fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Ratusan Perempuan Terinveksi IVA, 6 Dinyatakan Positif Kanker Serviks

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)– Terus Digalakkan oleh Dinas KesehatanDinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul mencatat ratusan perempuan di Gunungkidul mengalami Inveksi Visual Asam Asetat (IVA). Dari jumlah tersebut, enam orang dinyatakan positif menderita kanker serviks. Menanggulangi penyakit terus meluas, dinas secara intensif melakuka penyuluhan serta pemeriksaan hingga tingkat pedesaan.

Sekretaris Dinkes Gunungkidul, Priyanta Madya Satmaka mengatakan, dari data yang diperoleh pihaknya terdapat 800 perempuan di Kabupaten Gunungkidul menderita IVA. IVA sendiri menurutnya adalah penyebab utama terjadinya kanker serviks atau kanker dinding rahim yang terkenal cukup mematikan.

“Data yang ada 6 orang positif menderita kanker serviks. Mereka (penderita) berada pada usia produktif,” ujar Priyanta, Selasa (12/02/2019).

Priyanta menjelaskan, meski tergolong penyakit tidak menular, namun penyakit tersebut sangat berbahaya bagi kaum perempuan. Sebab menurutnya, penderita nantinya akan mengalami berbagai maslah yang erat kaitannya dengan sistem reproduksi.

“Untuk penderita kanker serviks stadium tinggi tidak boleh lepas dari pantauan, jika sekiranya terhenti di tengah jalan dapat berakibat fatal. Untuk pemeriksaan bisa di puskesmas terdekat. Tapi untuk penanganan stadium 3 atau 4 langsung di rumah sakit besar, karena peralatan yang memadai,” tambah dia.

Priyanta mengungkapkan, deteksi dini penyakit kanker serviks sangatlah dibutuhkan untuk menanggulangi semakin banyaknya penderita kanker berbahaya kedua di Indonesia ini. Sejauh ini, dari pemerintah terus menggandeng tenaga medis untuk lebih aktif dalam mendorong masyarakat agar melakukan pemeriksaan.

Berita Lainnya  Klaster Keluarga di Karangmojo, Belasan Orang Dinyatakan Positif Covid19

“Kalau dari dinas upaya yang difokuskan bagaimana penangulangan secara dini, lebih pada deteksi dini dan langkah,” kata Priyanta.

Menurutnya, kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeriksaan dini dirasa sangat penting. Hal itu dibutuhkan sebagai dasar untuk deteksi sehingga langkah antisipasi maupun penanganan dapat dilakukan sedini mungkin.

“Sehingga para penderita kanker serviks baru terdeteksi setelah kondisinya sudah semakin parah atau masuk dalam kategori stadium akhir,” imbuh dia.

Penyuluhan pola hidup sehat serta pemeriksaan dini ini dianggap menjadi langkah yang tepat. Tidak hanya menyasar pada perempuan dewasa, akan tetapi remaja perempuan juga tersasar penyuluhan serupa. Generasi muda sekarang menurut Priyanta sangatlah membutuhkan pemahaman reproduksi dan penyakit-penyakit yang berpotensi diderita.

Berita Lainnya  Kalah Nilai Seleksi, 2 Calon Lurah Getas dan Grogol Dinyatakan Gugur

“Ini nantinya akan kami upayakan baik penanganan, pemetaan dan beberapa kebijakan lain dapat dilakukan. Untuk sementara belum bisa terpetakan daerah yang banyak atau sedikit penderitanya,” jelas dia.

“Sebenarnya tida usah malu untuk melakukan pemeriksaan. Kadang masyarakat berfikiran jika malu atau pertimbangan lain,”imbuhnya.

Beberapa waktu lalu, di Kecamatan Semanu telah dilakukan pemeriksaan dini mengenai kanker serviks yang diikuti oleh ratusan kaum wanita dari berbagai kalangan. Pemeriksaan ini disambut baik, karena membantu para ibu rumah tangga mengetahui kesehatan reproduksi mereka. Mengingat kanker ini sangatlah berbahaya.

“Beberapa waktu lalu ikut pemeriksaan yang dilakukan oleh seorang bidan. Kalau saya pribadi sangat mendukung kegiatan seperti itu sangat membantu juga. Jadi kita bisa tau bagaimana kondisi, ya agak sedikit takut soalnya kalau baca mengenai kanker serviks agak serem, bahkan ada yang sampai meninggal juga. Jadi tergerak buat periksa,” kata Haryati, salah seorang warga Kecamatan Semanu yang mengikuti penyuluhan.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler