, Bidang Perdagangan, Dinas Perdagangan Gunungkidul, Sigit Haryanto menambahkan, ada beberapa komoditi yang terpantau telah mengalami kenaikan. Namun begitu, kenaikan harga yang terjadi sendiri masih wajar dan belum mengkhawatirkan.
“Untuk hari ini yang naik harga daging ayam broiler Rp 38 ribu per kilo yang sebelumnya Rp 36 ribu per kilo, cabai rawit merah juga mulai naik menjadi Rp 40 ribu per kilo sebelumnya Rp 35 ribu per kilo,” kata Sigit.







Sigit menuturkan, kenaikan yang masih stabil tinggi terjadi pada minyak goreng kemasan pada harga Rp 25 ribu per liter. Sedangkan bahan pokok yang mengalami penurunan adalah harga telur ayam broiler yaitu Rp 22 ribu per kilo, di mana sebelumnya mencapai harga Rp 25 ribu per kilo.
Disinggung mengenai ketersedian stok bahan pokok menjelang lebaran Idul Fitri 2022 ini, Sigit mengungkapkan bahwa stok masih sangat aman. Pihaknya pun masih terus melakukan operasi pasar guna menekan harga yang melonjak tinggi seperti minyak goreng.
“Stok aman dan melimpah, minyak goreng kemasan dan minyak goreng curah stoknya juga masih aman,” jelasnya.
kemudian Bupati Gunungkidul, Sunaryanta mengungkapkan, kenaikan yang terjadi sendiri berada pada kisaran 2% hingga 3%. Hal ini disebutnya masih sangat wajar terjadi di tengah permintaan masyarakat yang cukup tinggi. Walau begitu, pihaknya akan terus melakukan pemantauan agar nantinya jika terjadi lonjakan harga, pemerintah bisa langsung bereaksi melakukan antisipasi.
“Memang ada kenaikan tapi tidak begitu segnifikan, sekitar 2% hingga 3% saja,” kata Sunaryanta.
Sunaryanta menyampaikan kepada masyarakat menjelang idul Fitri terkait dengan bahan pangan tidak perlu khawatir, apalagi masyarakat kini telah berada pada pasca panen. Sehingga menurutnya masyarakat kebutuhan pangannya masih terpenuhi.
“Saya rasa masyarakat tidak akan susah, dan kemudian bahan pokok seperti ini juga masih terjangkau, masyarakat harus tetap tenang,” tutupnya.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
Sosial4 minggu yang lalu
Istri Wakil Bupati Gunungkidul Dilantik Jadi Ketua Tim Penggerak PKK, Ini Hal yang Akan Dilakukan
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis4 minggu yang lalu
PT Railink Raih Penghargaan 7th Top Digital Corporate Brand Award 2025
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
bisnis3 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
bisnis3 minggu yang lalu
Jelang Idulfitri, Daop 6 Yogyakarta Bagi 250 Paket Sembako kepada Para Porter