fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Tahun Ini Pemerintah Akan Bangun Embung Senilai 3 Miliar di Kedungpoh

Diterbitkan

pada

BDG

Nglipar,(pidjar.com)–Dana senilai Rp 3 miliar dari pemerintah provinsi telah disiapkan untuk pembangunan embung di Padukuhan Kedungpoh Lor, Desa Kedungpoh, Kecamatan Nglipar. Embung itu nantinya akan digunakan untuk mengairi lahan pertanian milik warga sekitar. Saat ini Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (DPUPRKP) Gunungkidul tengah melakukan pemberkasan dokumen. Sehingga setelah selesai, proyek tersebut akan dilelangkan untuk kemudian dikerjakan.

Kepala Bidang Pengairan DPUPRKP Gunungkidul, Taufik Amirudin mengatakan, lokasi pembangunan embung tersebut nantinya akan berada di perbukitan jauh dari pemukiman warga. Rencananya, embung ini akan dibangun 2 kolam dengan alasan pertimbangan letak yang berada di lereng perbukitan. Sehingga tidak memungkinkan jika dibangun satu embung atau kolam.

Berita Lainnya  Hujan Tak Kunjung Kembali Turun, Pemerintah Pertimbangkan Perpanjang Status Darurat Kekeringan

“Dana Rp 3 miliar itu untuk bangun embung dan akses jalan menuju embung,” ujar Taufik, Rabu (13/02/2019).

Ia menjelaskan, total luas lahan yang digunakan dalam pembangunan ini ialah 1.251,19 meter persegi. Kolam pertama dibangun dengan volume tampung sebesar 1.735,41 meter kubik dan kolam kedua dengan volume tampun 1.195,33 meter kubik. Secepatnya dari DPUPR akan merampungan pemberkasan, sehingga ditahun 2019 dapat segera terlaksana pembangunan oleh pihak lain.

“Tahun ini hanya satu yang dibangun oleh pemerintah. Kalau harapan kami ya paling tidak daerah yang pengairannya kurang dapat dilakukan pembangunan embung,”imbuh dia.

Sejauh ini, pihaknya terus berupaya melakukan pemetaan daerah yang sulit pengairan. Untuk tindak lanjutnya kemudian akan diperkuat dengan pembangunan irigasi dan embung. Dengan demikian permasalahan klasik mengenai kesulitan air dapat teratasi, kegiatan pertanian masyarakat lebih maksimal lagi.

Berita Lainnya  Suami Pasien Positif Meninggal Dunia Awal April Lalu, Penelurusan Kontak Sampai ke Saptosari

“Sumber air dipermukaan kita sangat sedikit ditemukan, mayoritas merupakan potensi bawah tanah. Jadi untuk mengatasi permasalahan air harus dilakukan dengan pembuatan embung. Kalau untuk pemanfaatan air bawah tanah masih terbentur anggaran,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Desa Kedungpoh, Mugiharto mengatakan pembangunan embung di Padukuhan Kedungpoh Lor ini sebagai upaya pemerintah untuk memberikan kemudahan masyarakat dalam bidang pertanian. Jika pembangunan ini segera terealisasi, kedepan permasalahan air khususnya untuk pertanian dapat teratasi. Di sekitar lokasi embung sendiri terdapat berhektare-hektare lahan perkebunan dan pertanian milik warga setempat.

“Selama ini memang kesulitan untuk mendapatkan air. Ini nantinya akan membawa perubahan bagi masyarakat, mudah-mudahan hasil pertanian dan perkebunan jauh lebih maksimal lagi jika air yang didapat cukup,” ucapnya.

Kedungpoh Lor sendiri merupakan salah satu penghasil beragam komoditas perkebunan, mulai dari durian, kakao, buah lainnya dan kemudian hasil pertanian berbagai jenis. Menurut Mugiharto, tidak menutup kemungkinan jika pembangunan embung ini juga akan berdampak pada pariwisata di desa tersebut.

Berita Lainnya  Resiko Tinggi Saat Melaut, Nelayan Harapkan Asuransi dari Pemerintah

“Sudah kami sosialisasikan pada masyarakat mengenai pembangunan ini. Untuk teknis tentu kami serahkan pada pihak berwenang. Dampak dari pembangunan embung berkaitan erat dengan wisata tentunya,” tutup dia.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler