Pemerintahan
Pemkab Terlambat Kumpulkan Dokumen ke Pemda DIY, APBD Perubahan 2018 Gunungkidul Terancam Tak Disetujui






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD-P) 2018 Gunungkidul terancam tidak bisa disahkan. Hal ini lantaran adanya keterlambatan pengumpulan dokumen ke Pemda DIY. Hingga saat ini, pihak pemerintah kabupaten Gunungkidul masih memilih irit berkomentar terkait isu yang kencang berhembus ini.
Ketua DPRD Gunungkidul, Demas Kursiswanto mengakui perihal adanya permasalahan dalam pengiriman dokumen APBDP 2018 Gunungkidul ke Pemda DIY. Dimas memaparkan bahwa ada keterlambatan dalam pengiriman dokumen. Hal semacam ini bukan suatu kesengajaan, lantaran ia beralasan bahwa keterlambatan ini terjadi karena adanya peraturan baru.
“APBD Perubahan 2018 masuk sekitar setelah tanggal 22 September 2018, tapi waktu itu juga masuk komplit pada tanggal 25 September 2018. Kalau dari kami, pembahasannya tidak ada satu minggu. Saat dikumpulkan terlambat satu hari saja,” paparnya, Senin (22/10/2018).
Ia menjelaskan, dengan keterlambatan tersebut masih belum tentu akan berbuah penolakan pada APBD Perubahan 2018. Saat ini, Demas memastikan bahwa proses sendiri masih terus berlanjut.
“Kemungkinan Selasa atau Rabu depan hasil evaluasi baru keluar. Kemarin pengumpulannya bukannya terlambat tetapi memang berbenturan dengan hari libur saat itu hari Sabtu, lalu kami kumpulkan ke provinsi pada hari Senin,” katanya.







Demas menjelaskan, jikapun APBD Perubahan 2018 tidak disetujui oleh Pemprov DIY, nantinya tidak akan berdampak kepada pelayanan masyarakat. Dampak hanya akan terjadi di kubu dewan.
“Tidak ada yang berdampak kepada pelayanan masyarakat. Paling juga kegiatan di kami (dewan) saja yang menjadi berkurang. Toh juga sekarang APBN saja tidak ada perubahan. Karena presiden (Jokowi) menghendaki efisiensi anggaran,” jelas Demas.
Banyak beredar isu, penyebab terlambatnya penyerahan APBD-P sendiri terjadi karena banyaknya oknum dewan yang sibuk memasukan sejumlah poin-poin proyek untuk digunakan sebagai kampanye. Sehingga kemudian ada usulan yang merupakan program dadakan. Saat dikonfirmasi terkait hal tersebut, Demas enggan menanggapi hal itu.
“Saya malah tidak tahu ada oknum-oknum yang dimaksud,” kelitnya.
Senada dengan Demas, Sekretaris Daerah Gunungkidul, Drajat Ruswandono membenarkan adanya keterlambatan penyerahan dokumen yang terjadi. Namun demikian pihaknya lebih memilih irit bicara.
“Baru dievaluasi, belum ada hasilnya. Memang terlambat dalam pengumpulannya, tapi saya tidak mau komentar lebih jauh kenapa terlambat. Kalau saya ngomong nanti salah,” jawabnya singkat.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks
-
Sosial6 hari yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah