Pemerintahan
Polemik Pencemaran Kali Pancuran, DLH Sebut Pengusaha Tahu Enggan Bangun IPAL Mandiri






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Polemik pencemaran di Kali Pancuran oleh limbah industri tahu terus bergulir. Hingga saat ini, masih belum ditemukan solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan ini. Meski pemilik industri tahu di Padukuhan Besari, Kalurahan Siraman, Kapanewon Wonosari yang sempat diprotes oleh warga telah membersihkan sungai dan berjanji tak akan membuang limbah lagi, namun kemudian tak lantas permasalahan ini selesai. Adanya pipa besar yang terhubung ke aliran sungai diduga menjadi biang kerok pencemaran masih terus terjadi. Pipa itu mengalir dari sejumlah industri tahu di Padukuhan Sumbermulyo, Kalurahan Kepek, Kapanewon Wonosari.
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan, pipa ini rupanya dibangun oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gunungkidul. Pipa ini sedianya bertujuan untuk mengalirkan hasil limbah yang telah diolah di IPAL yang juga dibangun oleh DLH Gunungkidul.
Saat dikonfirmasi pidjar-com-525357.hostingersite.com, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Gunungkidul, Aris Suryanto membenarkan bahwa pipa tersebut dibangun oleh DLH pada 2018 lalu. Seharusnya, pipa tersebut diperuntukan untuk membuang air yang sudah diolah oleh Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) khususnya di Padukuhan Sumbermulyo, Kalurahan Kepek.
Namun kemudian, banyaknya industri tahu maupun tempe di padukuhan tersebut akhirnya membuat IPAL mengalami kapasitas berlebih. Dengan kata lain, tidak lagi bisa digunakan karena kelebihan kapasitas itu.
“Saat itu kami bangun kan juga dengan kajian, tidak sembarangan. Saat pembangunan juga sudah ada kesepakatan dengan pelaku usaha jika kapasitasnya terbatas dan mereka harus kembali membangun IPAL secara mandiri,” ujarnya, Kamis (23/07/2020).







Namun Aris menyayangkan pelaku industri di Sumbermulyo yang justru enggan untuk membangun IPAL secara mandiri. Meski mengetahui IPAL tidak berfungsi, pipa itu justru tetap dialiri oleh limbah yang kemudian dialirkan ke Kali Pancuran. Pihaknya sendiri telah berkali-kali mengajak para pelaku usaha untuk menggelar pertemuan membahas hal ini.
“Namun hasilnya nihil, pelaku usaha tidak ada yang datang,” imbuh Aris.
Menurut Aris, dari segi anggaran, pihaknya sudah tak mampu lagi membangun IPAL. Warga sebagai pemilik industri harusnya secara mandiri membangun IPAL.
“Kalau saja para pengusaha itu mau membangun IPAL secara mandiri, masalahnya sebenarnya selesai,” ujar Aris.
Permasalahan Kali Pancuran dikatakan Aris tidak akan selesai apabila tidak ada kesadaran dari pelaku industri. Ia mengatakan, kurangnya komunikasi dsri pelaku usaha pemerintah dan tokoh masyarakat menjadi kendalanya.
“Yang dibutuhkan hanya bagaimana caranya bisa membangun IPAL komunal khusus industri di daerah itu,” tandasnya.
Sebelumnya, Kades Kepek, Bambang menampik jika pengusaha tahu di wilayahnya yang membuang limbah ke Kali Pancuram. Menurutnya pengusaha di Padukuhan Sumbermuluo sudah memiliki fasilitas IPAL. Ia justru menyalahkan dinas terkait yang tidak melakukan pendampingan kepada para pelaku usaha.
“Harapannya limbah cair dari pengusaha tahu tidak langsung dibuang di sungai, tapi masuk dulu di pengolahan IPAL. Jikalau ada IPAL yang tidak berfungsi mestinya dinas Terkait perlu pendampingan,” tutup Bambang.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
Sosial4 minggu yang lalu
Istri Wakil Bupati Gunungkidul Dilantik Jadi Ketua Tim Penggerak PKK, Ini Hal yang Akan Dilakukan
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis4 minggu yang lalu
PT Railink Raih Penghargaan 7th Top Digital Corporate Brand Award 2025
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Sejumlah Siswa SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Gunungkidul Lolos SNBP
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
bisnis3 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
bisnis3 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis3 minggu yang lalu
Jelang Idulfitri, Daop 6 Yogyakarta Bagi 250 Paket Sembako kepada Para Porter