fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Percepat Penanganan Bencana, Pemerintah Desa Dihimbau Anggarkan Dana Kebencanaan Secara Mandiri

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Secara geografis, sejumlah kawasan di Gunungkidul memang terpantau rawan bencana. Kawasan yang didominasi perbukitan misalnya yang sangat berpotensi terjadi longsor. Dalam penanganan suatu bencana, satu hal yang paling penting adalah meminimalisir terjadinya korban jiwa. Terkait hal ini, tentunya ada sejumlah langkah antisipasi yang disiapkan agar nantinya jika terjadi bencana di Gunungkidul, tak sampai menimbulkan korban jiwa. Diperlukan keterlibatan banyak pihak dalam upaya antisipasi semacam ini.

Salah satunya adalah melalui pembentukan Desa Tangguh Bencana. Melalui pembentukan desa tangguh bencana ini, masyarakat diedukasi menjadi manusia yang mengenal dan mampu melakukan langkah-langkah antisipatif secara mandiri ketika terjadi bencana di lingkungan mereka.

Berita Lainnya  Seleksi CPNS dan PPPK Gunungkidul, Puluhan Pendaftar Ajukan Sanggahan

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Gunungkidul, Edy Basuki mengungkapkan, tahun 2019 ini, pihaknya menargetkan bisa membentuk 7 desa tangguh bencana. Nantinya, penganggaran terkaitan pembentukan desa tangguh bencana ini, bisa dialokasikan dari APBDes.

Adapun desa-desa yang akan dibentuk sebagai Desa Tangguh Bencana adalah Desa Songbanyu dan Jepitu di Kecamatan Girisubo;  Siraman, Wonosari; Desa Karangngawen di Kecamatan Rongkop; Desa Bejiharjo, Karangmojo; dan Serut, Gedangsari.

“Saat ini sudah 47 desa di Gunungkidul yang masuk destana. Setiap tahun kita menargetkan memang terus menambah. Namun memang ada beberapa persiapan yang dilakukan sebelum desa ditetapkan menjada destana,” katanya, Selasa (12/02/2019) siang tadi.

Upaya untuk membentuk Desa Tangguh Bencana ini sendiri menurut Edy sejalan dengan pencanangan dari Pemda DIY yang menargetkan seluruh desa di kawasan rawan bencana bisa menjadi Desa Tangguh Bencana pada tahun 2022 mendatang.

Berita Lainnya  Pemerintah Target Investasi Rp 110 Miliar Tahun Ini

Berkaitan dengan hal tersebut, Edy menghimbau kepada seluruh pemerintah desa terutama yang masuk dalam kategori rawan bencana untuk menganggarkan dana kebencanaan. Adanya penganggaran dana kebencanaan ini nantinya bisa mempermudah penanganan saat terjadi bencana di desa tersebut. Anggaran kebencanaan ini sebenarnya bukan hal yang berat. Dalam satu desa, saat ini anggaran kebencanaan hanya berkisar di angka 2 hingga 3 juta per tahun.

“Penanganan saat terjadi bencana juga akan jauh lebih cepat. Saat terjadi bencana, desa bisa mengcover kerusakan yang sifatnya ringan sehingga tak perlu menunggu anggaran dari Pemkab Gunungkidul,” lanjut dia.

Sementara itu, Kades Tegalrejo, Kecamatan Gedangsari Sugiman memaparkan, berkaitan dengan penanganan bencana ini, pihaknya sudah setiap tahun sudah menganggarkan dana kebencanaan. Bahkan di 2018 kemarin, pihaknya menganggarkan Rp 12 juta untuk keperluan jaringan komunikasi relawan.

“Tahun ini juga tentu dianggarkan. Nanti detailnya kami sampaikan,” katanya.

Desa Tegalrejo menurutnya memang membutuhkan dana kebencanaan semacam ini. Pasalnya, di desanya banyak titik-titik rawan bencana tanah longsor. Mengingat kerawanan yang cukup tinggi tersebut, upaya untuk mengurangi resiko bencana harus dilakukan.

Berita Lainnya  Penambahan Masif 3 Hari Terakhir, Kasus Covid19 Aktif di Gunungkidul Telah Menembus Lebih Dari 1000 Orang

 

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata1 minggu yang lalu

Kementerian BUMN dan Sejumlah Perusahaannya Bagikan Bantuan TJSL ke Warga DIY

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com)– Kementerian BUMN bersama perusahaan yang berada di bawah naungan BUMN, salah satunya PT Kereta Api Indonesia (Persero)...

Pariwisata3 minggu yang lalu

Okupansi Hotel di Gunungkidul Hampir 100 Persen 

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Momen libur natal dan tahun baru 2025 menjadi hal positif bagi Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) okupansi hotel sangat...

Pariwisata3 minggu yang lalu

10 Ribu Wisatawan Kunjungi Gunungkidul Dimalam Pergantian Tahun 

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Dinas Pariwisata Gunungkidul mencatat sebanyak 10 ribu wisatawan mengunjungi destinasi wisata di Gunungkidul saat perayaan malam tahun baru 2025....

Pariwisata2 bulan yang lalu

Miliki Daya Tarik Tersendiri, Wota-wati Bersolek Jadi Kawasan Green Tourism

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Girisubo,(pidjar.com)– Padukuhan Wota-wati yang berada di Kalurahan Pucung, Kapanewon Girisubo merupakan daerah yang memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan padukuhan lain...

Pariwisata4 bulan yang lalu

Daop 6 Yogyakarta Bersama Korlantas Polri Gelar Sosialisasi Keselamatan, Pelanggaran Lalu Lintas Ditindak

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com) — Daop 6 Yogyakarta bersama Korlantas POLRI melakukan sosialisasi keselamatan dan penindakan pelanggaran lalu lintas di area...

Berita Terpopuler