Pemerintahan
Antisipasi Kekeringan, Pemerintah Siapkan 10 Juta Liter Air Bersih Untuk Dibagikan ke Masyarakat


Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pemerintah Kabupaten Gunungkidul menyatakan akan segera menindaklanjuti perihal dampak kekeringan yang telah dialami oleh sejumlah desa. Dalam hal ini, pemerintah mulai melakukan dropping air bersih ke sejumlah wilayah yang terdampak bencana langganan di Gunungkidul. Sekitar 10 juta liter air siap disalurkan ke warga masyarakat terdampak kekeringan untuk tahun ini. Dropping air sendiri akan diberikan kepada wilayah yang sebelumnya telah mengajukan permohonan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Edy Basuki mengatakan, pihaknya telah menyiapkan 2.000 tangki yang akan disalurkan ke sejumlah wilayah. Proses distribusi sendiri nantinya akan menggunakan 7 truk tangki yang dimiliki BPBD. Jika satu tangki berisi air sebanyak 5.000 liter, maka diperkirakan ada 10 juta liter air bersih akan disalurkan kepada masyarakat.
“Untuk penyaluran bantuan nantinya kita berikan sesuai dengan permintaan yang diajukan masing-masing desa,” ujar Edy usai menggelar rakor dengan pihak kecamatan, Jumat (22/05/2019).
Ia menambahkan, droping air bersih ke masyarakat akan dimulai pada akhir bulan Mei 2019. Pihaknya tengah melakukan pendataan terkait desa-desa yang telah mengajukan permohonan dropping air.
“Saat ini sudah ada desa di wilayah Panggang dan Purwosari yang mengajukan bantuan air bersih ke Kecamatan,” kata Edy.
Dari hasil koordinasi dengan kecamatan, untuk bulan ini yang sudah siap menyalurkan dropping air yakni kecamatan Rongkop. Sementara untuk bulan berikutnya adalah Kecamatan Girisubo, Paliyan, Panggang Tepus, dan Ponjong. Menurut Edi, pihaknya juga mendapat informasi bahwa masyarakat saat ini telah membeli air secara mandiri menggunakan tangki.
“Di beberapa titik juga sudah ada warga yang membeli dari tangki swasta seharga ratusan ribu per tangkinya,”ujarnya.
Ketika disinggung mengenai lamanya musim kemarau yang akan melanda Gunungkidul, Edi mengaku belum mengetahui secara pasti. Hal ini lantaran BPBD Gunungkidul belum melakukan koordinasi lanjutan dengan BMKG. Jika nantinya sudah melakukan koordinasi maka akan dilakukan langkah selanjutnya.
“Info terakhir yang saya terima saat ini sudah memasuki musim pancaroba,” imbuhnya.
Terpisah, anggota DPRD Gunungkidul, Ery Agustin S berharap, pemerintah bisa segera memikirkan atau bahkan memberikan solusi jangka panjang terkait permasalahan air bersih. Sebab, dropping air bersih yang saat ini menjadi andalan bukanlah solusi bagi masyarakat dan hanya bersifat sementara saja. Dengan hanya dilakukan dropping air, krisis air bersih terus saja terjadi pada saat kemarau tiba.
“Potensi sumber air bawah tanah yang melimpah bisa dimaksimalkan,” tandas Ery.
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Perebutan Gelar Triple Crown 2025 di Indonesia Indonesia Derby 2025
-
Sosial2 minggu yang lalu
Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Tingkatkan Kapasitas Petani di Sumatera Utara
-
event2 minggu yang lalu
Gunungkidul Geopark Night Specta Kembali Digelar, Simak Jadwal dan Bintang Tamunya
-
Budaya2 minggu yang lalu
Yogyakarta International Dance Festival Digelar di Jogja, Diikuti 8 Negara
-
musik2 minggu yang lalu
Tahun ke-11, Prambanan Jazz Festival Gaet Kenny G dan EAJ
-
Info Ringan1 minggu yang lalu
Semarak Ulang Tahun Perak Tunas Mulia, Gelar Sarasehan Pendidikan Tamasya
-
seni4 hari yang lalu
Asmatpro Tampilkan Showcase di Jogja Fashion Trend 2025
-
Uncategorized4 hari yang lalu
Komitmen Dukung Kopi Lokal, KAI Daop 6 Yogyakarta Bagikan 750 Gelas Kopi Gratis ke Penumpang
-
event3 hari yang lalu
Lewati Rute 6 Candi, Belasan Negara Bakal Ramaikan Sleman Temple Run 2025
-
Pendidikan3 hari yang lalu
UMY Punya Lapangan Sepak Bola Berstandar FIFA, Siap Lahirkan Atlet Muda
-
Sosial1 hari yang lalu
Kalijawi Disetujui Pemerintah Realisasikan Perumahan Gotong Royong Berbasis Koperasi, Kampung Notoyudan Akan Jadi Percontohan
-
bisnis2 hari yang lalu
Gandeng ATSIRI Rayakan Satu Dekade, Kopi Tuku Hadirkan Aroma dan Rasa