Pemerintahan
Pergoki Gurunya Mesum di Sekolah, Tiga Siswa SD Dapat Pendampingan Psikologis






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)— Tiga siswa Sekolah Dasar di Kapanewon Tanjungsari, Kabupaten Gunungkiudl yang memergoki gurunya berbuat mesum di sekolah akan mendapatkan pendampingan dari pihak sekolah dan dinas. Hal tersebut disampaikan yang dimaksud adalah pendampingan psikologis.
“Iya ada pendampingan yang kami koordinasikan dengan pihak sekolah,” papar Nunuk Setyowati, Jumat (26/01/2024).
Ia menjelaskan usai adanya laporan ke dinas berkaitan dengan 2 orang guru di SD tersebut yang berkedapatan melakukan tindakan asusila, pihaknya kemudian mendatangi sekolah tersebut untuk mengecek bagaimana kondisi psikologis para siswa. Khususnya para siswa yang memergoki gurunya itu. Perkembangan kondisi ketiga pelajar ini terus dipantau oleh pihak sekolah dan dinas.
Jikapun mereka dalam kondisi yang tidak baik, maka dinas dan sekolah telah menyiapkan psikiater untuk membantu para pelajar ini. Sebagai upaya pengalihan ingatan para siswa, untuk beberapa hari pasca kejadian pihak dinas menghimbau sekolah untuk sementara waktu mengadakan kegiatan yang membuat para siswa senang dan santai.
“Ya kalau memang membutuhkan pendampingan psikiater sudah kami siapkan. Agar dampaknya terhadap siswa siswi ini tidak melebar,” sambung dia.







Ia menjelaskan, 2 guru yang berstatus PPPK ini telah dilakukan pemanggilan dan klarifikasi. Adapun keduanya telah mengakui perbuatan yang dilakukan. Sebagai konsekuensi atas tindak asusila yang dilakukan, keduanya dinonaktifkan dari sekolah tersebut sembari menunggu proses di Dinas Pendidikan dan Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD).
Hal senada juga diungkapkan oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Gunungkidul, Taufik Aminudin. Pemantauan perkembangan kondisi para siswa dilakukan secara bersama-sama baik dari dinas, sekolah, maupun dari komite. Pendampingan terhadap siswa pun juga dilakukan.
“Ada pendampingan. Untuk proses kedua guru itu masih bergulir, hasil klarifikasi akan kami sampaikan ke pimpinan untuk ditindak lanjuti. pasca kejadian dan klarifikasi keduanya dinonaktifkan,” ucap Taufik.
Disinggung mengenai kronologi kejadian. Ia tidak mengetahui secara detail apa yang terjadi, namun demikian kedua guru ini sudah mengakui perbuatannya.
“Mereka mengakui. Kalau untuk detailnya seperti apa saya kurang tahu,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, kejadian tersebut terjadi sore hari saat para pelajar usai mengikuti ekstrakurikuler karawitan. Yang mana para siswa ini mencari salah seorang guru mereka untuk berpamitan, namun setelah masuk ke salah satu ruangan di sekolah para siswa ini justru mendapati gurunya tengah melakukan tindakan tidak senonoh.
Para siswa ini pun kemudian menceritakan apa yang dilihat ke orang tuanya. Sontak apa yang terjadi ini membuat para wali murid kaget dan resah. Mereka kemudian melaporkan kejadian ini ke Kepala Sekolah dan kemudian ditindaklanjuti.