Budaya
Perayaan Bulan Syawal, Padhepokan Seni Tjipta Boedaja Gelar Pentas Kethoprak






Jogja,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Nama Padepokan Tjipta Boedaja pasti tidak asing lagi. Padepokan ini berada di Dusun Tutup Ngisor, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang sejak 1937. Pendirinya ini bernama Rama Yoso Soedarmo. Beliau membuat tempat untuk wadah kesenian. Padepokan Tijipta Boedaja berhasil menciptakan berbagai kesenian seperti seni karawitan, seni tari, ataupun pagelaran wayang sehingga, dapat dikatakan sebagai pencetus kesenian pertama di wilayah Kecamatan Dukun. Padepokan ini dikelola oleh keluarga secara turun temurun yang melahirkan banyak seniman.
Padhepokan Seni Tjipta Boedaja kembali menggelar pementasan kethoprak pada Kamis (28/4/23). Pementasan tersebut dalam rangka perayaan di Bulan Syawal yang rutin di lakukan oleh Padhepokan Tjipta Boedaja.
Ketua Padhepokan Tjipta Boedaja Sitras Anjilin mengatakan bahwa pementasan untuk perayaan bulan syawal tersebut merupakan salah satu pementasan yang wajib dilakukan oleh padhepokan. Sitras Anjilin merupakan putra dari Rama Yosa Soedarmo.
“Selain agenda Suran pada Bulan suro, pentas Mulud, dan Ini juga adalah agenda wajib kita yang setiap tahun,” ujarnya.
Sitras juga menceritakan jika agenda pentas perayaan bulan syawal ini dulu diadakan sejak Padhepokan tersebut berdiri dan tidak cuman pentas kethoprak saja namun dulu malah lebih sering pentas, Wayang uwong, wayang menak, dan andhe-andhe lumut.







Beliau menuturkan apabila setiap tahunnya saat pementasan bulan syawal tersebut banyak orang yang datang dari luar daerah yang menonton pementasan tersebut. Pada malam itu pun juga terlihat para penonton sangat antusias sehingga pendopo bahkan sampai luar pendopo penuh. Dari anak-anak hingga orang-orang tua.
Adapun salah satu sesepuh Padhepokan Bambang Tri Santoso yang juga seorang kakak kandung dari Sitras Anjilin menambahkan jika pementasan di bulan syawal ini tidak mesti tanggalnya berbeda sengan acara Suran, merti Gunung, Merti Desa, mulud dan lain sebagainya.
“Kalau acara perayaan bulan syawal ini kita nggak pasti tanggalnya cuman kita selalu cari hari baik,” tuturnya
Bambang juga mengatakan Tradisi Syawalan akan menarik ditambah dengan hiburan-hiburan yang di suguhkan di desa Tutup Ngisor tersebut. ditambah lagi ini juga salah satu untuk melestarikan budaya supaya anak-anak penerusnya tidak lupa dan terus melestarikan budaya tersebut.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
Sosial4 minggu yang lalu
Istri Wakil Bupati Gunungkidul Dilantik Jadi Ketua Tim Penggerak PKK, Ini Hal yang Akan Dilakukan
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis4 minggu yang lalu
PT Railink Raih Penghargaan 7th Top Digital Corporate Brand Award 2025
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
bisnis3 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
bisnis3 minggu yang lalu
Jelang Idulfitri, Daop 6 Yogyakarta Bagi 250 Paket Sembako kepada Para Porter