Connect with us

Pemerintahan

Pengadaan Tahap Terakhir, 7 Desa Ini Akhirnya Dapat Perangkat Gamelan

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pemerintah Kabupaten Gunungkidul akan kembali menggelontorkan dana untuk pemberian bantuan berupa gamelan bagi 7 desa yang belum mendapatkan fasilitas alat kesenian. Dengan pemberian 7 set alat gamelan ini, Pemkab telah selesai merampungkan pemberian bantuan terhadap 144 desa untuk dapat memiliki alat kesenian tradisional. Saat ini, pemerintah tengah menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan maupun proses pelelangan untuk penyediaan perangkat tersebut.

Kepala Seksi Seni dan Film, Bidang Adat Seni dan Tradisi, Dinas Kebudayaan Gunungkidul, Purnawan Widayanto mengatakan, jika sejak tahun 2015 lalu Pemerintah Kabupaten Gunungkidul bersama Pemerintah DIY terus berupaya memberikan bantuan pada masyarakat melalui desa atas pengadaan gamelan. Tahun 2019 ini masih tersisa 7 desa yang akan diberikan seperangkat gamelan.

Adapun desa yang akan diberikan bantuan dengan menggunakan dana istimewa tersebut diantaranya Desa Piyaman, Kecamatan Wonosari; Nglipar, Kecamatan Nglipar; Giriwungu, Kecamatan Panggang. Kemudian Desa Umbulrejo, Kecamatan Ponjong; Watugajah, Kecamatan Gedangsari; Krambilsawit dan Ngloro, Kecamatan Saptosari. Tujuh desa ini merupakan desa terakhir yang akan mendapatkan bantuan gamelan.

Berita Lainnya  Masuk Musim Pancaroba, BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrim

“Tahun ini memang tahun terakhir, di mana tahun-tahun sebelumnya kita sudah memberikan gamelan pada desa-desa lain,” ucap Purnawan Widayanto, Rabu (15/05/2019).

Lebih lanjut, dana untuk pembelian tujuh set gamelan itu telah disiapkan oleh pemerintah sebanyak ratusan juta rupiah. Masing-masing desa akan mendapatkan seperangkat gamelan seharga 65 juta rupiah. Segala persiapan pun tengah dilakukan untuk mempercepat proses lanjutan. Ia menargetkan paling tidak usai lebaran bulan depan, pemerintah telah siap untuk melakukan proses pelelangan.

“Dalam waktu dekat lah mudah-mudahan segera dapat terlaksana pemberian bantuan ini,” tambah dia.

Ia juga mengatakan jika dari kalangan bawah yakni masyarakat sebenarnya ada banyak sekali masukan, diantaranya agar bantuan berupa gamelan dapat menyasar ke padukuhan-padukuhan. Tentu hal semacam ini menjadi hal berat bagi pemerintah, pasalnya tidak terdapat anggaran yang cukup untuk memenuhi permintaan tersebut.

Berita Lainnya  Letak Strategis, Tiga Pasar di Gunungkidul Dianggap Patut Berlabel SNI

Khusus untuk desa saja membutuhkan waktu beberapa tahun untuk dapat memberikan bantuan penuh kepada 144 desa yang ada. Di sisi lain, jumlah padukuhan Gunungkidul sudah cukup banyak jadi yang diprioritaskan sementara di desa. Untuk mekanisme penggunaan alat gamelan sendiri dari dinas menyerahkan pada desa-desa.

“Kan bisa untuk pemanfaatannya dijadwal, sehari desa mana terus digilir,” ujarnya.

Pemberian peralatan gamelan ini diharapkan mampu mendongkrak kreatifitas masyarakat untuk dapat lebih menggali dan melestarikan kesenian yang ada. Ia mengakui jika mayoritas kesenian di Gunungkidul untuk pengiringan tembang dan lainnya membutuhkan peralatan gamelan. Dengan fasilitas yang sudah terpenuhi, juga mampu meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap seni dan budaya yang dimiliki.

Berita Lainnya  Langgar Prokes, Hajatan Pak Dukuh Dibubarkan

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Gunungkidul, Agus Kamtono mengatakan selain memberikan bantuan berupa gamelan, jajarannya juga terus memberikan dorongan pada pelaku pegiat seni dan kelompok-kelompok lain untuk dapat melakukan pengadaan sendiri. Pasalnya tidak secara terus menerus pemerintah mampu memberikan bantuan bagi masyarakat ataupun pegiat seni.

“Untuk tahun ini dana yang dikelola Dinas Kebudayaan sebagian besar kan terserap untuk pembangunan gedung taman budaya. Kemudian sebagai efisiensi anggaran dan agar lebih bermanfaat akan digunakan untuk memberikan pendidikan atau pelatihan agar lebih mengedukasi, ini juga sesuai arahan dari semua pihak,” ucapnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler