Pemerintahan
Pasar Argosari Dinilai Gelap dan Kumuh, DPRD Minta Dinas Segera Lakukan Pembenahan




Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gunungkidul melakukan inspeksi mendadak ke Pasar Argosari Wonosari. Sidak ini untuk menindaklanjuti adanya keluhan dari masyarakat terkait sejumlah fasilitas di pasar terbesar di Gunungkidul ini. Dipimpin langsung oleh Ketua Komisi B, Wulan Tustiana, ada sejumlah rekomendasi dari para anggota dewan terkait dengan perbaikan sejumlah fasilitas agar Pasar Argosari ke depan semakin nyaman dikunjungi oleh warga masyarakat.
Ketua komisi B, DPRD Gunungkidul, Wulan Tustiana menjelaskan, pihaknya bersama dengan sejumlah anggota Komisi B menggelar inspeksi mendadak di kawasan Pasar Argosari. Pihaknya selama ini banyak mendapatkan masukan terkait dengan kekurangnyamanannya baik masyarakat maupun para pedagang dalam beraktifitas di pasar terbesar di Gunungkidul ini. Beberapa kondisi di pasar yang menjadi pusat perbelanjaan masyarakat Wonosari dan sekitarnya tersebut ada yang menjadi sorotannya.
Menurutnya, dalam sidak ini, pihaknya mendapatkan berbagai temuan. Diantaranya adalah fasilitas penerangan dan penampilan dari Pasar Argosari. Di sejumlah titik, pihaknya menemukan area pasar dengan penerangan yang kurang. Selain itu, tembok-tembok di pasar tersebut juga cat mulai pudar yang berimbas pada penampilan pasar yang terkesan cukup kumuh.
“Kita lihat masih juga sampah yang berserakan dan pembuangan yang masih belum dioptimalkan,” beber Wulan, Kamis siang.
Pihaknya merekomendasi kepada pemerintah dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gunungkidul untuk segera mengambil langkah. Hal-hal mendasar semacam ini harus segera diambil langkah cepat agar nantinya, Pasar Argosari yang menjadi representasi pasar di Gunungkidul bisa tampil modern dan diminati masyarakat.




Dengan pembenahan serta inovasi, pasar ini diharapkan Wulan bisa menjadi layaknya mall dengan konsep yang lebih tradisional. Masyarakat bisa nyaman berbelanja dan bahkan bisa menghabiskan waktu lebih lama di dalam pasar.
“Di sini juga baru saja dibangun selasar, itu bisa dioptimalkan untuk semakin membuat nyaman pengunjung. Mereka jadi betah,” urai dia.
Untuk mewujudkan Pasar Argosari yang nyaman dan modern, ia menyebut bahwa memang memerlukan sinergitas dari berbagai macam pihak. Selain dinas, peran para pedagang juga tentunya sangat penting.
“Pedagang juga harus menjaga kebersihan dan keindahan pasar. Tidak terus semua pemerintah juga, kalau semua gerak, akan lebih cepat dan apa yang diharapkan bisa tercapai. Kalau pasar ramai kan yang untung mereka juga,” papar politisi muda peraih suara terbanyak dalam Pemilu 2019 silam ini.
Hal lain yang disoroti oleh Komisi B DPRD Gunungkidul adalah fasilitas lift di Pasar Argosari. Wulan menyebut bahwa keberadaan lift tersebut sudah selayaknya dioptimalkan. Dalam hal ini, selain untuk fasilitas kaum disabilitas agar semakin mudah mengakses ke pasar, lift ini juga bisa digunakan oleh para pengunjung. Konsep pasar modern menurutnya memang harus didukung oleh fasilitas yang memadai dan peralatan modern.
Saat ini, pihaknya dengan dinas tengah membahas agar fasilitas lift ini dapat dioptimalkan. Selain penggunaan, juga keamanan juga sangat perlu untuk diperhatikan. Seperti misalnya penggunaan genset yang saat ini sudah ada. Nantinya, insiden terjebaknya salah satu penjual di dalam lift bisa dihindari. Adapun lift di Pasar Argosari sendiri saat ini masih dalam tahap proses perbaikan.
“Tadi juga sudah uji coba genset. Sekarang tinggal perbaikan pintu yang rusak karena kemarin sempat dicongkel dan buka paksa saat proses evakuasi. Paling ndak 1 minggu ini sudah selesai perbaikannya dan langsung bisa dimanfaatkan oleh masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gunungkidul, Johan Eko Sudarto menyatakan, beberapa upaya mulai dilakukan oleh dinas terkait dengan fasilitas di Pasar Argosari. Diantaranya yakni pengoptimalan fungsi dan pemahaman kepada pengunjung maupun pedagang. Menurut dia, saat ini masih banyak prngunjung dan pedagang yang belum paham mengenai adanya lift tersebut.
“Adanya lift itu kan untuk mempermudah akses dalam pelayanan untuk pengunjung dan pedagang. Ditambah lagi sebagai aksesnya pengunjung disabilitas,”imbuhnya.
Evaluasi atas kejadian ini memang perlu dilakukan. Sehingga semua jauh lebih paham mengenai keberadaan lift dan kesiapan dalam operasional yang perlu ditingkatkan kembali. Disinggung mengenai kunci emergency yang hilang beberapa waktu lalu terus disebut-sebut, Johan menampik hal tersebut. Pasalnya untuk kunci sendiri tidak hilang dan masih ada.
“Satu per satu untuk pembenahan dan pengoptimalan yang dilakukan,” ujar Johan.
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Sosial6 hari yang lalu
43 Tahun Berdayakan UMKM Gunungkidul, Koperasi Marsudi Mulyo Terus Berinovasi
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Info Ringan1 minggu yang lalu
Dibalut Horor, Film Petaka Gunung Gede Angkat Kisah Sahabat Sejati
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
3 Korban Laka Laut Pantai Drini Ditemukan Meninggal, 1 Masih Dalam Pencarian
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Kembali Pecat 2 ASN Yang Terlibat Skandal Asusila
-
Sosial2 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Kukuhkan Pengurus FPRB Baru
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran Rp 1,5 Miliar Untuk Perbaikan Gedung Sekolah
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Jumlah Pengguna Kereta Api Membludak saat Libur Panjang, PT KAI Daop 6 Klaim Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah
-
Peristiwa7 hari yang lalu
Aliansi Jaga Demokrasi Bersama BEM DIY Demo Tuntut Adili Jokowi
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Atasi Permasalahan Sampah, Pemkab Gunungkidul Jalin Kerjasama Ubah Sampah Jadi Bahan Bakar Alternatif
-
bisnis1 minggu yang lalu
Penumpang KAI Bandara Yogya Naik 11 Persen pada Januari 2025