Pemerintahan
Pertanyakan Klaim Dinas Terkait Penanganan Demam Berdarah, DPRD Akan Cek Lapangan






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Dalam waktu dekat ini, Komisi D DPRD Kabupaten Gunungkidul akan melakukan pengecekkan kepada masyarakat berkaitan dengan edukasi yang dilakukan Dinas Kesehatan terkait dengan penyakit Demam Berdarah. Hal ini dilakukan lantaran Dinas menyebut bahwa telah melakukan sosialisasi secara masif dan merata, namun di sisi lain faktanya, kasus penyakit DB di Gunungkidul terus melonjak.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Gunungkidul, Ari Siswanto mengatakan, pihaknya sejauh ini telah mendapatkan laporan berkaitan dengan penanganan penyakit DB termasuk dalam hal ini upaya pencegahan berupa sosialisasi kepada masyarakat. Namun pihaknya merasa janggal, lantaran meski dinas menyebut telah dilakukan sosialisasi besar-besaran, kasus DB terus melonjak. Dengan fakta-fakta yang terjadi ini, perlu cek lapangan apakah benar masyarakat sudah mendapatkan edukasi.
“Faktanya masih ada kasus ya, kita juga perlu cek di lapangan jangan-jangan mereka belum pernah sama sekali mendapatkan sosialisasi terkait bahayanya DBD atau tidak pernah ada program ke situ,” kata Wakil Ketua Komisi D, Ari Siswanto Rabu (11/03/2020).
Langkah ini, menurut Ari merupakan untuk memastikan pernyatan Pemkab Gunungkidul bahwa sosialisasi sudah dilakukan secara merata dan masif. Dalam waktu dekat ini, pihaknya akan turun ke lapangan dengan menyasar lokasi yang terjangkit DB secara random.
“Ketika hasilnya ternyata masyarakat sudah mendapatkan sosialisasi, berarti belum ada keseriusan di pihak masyarakat untuk bersama-sama memberantas itu. Tapi ketika belum mendapat sosialisasi berarti ini PR Dinas untuk lebih masif,” tegas Ari.







Di sisi lain Ari mengaku, karakter masyarakat Gunungkidul sebenarnya cenderung patuh dan taat. Terlebih ketika ada informasi ataupun sosialisasi yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait khususnya dalam penanganan DB.
“Pengecekan ini perlu karena kasus selalu ada setiap tahun, dan yang jelas, tahun ini melonjak,” imbuhnya.
Ke depan, pihaknya beraharap, dinas terkait lebih serius dalam menyelesaikan kasus DB yang terus terjadi. Sebab sejauh ini, Ari mengaku banyak keluhan masuk kepada dewan terkait minimnya tindakan yang dilakukan pemerintah apabila di suatu lingkungan telah terjangkit wabah DB.
“Kami ingin, Pemkab tidak terlalu prosedural dengan menunggu laporan dan sebagainya, tapi kami menginginkan agar bisa lebih gerak cepat agar tidak jatuh korban,” ujar Ari.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty menjelaskan, pihaknya sudah melakukan banyak langkah dan strategi untuk memberantas DB. Langkah tersebut menurutnya seringkali tidak maksimal karena kurangnya kerjasama antara stakeholder dan masyarakat.
“Penanggulangan utama DBD ini dengan gerakan PSN, kami harap ya sama-sama gerakan ini tidak sendiri karena harus teratur dan serentak,” tandas Dewi.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
Sosial4 minggu yang lalu
Istri Wakil Bupati Gunungkidul Dilantik Jadi Ketua Tim Penggerak PKK, Ini Hal yang Akan Dilakukan
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis4 minggu yang lalu
PT Railink Raih Penghargaan 7th Top Digital Corporate Brand Award 2025
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
bisnis3 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks