Sosial
Pasca Gelombang Tinggi, Sebagian Nelayan Gunungkidul Telah Kembali Melaut
Tepus,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pasca gelombang tinggi yang terjadi beberapa hari kemarin, sejumlah nelayan di pesisir selatan yang sempat libur beraktifitas mulai kembali melaut. Akan tetapi, lantaran hasil tangkapan ikan belum maksimal, sebagian nelayan memutuskan untuk belum melaut. Sembari menunggu ikan kembali berlimpah, para nelayan tersebut memilih untuk melakukan perawatan kapal dan peralatan lainnya.
Salah seorang nelayan Pantai Ngandong, Rujimanto mengatakan, sejak hampir 3 hari ini dia sudah mulai melaut kembali. Namun memang dampak dari gelombang tinggi yang terjadi dalam waktu yang agak lama kemarin membuat hasil tangkapan ikan masih minim. Selain akibat gelombang tinggi yang terjadi, pada bulan-bulan seperti memang biasanya tangkapan ikan tidak terlalu banyak.
“Saat melaut ada hasilnya, tapi memang jumlah tangkapan masih sedikit,” kata Rujimanto, Jumat (06/08/2021).
Menurutnya, untuk sekarang ini, hasil tangkapan masih sebatas ikan lokal saja seperti tongkol, ikan tiga waja atau pajung pari dan ikan kartomarmo. Kemudian pada bulan November, Desember sampai Maret, ikan expor mulai kena jaring nelayan.
Sementara itu, Koordinator SAR Satlinmas Wilayah I Sadeng, Sunu Handoko Bayu menambahkan, semua nelayan di Pantai Sadeng sejak beberapa hari ini mulai melaut. Namun senada dengan Rujimanto, hasil tangkapan ikan para nelayan sendiri masih tidaklah sebanyak biasanya.
“Kalau untuk hasil tangkapan ikan sebelum gelombang tinggi memang tidak sebanyak biasanya. Sekarang paling satu kapal jukung itu hanya 20 kilogram ikan,” papar Sunu.
Pada bulan September mendatang, kemungkinan baru aktifitas nelayan akan padat. Sebab pada bulan-bulan tersebut merupakan musim panen lobster.
Koordinator SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul, Marjono, memaparkan, saat ini gelombang sudah mulai landai. Aktifitas nelayan di wilayahnya sendiri telah berangsur stabil. Di Pantai Baron, baru sebagian nelayan yang melaut. Sementara sebagian masih tetap bertahan menepikan kapal mereka untuk dilakukan perbaikan.
“Baru sebagian saja (melaut). Yang sebagian lagi masih belum beraktifitas, mereka memilih untuk memperbaiki kapal sebagai perawatan saja. Tapi bukan karena dampak gelombang tinggi,” ujar Marjono.
Dirinya menerima informasi seminggu depan, gelombang laut akan terus melandai. Adapun pantauan terakhir, ketinggian gelombang mencapai 1 sampai 2 meter ke daratan. Meski begitu, Tim SAR tetap menghimbau agar nelayan meningkatkan kewaspadaan. Apalagi, biasanya ketinggian gelombang laut baru benar-benar kembali normal memasuki bulan September.
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Video Syur Sang Ketua Beredar, Tim 01 Tegaskan Tetap Solid Menangkan Endah-Joko
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Skandal Video Syur Pimpinan DPRD Makin Meluas, Puluhan Orang Geruduk Kantor Dewan
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Lanjutkan Proyek Penataan Wajah Kota Wonosari
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
15 Hari Pasca Pengetatan Miras di Gunungkidul, Petugas Sita Ribuan Botol Minuman Siap Edar
-
Politik1 minggu yang lalu
Mengejutkan, Heri Nugroho Mundur Dari Ketua DPD Golkar Gunungkidul
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Dua ASN Yang Dipecat Bupati Atas Skandal Perselingkuhan Diaktifkan Kembali
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Ini Desain Indah Alun-alun Wonosari, Pembangunan Dilanjutkan Tahun Depan
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Keputusan Kontroversial Plt Bupati Aktifkan ASN Yang Dipecat Karena Perselingkuhan, Ini Respon Sunaryanta
-
Sosial3 minggu yang lalu
Berkenalan Dengan Mahmud Ardi Widanta, Pengusaha Nikel Yang Nyalon Wakil Bupati Gunungkidul
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Gunungkidul City Run and Walk 2024, Suguhkan Track dan Suasana Kota Wonosari
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Terlibat Perkelahian di JJLS, 7 Remaja dari Bantul Diamankan Petugas
-
Pariwisata4 minggu yang lalu
Miliki Daya Tarik Tersendiri, Wota-wati Bersolek Jadi Kawasan Green Tourism