Pemerintahan
Penambahan Kasus Harian Tembus Ratusan, Klaster Hajatan Muncul di Nglipar






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Dinas Kesehatan Gunungkidul melaporkan lonjakan tertinggi penambahan kasus baru Covid-19 pasca varian delta yang terjadi pada medio Juni hingga Agustus 2022 silam. Pada Rabu (16/02/2022) ini, penambahan kasus harian yang terjadi bahkan telah menembus angka ratusan kasus. Dinas Kesehatan Gunungkidul melaporakan terdapat dua klaster penularan Covid-19 yang menjadi salah satu penyumbang terbanyak kasus terkonfirmasi di Gunungkidul. Selain klaster Ponpes dengan 40 kasus penularan, juga terjadi klaster pengantin. Sedikitnya 11 warga beserta calon pengantin, keluarga dan kerabat terkonfirmasi Covid-19 di Kapanewon Nglipar.
Panewu Nglipar, Setyawan mengatakan bahwa ada salah seorang warganya yang menikah pada Senin (14/02/2022) lalu. Adapun sebagai syarat menikah, pengantin memang harus menunjukkan hasil swab antigen.
“Warga kami, calon pengantin yang laki-laki memang bekerja di Jakarta dan kini pulang untuk menikah,” kata Setyawan saat dikonfirmasi, Rabu (15/02/2022).
Pada saat swab antigen, penganten laki-laki dinyatakan positif. Karena tidak puas dengan hasilnya, kemudian calon pengantin tersebut melakukan swab lagi dan hasilnya kembali positif.
Namun begitu, pada hari Minggu hajatan sudah berlangsung. Banyak warga yang melakukan tradisi rewang hingga datang ke pesta hajatan tersebut.







“Setelah tracing, warga kami ada 10 yang dinyatakan positif, 5 diantaranya bergejala berat,” ucapnya.
Hingga kini masih dilakukan tracing terhadap klaster hajatan tersebut guna mengantisipasi terjadinya penularan Covid-19 yang lebih meluas.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan, pada hari Rabu ini memang mencatatkan jumlah terbanyak untuk kasus harian. Ada sedikitnya 104 orang yang dinyatakan terkonfirmasi positif. Selain kasus penularan biasa, terdapat dua klaster penularan Covid-19, yaitu klaster pondok pesantren di Playen dan klaster hajatan di Kapanewon Nglipar. Dewi menambahkan dari kedua klaster tersebut rata-rata bergejala ringan dan kini tengah menjalani isolasi mandiri. Ia menghimbau kepada masyarakat untuk terus mematuhi protokol kesehatan.
“Yang Ponpes setelah ditracking terdapat 41 santri positif Covid-19,kemudian yang caten ada 10 positif,” kata Dewi.
Kasus baru meninggal dunia pun turut dilaporkan. Ia mengungkapkan bahwa 2 kasus meninggal dunia ini belum pernah menerima vaksin Covid-19. Mereka masing-masing berasal dari Ponjong dan Playen.
“Ada 2 orang meninggal dunia positif Covid-19,” ujarnya.
Dewi menyampaikan, dengan penambahan ini, di Gunungkidul sendiri saat ini terdapat 320 kasus aktif covid19. Untuk pasien yang dirawat di rumah sakit sendiri ada 16 orang lantaran memiliki gejala penyerta.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks
-
Sosial7 hari yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah