Pendidikan
PPDB SMP 2019, Ribuan Kursi di Sekolah Pinggiran Tak Terisi
Wonosari,(pidjar.com)–Kuota penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2019 di sejumlah sekolah menengah pertama (SMP) di Gunungkidul tidak terpenuhi. Sedikitnya terdapat 3.502 kursi baik di sekolah negeri maupun swasta yang tidak terisi. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Gunungkidul mengklaim jika hal tersebut terjadi lantaran jumlah kursi yang tersedia dengan jumlah pendaftar tidak lah seimbang. Di mana saat ini, jumlah kursi yang tersedia jauh lebih banyak daripada jumlah lulusan SD yang mendaftar ke bangku SMP.
Kepala Bidang Sekolah Menengah Pertama (SMP) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Gunungkidul, Kisworo mengungkapkan, sejak beberapa tahun belakangan memang untuk penerimaan peserta didik baru selalu menyisakan kuota yang tidak terpenuhi. Sama halnya dengan tahun 2018 lalu dan tahun 2019 sekarang ini, ada ribuan kuota kosong di sejumlah sekolah.
“Jadi ini adalah fenomena setiap tahun. Karena jumlah kursi yang tersedia jauh lebih banyak dibandingkan pendaftar, kalau kekurangan murid sih tidak,” kata Kisworo, Sabtu (06/07/2019).
Adapun mayoritas sekolah dalam hal ini adalah SMP yang kuota kursi penerimaan siswa baru tidak terpenuhi merupakan sekolah di kawasan pinggiran. Hal ini diungkapkan Kisworo lantaran persebaran peserta didik tidaklah merata. Kemudian juga mereka masuk pada sekolah-sekolah tertentu sesuai dengan zonasi yang telah ditentukan oleh kebijakan yang ada.
“Sekolah pinggiran memang yang mayoritas kuotanya tidak terpenuhi,” tambah dia.
Berdasarkan data sementara yang dikantongi oleh dinas, sekolah yang kuotanya tidak terpenuhi yakni di SMP 4 Patuk, SMP Negeri 4 Playen, SMP 5 Panggang, SMP 3 Semin, SMP 1 Tanjungsari, SMP 2 Tepus, beberapa sekolah negeri lain dan sekolah swasta yang tersebar di seluruh Gunungkidul.
Lebih lanjut ia mengungkapkan jika sebenarnya kuota untuk SMP Negeri dan swasta yang tersebar di seluruh Gunungkidul yakni mencapai 13.109 kuota. Akan tetapi untuk jumlah lulusan baik siswa dari SD negeri dan MI atau swasta lainnya hanya sekitar 9.580 siswa saja. Dengan demikian, hal ini tentunya pasti berdampak pada tidak terpenuhi sekolah-sekolah khususnya yang berada di pinggiran.
Beberapa waktu lalu, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, Bahron Rosyid mengatakan jika pihaknya menjamin para pelajar di Gunungkidul tidak akan kehilangan haknya dalam mengenyam pendidikan. Ia juga menekankan pada masyarakat tidak perlu khawatir jika siswa tidak mendapatkan sekolah. Pasalnya kursi yang tersedia dibandingkan dengan jumlah lulusan yang ada jauh lebih banyak kuota yang tersedia.
“Ndak usah khawatir, untuk kualitas pendidikan sendiri juga kami jamin merata dan sama. Yang jadi tantangan itu adalah bagaimana guru berinovasi dan memberikan pemahaman pada siswa agar lebih dapat menangkap pelajaran yang ada,” ujar Bahron Rosyid.
-
Politik1 hari yang lalu
Sutradara TV Swasta Masuk Deretan Nama Bursa Pilkada Gunungkidul
-
Politik3 minggu yang lalu
Mandat PAN Turun, Mahmud Ardi Widanta Kembali Maju di Pilkada Gunungkidul
-
Peristiwa6 hari yang lalu
Kecelakaan Hebat di Jalan Baron, Dua Orang Tak Sadarkan Diri
-
Pariwisata4 minggu yang lalu
Menjelajahi Sejumlah Wisata Ekstrem di Kabupaten Gunungkidul yang Patut Dicoba
-
Pariwisata1 minggu yang lalu
Drini Park, Destinasi Wisata Anyar Yang Suguhkan Keindahan Kawasan Pesisir Selatan
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Lantik 5 Pejabat Pimpinan dan Rotasi Puluhan Pegawai
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Mesum di Sekolah, Dua Guru SD Dipecat
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Dua Kendaraan Terlibat Kecelakaan di Jalan Jogja-Wonosari
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Tenggelam di Sungai Oya, Pelajar Ditemukan Meninggal Dunia
-
Sosial2 minggu yang lalu
Jamaah Masjid Aolia Gunungkidul Lebaran Hari Ini
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Sunaryanta Gelar Pertemuan dengan Petinggi Gerindra, Bahas Pilkada ?
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puncak Arus Mudik Diperkirakan 9 April, Sejumlah Jalur Alternatif Disiapkan