Sosial
Pasca Gelombang Tinggi, Sebagian Nelayan Gunungkidul Telah Kembali Melaut








Tepus,(pidjar.com)–Pasca gelombang tinggi yang terjadi beberapa hari kemarin, sejumlah nelayan di pesisir selatan yang sempat libur beraktifitas mulai kembali melaut. Akan tetapi, lantaran hasil tangkapan ikan belum maksimal, sebagian nelayan memutuskan untuk belum melaut. Sembari menunggu ikan kembali berlimpah, para nelayan tersebut memilih untuk melakukan perawatan kapal dan peralatan lainnya.
Salah seorang nelayan Pantai Ngandong, Rujimanto mengatakan, sejak hampir 3 hari ini dia sudah mulai melaut kembali. Namun memang dampak dari gelombang tinggi yang terjadi dalam waktu yang agak lama kemarin membuat hasil tangkapan ikan masih minim. Selain akibat gelombang tinggi yang terjadi, pada bulan-bulan seperti memang biasanya tangkapan ikan tidak terlalu banyak.
“Saat melaut ada hasilnya, tapi memang jumlah tangkapan masih sedikit,” kata Rujimanto, Jumat (06/08/2021).
Menurutnya, untuk sekarang ini, hasil tangkapan masih sebatas ikan lokal saja seperti tongkol, ikan tiga waja atau pajung pari dan ikan kartomarmo. Kemudian pada bulan November, Desember sampai Maret, ikan expor mulai kena jaring nelayan.


Sementara itu, Koordinator SAR Satlinmas Wilayah I Sadeng, Sunu Handoko Bayu menambahkan, semua nelayan di Pantai Sadeng sejak beberapa hari ini mulai melaut. Namun senada dengan Rujimanto, hasil tangkapan ikan para nelayan sendiri masih tidaklah sebanyak biasanya.
“Kalau untuk hasil tangkapan ikan sebelum gelombang tinggi memang tidak sebanyak biasanya. Sekarang paling satu kapal jukung itu hanya 20 kilogram ikan,” papar Sunu.
Pada bulan September mendatang, kemungkinan baru aktifitas nelayan akan padat. Sebab pada bulan-bulan tersebut merupakan musim panen lobster.
Koordinator SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul, Marjono, memaparkan, saat ini gelombang sudah mulai landai. Aktifitas nelayan di wilayahnya sendiri telah berangsur stabil. Di Pantai Baron, baru sebagian nelayan yang melaut. Sementara sebagian masih tetap bertahan menepikan kapal mereka untuk dilakukan perbaikan.
“Baru sebagian saja (melaut). Yang sebagian lagi masih belum beraktifitas, mereka memilih untuk memperbaiki kapal sebagai perawatan saja. Tapi bukan karena dampak gelombang tinggi,” ujar Marjono.
Dirinya menerima informasi seminggu depan, gelombang laut akan terus melandai. Adapun pantauan terakhir, ketinggian gelombang mencapai 1 sampai 2 meter ke daratan. Meski begitu, Tim SAR tetap menghimbau agar nelayan meningkatkan kewaspadaan. Apalagi, biasanya ketinggian gelombang laut baru benar-benar kembali normal memasuki bulan September.








-
Info Ringan3 minggu yang lalu
Lima Tips Membuat Kesan Pipi Lebih Tirus
-
Info Ringan2 hari yang lalu
Lima Manfaat Lompat Tali Bagi Kesehatan
-
Info Ringan2 minggu yang lalu
Enam Tanaman Sebagai Pengusir Hewan Pengerat
-
Info Ringan3 minggu yang lalu
Resep Steak Daging Sapi
-
Info Ringan2 minggu yang lalu
Empat Efek Memakai Tisu Basah untuk Kulit Wajah
-
Info Ringan1 minggu yang lalu
Enam Manfaat Facial yang Sesuai Tipe Kulit
-
Info Ringan2 minggu yang lalu
Tujuh Bahan yang Mampu Menghilangkan Bekas Tempelan Stiker
-
Info Ringan2 minggu yang lalu
Delapan Tips dalam Mempersiapkan Bekal Sekolah si Kecil
-
Info Ringan4 minggu yang lalu
Tujuh Bahan Sebagai Pewarna Alami Makanan
-
Info Ringan4 hari yang lalu
Delapan Manfaat Mengkonsumsi Tomat Bagi Kulit
-
Info Ringan4 minggu yang lalu
Resep Sambal Krecek Kacang Tolo
-
Info Ringan1 minggu yang lalu
Tujuh Minyak Esensial untuk si Bibir Kering