Sosial
Pompa Panel Surya Jadi Solusi Ratusan Kepala Keluarga di Giriharjo Penuhi Kebutuhan Air Mereka
Panggang,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Selama ini, sejumlah warga terutama di kawasan pinggiran serta perbatasan banyak mengeluhkan kurangnya fasilitas yang seharusnya didapatkan dari pemerintah. Namun dengan kehidupan dengan fasilitas yang terbatas justru memicu para warga di kawasan perbatasan untuk membuat terobosan-terobosan yang sekiranya bisa membantu menunjang kehidupan mereka.
Seperti yang dilakukan oleh warga Desa Giriharjo, Kecamatan Panggang ini. Berawal dari sulitnya untuk mendapatkan sumber air, warga Desa Giriharjo kemudian memutar otak bagaimana caranya untuk mengatasi kesulitan yang telah dialami selama puluhan tahun ini. Perkenalan dengan sejumlah mahasiswa dari Teknik Fisika Universitas Gadjah Mada menjadi titik tolak kebangkitan warga.
Berdasarkan masukan dan bimbingan teknis dari para mahasiswa tersebut, warga Desa Giriharjo, khususnya di Padukuhan Banyumeneng mulai mengembangkan skema pengangkatan air melalui pompa air dengan tenaga panel surya.
Dalam perjalanan pengembangan pompa air bertenaga surya tersebut, warga Desa Giriharjo bisa dibilang cukup beruntung. Tak hanya mendapatkan bimbingan secara teknis, mereka juga mendapatkan bantuan pendanaan dari sejumlah organisasi swasta serta pemerintah. Akhirnya, dalam waktu singkat, pompa air tersebut bisa difungsikan dan membantu kehidupan warga setempat terutama dalam pemenuhan kebutuhan air bersih.
Ketua Pengurus Abimanyu, pengelola distribusi air, Suyamto menceritakan, hadirnya pompa air bertenaga surya tersebut sangat membantu warga desanya. Warga mulai bisa berhemat lantaran mulai bisa meninggalkan ketergantungan mereka terhadap distribusi air menggunakan tangki air swasta. Selama ini, warga Giriharjo memang harus merogoh kocek yang tak sedikit untuk membeli air terutama ketika musim kemarau.
“Sewaktu masih membeli air dari tangki swasta, warga cukup terbebani karena setiap tangkinya berharga Rp 100.000 hingga Rp 120.000,” ucap Suyamto, Sabtu (15/12/2018).
Dalam perkembangannya, pompa air panel surya ini mendapatkan antusiasme dari masyarakat setempat. Saat ini, pihaknya sudah melayani sekitar 170 kepala keluarga. Sejak awal dibangun, pompa air panel surya ini dikelola secara swakelola. Hingga 2018 ini sudah ada penambahan pompa berjumlah 5 buah.
“Memang tanggapan warga masyarakat di sini sangat tinggi sehingga penambahan pompa terus dilakukan untuk mencukupi permintaan,” ucap dia.
Namun lantaran menggunakan panel surya sebagai sumber energi, dalam praktek operasional, pihaknya memang sangat bergantung pada cuaca. Jika cuaca panas, biasanya air bisa dialirkan dalam 2 hari sekali. Namun jika mendung, air hanya bisa dialirkan dalam 3 hari sekali.
Menurut Suyamto, antiasme masyarakat yang besar sendiri lantaran harga dari pompa air yang dikelolanya relatif murah. Warga hanya perlu membayar dengan harga Rp 7.500 per kubik dengan mekanisme pembayaran per bulan.
“Hitungannya sangat murah sehingga dirasa membantu warga sini,” beber dia.
Ia jelaskan lebih lanjut, secara teknis, ada sekitar 10.800 wattpic panel surya sebagai sumber tenaga untuk pompa air ini. Sistem kerjanya dengan memanfaatkan sumber energi matahari dikombinasikan dengan komponen panel surya yang kemudian dikonversikan menjadi panel listrik. Energi yang dihasilkan inilah yang nantinya digunakan untuk menggerakkan pompa dan mengangkat air ke permukaan.
Berkaitan dengan pengembangan ke depan, Suyamto menuturkan bahwa pihaknya terbentur biaya. Biaya instalasi yang cukup mahal menjadi salah satu kendala utama.
“Pemasangannya memang cukup mahal,” imbuh Suyamto.
Sementara itu, Kades Giriharjo, Aris Eko Widiyanto menambahkan, pihaknya sangat mengapresiasi masyarakatnya yang mampu secara mendiri memecahkan masalah terkait pemenuhan kebutuhan air bersih.
Diakuinya, masalah air bersih terutama ketika musim kemarau memang menjadi keluhan warga masyarakat. Ke depan ia berharap agar penggunaan pompa air panel surya ini bisa terus dikembangkan dan menjadi solusi permanen bagi warga masyarakat Giriharjo dalam mengatasi permasalahan air bersih.
“Apalagi teknologi semacam ini sangat ramah lingkungan, kita dukung sepenuhnya,” tutup dia.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
50 Kilometer Jalan Kabupaten di Gunungkidul Beralih Status
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Mengenal Hamam Tejotioso, Pembalap Cilik Gunungkidul yang Mulai Ukir Prestasi
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
bisnis4 minggu yang lalu
Grafik Perjalanan Kereta Api Selesai Difinalisasi, Pemesanan Tiket KA Februari 2025 Mulai Dibuka Bertahap
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kasus Penyalahgunaan Tanah Kas Desa, Lurah Sampang Ditahan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
PMK Kembali Merebak di Gunungkidul, 43 Sapi Suspek Mati Mendadak
-
Hukum1 minggu yang lalu
Curi 5 Potong Kayu, Warga Panggang Terancam 5 Tahun Penjara
-
Pendidikan2 minggu yang lalu
SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Siap Melaju ke Tingkat Nasional Ajang OMBN 2025
-
bisnis4 minggu yang lalu
Diproyeksi Ada Kenaikan 47 Ribu Penumpang Hari Ini, PT KAI Daop 6 Yogyakarta Himbau Penumpang Jaga Barang Bawaannya
-
bisnis3 minggu yang lalu
Jazz Menggema di Stasiun Yogyakarta, Ratusan Penumpang Nyanyi Bareng Maliq & D’Essentials