Pemerintahan
Pasca Longsor Yang Tewaskan 2 Orang, Sejumlah Warga Akan Direlokasi





Semin,(pidjar.com)– Rencana relokasi terhadap korban bencana tanah longsor di Padukuhan Blembem, Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semin masih dalam proses pembahasan jajaran pemerintah Kabupaten Gunungkidul. Direncanakan awal tahun setelah APBD tahun 2023 diketok, proses relokasi terhadap korban bencana ini akan segera dilaksanakan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, Irawan Jatmiko mengungkapkan, pasca kejadian tanah longsor di PAdukuhan Blembem yang menewaskan 2 orang dan merusak 6 rumah milik warga pihaknya kemudian berkoordinasi dengan sejumlah pihak. Disepakati korban bencana yang sudah tidak memiliki hunian ini akan direlokasi ke tempat yang lebih aman.
Sejumlah lokasi telah ditinjau oleh tim, namun memang titik lokasi relokasi belum ditentukan oleh pemerintah. Pada pagu anggaran di tahun 2023 mendatang, diusulkan ada 1.000 meter persegi yang dipersiapkan untuk relokasi korban bencana tanah longsor tersebut.
“Anggaran sudah kami rancang baik untuk lahan maupun pembangunan 6 unit rumah tersebut,” ujar Irawan Jatmiko, Selasa (20/12/2022).
Ia menjelaskan, per unit rumah untuk korban bencana ini paling tidak membutuhkan anggaran sebesar RP 50.000.000. lokasi yang nantinya akan dipilih tentunya tidak jauh dari lokasi rumah mereka sebelumnya namun jauh lebih aman dari bencana tanah longsor.





“Psikis mereka juga menjadi pertimbangan dalam penentuan lokasi relokasi. Nanti tidak terlalu jauh tapi tentunya kita pilih yang lebih aman dan tidak masuk kategori rawan bencana,” imbuh dia.
Lahan 1.000 meter persegi ini tidak serta merta untuk 6 KK terdampak bencana pada November 2022 lalu. Nantinya bagian belakang akan dipersiapkan untuk shelter, sehingga nantinya jika di daerah tersebut ada bencana alam yang terjadi, warga bisa memanfaatkan shelter tersebut untuk lokasi pengungsian.
“Bagian belakang nanti akan dimanfaatkan. Antisipasi lah, kemudian untuk lokasi longsor tentu sudah tidak boleh dimanfaatkan lagi,” jelasnya.
Berdasarkan pemetaan yang dilakukan oleh OPD terkait, daerah utara merupakan daerah rawan bencana khususnya tanah longsor. Banyak rumah-rumah milik warga yang berdiri di pereng-pereng gunung. Berbagai upaya mitigasi dilakukan oleh pemerintah untuk mengantisipasi bencana yang menelan korban.
“Kami petakan daerah rawan longsor di sisi utara diantaranya Kapanewon Gedangsari, Patuk, Semin, Nglipar, dan Ngawen,” ujarnya.
“Sebagai antisipasinya setiap tahun kami buat rumah relokasi atau semacam shelter jadi kalau ada yang terdampak bencana bisa memanfaatkan rumah tersebut. Tahun ini ada 3 rumah yang kami bangun di Kalurahan Katongan,” sambung Kepala Bidang Permukiman dan Perumahan DPUPRKP Gunungkidul, Nurgiyanto.

-
Pemerintahan2 hari yang lalu
Dugaan Korupsi Proyek Puluhan Miliar Disdik Gunungkidul, Polda DIY Turun Tangan
-
Sosial2 hari yang lalu
Sudah Diresmikan Prabowo Subianto, Bantuan Sumur Bor Tak Keluar Air
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Berduaan di Kamar Kost Hingga Open BO, Sejumlah Wanita Muda Digerebek Warga
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Laka Maut di Jalan Panggang Imogiri, Pemotor Meregang Nyawa
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Laka Maut di Rongkop, Seorang Pelajar Tewas Usai Terlempar Sejauh 15 Meter di Jurang
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Honda Jazz Terbakar di Jalan Sumarwi, Pemilik Merugi 100 Juta
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Banyak ASN dan Keluarga Mampu Masuk Daftar DTKS, Dinsos Gunungkidul Coret 30 Ribu Data
-
Sosial2 minggu yang lalu
Siswa Gunungkidul Yang Tak Malu Memulung Usai Pulang Sekolah Mendapat Perhatian Khalayak
-
Sosial4 minggu yang lalu
Kisah Pilu Ratno, Pekerja Bangunan Yang Harus Kehilangan 2 Tangannya Karena Tersengat Listrik
-
Peristiwa7 hari yang lalu
Gerayangi Pelayan Restoran, Oknum Dukuh Digerudug Warga
-
Sosial3 minggu yang lalu
Menang Banding Usai Dipecat Karena Berselingkuh, Mantan ASN Minta Diaktifkan Bupati
-
Hukum2 minggu yang lalu
Tertangkap Basah Saat Beraksi Curi Kambing, Dua Pria Gunungkidul Babak Belur Diamuk Warga