Connect with us

Pemerintahan

Pilkades Serentak Digelar November Mendatang, Pemkab Gunungkidul Siapkan Dana 3,1 Miliar

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Suhu politik di Gunungkidul ditahun 2019 hingga 2020 nampaknya masih akan terus meningkat. Setelah gelaran Pilpres dan Pileg, mendekati akhir tahun ini, Pemkab Gunungkidul akan menyelenggarakan pemilihan kepala desa di sedikitnya 56 desa yang tersebar di Gunungkidul. Meski masih cukup jauh, pemerintah telah melakukan persiapan, di antaranya regulasi yang akan digunakan sebagai acuan. Di sisi lain penganggaran pun juga tengah dipersiapkan.

Kepala Bidang Pemerintah Desa, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, M. Farhan mengungkapkan, pilkades serentak tahun 2019 merupakan pemilihan ketiga kalinya yang dilakukan oleh Pemkab Gunungkidul. Tahun ini, pemerintah mengalokasikan dana sekitar 3,1 miliar untuk biaya penyelenggaraan pilkades.

Dana tersebut akan dibagi oleh pemerintah kepada 56 desa yang menyelenggarakan pilkades dengan besaran yang tidaklah sama. Sesuai dengan kondisi masing-masing desa dan adanya beberapa pertimbangan lainnya. Puluhan desa yang akan menyelenggarakan pilkades serentak ini tersebar di 17 kecamatan di Gunungkidul. Terdapat satu kecamatan yang tidak melaksanakan pilkades yaitu Kecamatan Panggang.

Berita Lainnya  Mengembangkan Potensi Wisata Susur Goa dan Geowisata Yang Mulai Ngetrend

“Sudah ada koordinasi dengan semua lini terkait, untuk pembahasan regulasi dan ketentuan lain. Kalau besaran dana yang kami alokasikan tentu mengacu pada kebutuhan desa, tergantung dengan banyak tidaknya jumlah pemilih di desa tersebut,” ujar M. Farhan, Jumat (17/05/2019).

Persiapan-persiapan lain juga terus dilakukan, mulai dari sosialisasi hingga beberapa lainnya. Ia berharap, pada akhir November 2019 mendatang saat diadakan semua berjalan sesuai dengan aturan. Kemudian diperoleh pula pemimpin yang berkualitas baik, kemudian untuk penyelenggara pun juga akan dibekali dengan beragam pengertian dan regulasi yang berlaku.

Sementara itu kepala DP3AKBPMD Gunungkidul, Sudjoko mengungkapkan, jika secara mekanisme dan teknis tidak ada perubahan dalam pelaksanaan pilkades serentak 2019. Namun di Peraturan Bupati Gunungkidul, ada sedikit perubahan dimana jika nantinya terdapat lebih dari lima calon kepala desa, panita memiliki hak untuk melakukan seleksi. Sementara ini aturan seleksi tersebut masih terus dibahas agar tidak ada ketimpangan.

Berita Lainnya  Pemkab Gunungkidul Serahkan Kembali Wisma Wanagama Kepada UGM

“Ya ada sedikit perubahan, tapi tidak berdampak banyak. Secara keseluruhan masih sama saja,” ucap Sudjoko.

Pilkades serentak 2019 ini menurut Sudjoko masih akan menggunakan sistem manual. Dimana menggunakan surat suara seperti pada pemilihan sebelumnya. Namun seiring berkembangnya teknologi, Sudjoko juga memiliki keinginan untuk penyelenggaraan Pilkades dapat dilakukan secara modern menggunakan sistem E-voting layaknya di beberapa daerah lain.

Ia juga menyadari jika perlu persiapan khusus untuk penerapan sistem yang dianggap mampu meminimalisir pengeluaran anggaran dan efisien waktu ini. Mulai dari sumber daya manusia yang memadahi, perangkat lengkap dan kesadaran masyarakatnya.

“Di beberapa daerah sudah ada penerapan sistem ini. Keinginan itu pasti ada, mudah-mudahan tahun-tahun yang akan datang bisa menerapkan. Ini juga sedang ada bahasan ke arah itu,” imbuhnya.

Meski masih beberapa bulan kedepan, di beberapa desa sudah mulai santer terdengar beberapa nama-nama yang nampaknya akan mencalonkan diri sebagai kepala desa. Strategi demi mencapai kemenangan pun nampaknya juga mulai dipersiapkan oleh para calon yang ingin mendaftarkan diri sebagai pemimpin masyatakat di tingkat desa.

Berita Lainnya  Penegakan Peraturan Kawasan Tanpa Rokok, Pemkab Bentuk Satgas Hingga Terapkan Sanksi Tegas

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata1 minggu yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis2 minggu yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis3 minggu yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis3 bulan yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Berita Terpopuler