Sosial
Pasien Dipantau Khusus RSUD Wonosari, Dinkes Sebut Bukan Corona
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul menyebut bahwa satu pasien yang sedang mendapatkan pantauan khusus usai pulang dari luar negeri adalah bukan karena corona. Namun begitu, dinas belum menerima laporan resmi terkait dengan adanya warga yang dipantau tersebut.
Sebelumnya, diketahui bahwa kejadian bermula ketika ada salah seorang warga yang mengalami sakit dengan gejala mirip flu. Pasien tersebut mengalami sakit selama beberapa hari. Adapun sakit yang diderita adalah demam dengan suhu mencapai 37,5 derajat celcius. Kemudian batuk dan pilek selama 3 hari. Atas gejala tersebut, pada 9 Maret 2020, warga itu lalu memeriksakan diri ke RSUD Wonosari.
Pihak medis lantas bertindak cepat dengan melakukan penanganan khusus setelah mengetahui bahwa yang bersangkutan sepulang dari ibadah umroh di Arab Saudi. Pihak rumah sakit memberikan langkah pencegahan dengan memberikan perawatan khusus kepada pasien tersebut serta melaporkannya ke Dinas Kesehatan.
“Secara lisan laporan sudah kami terima tetapi tidak mengarah ke sana (corona),” kata Kepala Dinkes Gunungkidul, Dewi Irawaty, Rabu (11/03/2020).
Dewi mengatakan bahwa pasien yang dirawat tersebut menderita peneumonia sehingga hanya mendapatkan pantauan khusus saja. Ia juga menepis adanya kabar bahwa pasien yang dirawat di RSUD Wonosari tersebut dirujuk ke RS Sardjito Yogyakarta sebagaimana yang sempat ramai diperbincangkan.
“Saya tidak tahu berita terakhir hari ini. Yang saya tahu tu tidak ada rujukan (ke Sardjito) sampai kemarin,” paparnya.
Disinggung mengenai penanganan, Dewi tidak bisa menjelaskannya. Sebab menurutnya pihak rumah sakit yang lebih tahu terkait penanganan teknisnya terhadap pasien tersebut.
Dewi menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak perlu panik. Memurutnya dengan menjaga pola hidup sehat merupakan antisipasi mencegah penularan penyakit.
“Semua penyakit, kalau kita sehat, daya tahan tubuh kita kuat maka tidak ada virus yang bisa menyerang kita,” terang dia.
Salah satu upayanya ialah dengan mencuci tangan jika usai beraktifitas di luar rumah. Terlebih lagi ketika hendak makan tangan harus bersih.
Selain itu, masyarakat menurut Dewi tidak perlu panik jika saat ini di pasaran tidak ada cairan handsanitizer. Sebab sabun yang beredar dipasaran sudah banyak yang mengandung anti bakteri.
“Sebenarnya kita bisa cari cara yg paling mudah dan murah yaitu sabun. Sabun itu sudah anti kuman. Sering cuci tangan pakai sabun terutama akan makan, akan menyentuh wajah, sesudah merawat hewan dan lainnya,” jelas Dewi.
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Video Syur Sang Ketua Beredar, Tim 01 Tegaskan Tetap Solid Menangkan Endah-Joko
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Skandal Video Syur Pimpinan DPRD Makin Meluas, Puluhan Orang Geruduk Kantor Dewan
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Lanjutkan Proyek Penataan Wajah Kota Wonosari
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
15 Hari Pasca Pengetatan Miras di Gunungkidul, Petugas Sita Ribuan Botol Minuman Siap Edar
-
Politik1 minggu yang lalu
Mengejutkan, Heri Nugroho Mundur Dari Ketua DPD Golkar Gunungkidul
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Dua ASN Yang Dipecat Bupati Atas Skandal Perselingkuhan Diaktifkan Kembali
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Ini Desain Indah Alun-alun Wonosari, Pembangunan Dilanjutkan Tahun Depan
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Keputusan Kontroversial Plt Bupati Aktifkan ASN Yang Dipecat Karena Perselingkuhan, Ini Respon Sunaryanta
-
Sosial3 minggu yang lalu
Berkenalan Dengan Mahmud Ardi Widanta, Pengusaha Nikel Yang Nyalon Wakil Bupati Gunungkidul
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Gunungkidul City Run and Walk 2024, Suguhkan Track dan Suasana Kota Wonosari
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Terlibat Perkelahian di JJLS, 7 Remaja dari Bantul Diamankan Petugas
-
Politik2 minggu yang lalu
Paslon Hero-Pena Gelar Kampanye Terbuka, Libatkan Anak Muda dalam Program