fbpx
Connect with us

Olahraga

Perkenalkan Hokky Caraka, Bocah Ponjong Yang Jadi Penyerang Utama Timnas Indonesia U-19

Diterbitkan

pada

BDG

Ponjong, (pidjar.com)–Saat ini khalayak sepakbola Indonesia kembali diramaikan oleh ajang kualifikasi fase grup AFF-U19. Yang menarik, dalam ajang ini, salah satu pesepakbola Gunungkidul terpilih untuk ikut ambil bagian membela timnas Indonesia. Bahkan, Hokky Caraka Bintang Briliant, pemuda usia 17 tahun asal Padukuhan Susukan 1, Kalurahan Genjahan, Kapanewon Ponjong telah bermain menjadi ujung tombak utama squad asuhan Shin Tae Yong. Meski tak sempat mencetak gol, beberapa kali Hokky yang telah dikontrak profesional oleh tim Liga 1, PSS Sleman mampu mengobrak-abrik pertahanan Vietnam.

Kepada pidjar.com, Ayah Hokky, Ribut Budi Suryono, sebelum akhirnya terpilih dalam Timnas Indonesia U19, anaknya menempuh perjalanan yang cukup panjang dalam karirnya. Ia sendiri sangat bersyukur atas capaian anaknya yang bisa membela Timnas Indonesia U19 di ajang piala AFF U19 tahun 2022 dan bahkan jika penampilannya memuaskan, berpotensi juga akan membela Timnas Indonesia di ajang Piala Dunia U20 tahun 2023 mendatang.

“Dulu waktu kecil itu kalau tidur suka memeluk bola, tapi waktu itu saya kurang memantau karena pas di perantauan,” ucapnya saat ditemui wartawan, Minggu (03/07/2022).

Saat kelas 3 SD, Hokky kemudian dimasukkan dalam Sekolah Sepakbola (SSB) Handayani. Di sanalah kemampuan Hokky mulai diasah. Mata pelatih dalam melihat perkembangan Hokky saat di SSB Handayani cukup jeli. Budi menceritakan, ia bahkan sempat dipanggil secara khusus oleh sang pelatih yang mengungkapkan bakat besar Hokky di bidang sepakbola.

Beberapa saat kemudian, Hokky remaja melanjutkan pendidikannya ke jenjang SMP KKO Playen. Dengan masuk ke sekolah olahraga ini, Budi berharap kemampuan Hokky dapat lebih dipertajam disana. Kemampuan Hokky saat duduk di SMP sendiri mulai banyak membuat pelatih tertarik. Hokky sering diikutsertakan dalam berbagai kompetisi.

Berita Lainnya  Pemkab Gunungkidul Masih Belum Berani Gelontorkan Anggaran Untuk Dunia Olahraga

Budi yang semakin bersemangat dalam mendukung potensi anaknya ini lantas memasukkan Hokky melanjutkan pendidikan di SMA KKO Sayegan. Ia sendiri yang selalu mengantar dan menjemput anaknya saat menuju ke sekolah.

“Mulai dari SMP KKO di Playen dapat pesan kalau Hokky berbakat dan suruh ditelateni, pas SMP mulai dikenal pelatih-pelatih di Jogja dan ikut berbagai kompetisi,” sambung Budi.

Pada tahun 2020, Hokky kemudian bergabung dalam Akademi Junior milik PS Sleman. Tak lama berselang masuk akademi tersebut, empat bulan kemudian Hokky mengikuti seleksi Tim Garuda Select ketiga. Hasilnya, ia terpilih sebagai pemain yang akan memperkuat tim Garuda Select untuk menjalani pembinaan intensif.

Berita Lainnya  Masih Digodog, Atlet Gunungkidul Peraih Emas Porda Akan Dapat Bonus 10 Juta Rupiah

“Sebetulnya tahun 2014 itu pernah lolos seleksi Arema Malang, tapi tidak diambil. Direkrut tim Junior di PS Sleman itu sekitar 6 bulan, terus bulan Agustus 2021 setelah pulang dari Garuda Select dikontrak profesional sama PSS Sleman,” jelas dia.

Hokky kembali terpilih dalam pemain Garuda Select keempat pada bulan Desember 2021 hingga bulan Mei 2022 lalu, dalam kesempatan itu ia digembleng agar kemampuan yang ia miliki lebih tajam dan berkembang. Garuda Select sendiri merupakan program pembinaan untuk pemain sepak bola muda Indonesia di Eropa. Diharapkan, dengan pembinaan yang dilakukan ini dapat mengasah kemampuan masing-masing pemain dan menciptakan pemain yang hebat di bidang sepakbola.

“Pulang dari sana terus dapat panggilan kompetisi di Perancis, setelah itu baru dipanggil Timnas Indonesia U19 untuk berjuang di Piala AFF U19 tahun 2022 ini,” ujarnya.

Ia menjelaskan jika posisi penyerang yang ditempati Hokky saat ini sebetulnya bukanlah posisi awal ia berkarir dalam sepakbola. Awalnya, Hokky bermain di posisi stopper di lini pertahanan. Namun atas saran dari sejumlah pelatih, kemudian Hokky diubah posisinya menjadi striker dan berkembang hingga saat ini.

Berita Lainnya  Porda XVI di Sleman, Cabor Anyar Sumbang Medali Emas untuk Gunungkidul

Sebagai orangtua, tentu ia berharap agar Hokky tidak merasa jumawa atas apa yang diraihnya. Ia selalu menanamkan nilai-nilai rendah hati dan tidak pantang menyerah untuk mencapai cita-citanya.

“Dulu itu posisinya stopper, jadi striker itu baru sekitar dua tahun belakangan ini. Kalau harapan saya, semoga Hokky bisa menjawab ekspektasi masyarakat di pertandingan nanti,” bebernya.

Menurutnya, Kabupaten Gunungkidul memiliki banyak potensi atlet-atlet yang kompetitif di berbagai bidang keolahragaan. Hanya saja tingginya potensi itu tidak dibarengi dengan pengelolaan atlet yang baik sehingga tidak jarang atlet potensial di Gunungkidul justru terabaikan.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler