Connect with us

Pemerintahan

Program Pengentasan Kemiskinan Diklaim Sukses, Warga Miskin di Gunungkidul Tinggal 17,12 %

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Kemiskinan di wilayah Gunungkidul masih menjadi fokus utama yang harus dituntaskan oleh pemerintah daerah. Berbagai program untuk menekan tingkat kemiskinan di Gunungkidul terus diupayakan. Hasilnya sendiri saat ini cukup positif karena pada tahun 2018 kemarin, angka kemiskinan di Gunungkidul mengalami penurunan hampir 1,5 % dari sebelumnya. Capaian ini tentunya melebihi dari target yang telah ditentukan yakni dalam 1 tahun minimal 1% kemiskinan dapat dientaskan.

Kepala Bidang Pemerintahan Sosial dan Budaya, Bappeda Gunungkidul, Hadi Hendro Prayoga mengatakan, percepatan penekanan kemiskinan di Gunungkidul memang sangat baik. Angka kemiskinan di Gunungkidul diklaim Hadi terus menurun secara signifikan sejak beberapa tahun terakhir. Pada data terakhir angka kemiskinan Gunungkidul pada tahun 2018, angka kemiskinan turun dari 18,65% menjadi 17,12%. Hal ini dinilai sangat melampaui target yang ditetapkan di mana pengentasan kemiskinan hanya ditarget sebesar 1%.

Berita Lainnya  Gedung Puskesmas Megah Senilai 3,3 Miliar Diresmikan, Warga Purwosari Kini Terpapar Layanan Kesehatan Modern

Berbagai faktor program pemerintah sangat berpengaruh dalam pengentasan kemiskinan ini. Selain itu, juga berkaitan dengan tingkat kesadaran masyarakat untuk memperbaiki perekonomian juga semakin membaik.

Tahun 2019 ini, tentunya ada segudang program yang telah dirancang pemerintah daerah untuk kembali menuntaskan permasalahan kemiskinan. Tentunya perlu pula dukungan dan semangat dari masyarakat agar taraf hidup mereka lebih baik ke depannya. Seperti misalnya adalah kemonceran sektor pariwisata yang disebut-sebut menjadi program penuntasan kemisikanan yang paling signifikan.

Tak hanya itu, mulai dari perbaikan gizi, perbaikan hasil pertanian dan pola hidup sehat dengan memperhatikan berbagai aspek juga terus digenjot oleh pemerintah daerah. Tentu ada target tersendiri, paling tidak di tahun 2021 mendatang kemiskinan di Gunungkidul tinggal 16,52% bahkan di bawah angka tersebut.

“Untuk target pemda DIY masing-masing kabupaten penurunan kemiskinan terhitung dari 2018 hingga 2022 ialah sebanyak 7%. Itu adalah tantangan yang bagi Gunungkidul cukup berat,” papar Hadi Hendro Prayoga, Jumat (04/01/2019).

Indeks pembangunan manusia oleh pemerintah juga terus diupayakan mengalami kenaikan. Berkembangnya pariwisata memang menjadi peluang yang cukup besar dalam penuntasan kemiskinan. Dari masing-masing lini pun juga perlu untuk lebih mendekatkan diri pada masyarakat agar terbentuk keyakinan yang kuat dan semangat untuk lebih maju lagi.

Berita Lainnya  Pemerintah Gunungkidul Siapkan Dana Miliaran Untuk Pembangunan 2 Kantor Kapanewon

“Kontribusi warga masyarakat memang cukup besar,” imbuh dia.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Sosial Gunungkidul, Wijang Eka mengatakan, untuk penuntasan kemiskinan di Gunungkidul tidak hanya Dinsos yang bekerja. Namun semua OPD juga memiliki andil yang sama besarnya. Sehingga nantinya semua bisa berkesinambungan dan kondisi perekonomian warga masyarakat semakin membaik. Dengan kondisi semacam ini, ia meyakini nantinya jumlah warga miskin bisa semakin ditekan.

Dari Dinas Sosial sendiri masih terus mengoptimalkan pada pemberian bantuan seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai dan program pemberdayaan lain. Pengurangan beban pengeluaran masyarakatlah yang dinilai lebih efektif selain pendampingan sejumlah program pemberdayaan.

“Kami tentu optimis setiap tahunnya angka kemiskinan di Gunungkidul terus menurun. Toh masyarakat sekarang juga sudah memiliki wawasan yang luas, sehingga potensi cepat dibaca dan ditindaklanjuti. Sinergitas dari semua kalangan yang perlu dipupuk ulang,” kata dia.

Di Gunungkidul menurut data tahun 2018 lalu, terdapat 125.759 jiwa penduduk miskin. Dari jumlah tersebut, sekitar 88.277 jiwa yang mendapatkan bantuan PKH dari pemerintah. Tentunya pemerintah akan kembali bekerja ekstra agar masyarakat miskin mendapat bantuan, dan yang tidak tetap sasaran dapat segera dilakukan perubahan.

Berita Lainnya  Lakukan Perbaikan Daftar Pemilih, Bawaslu Fokus Data Penghuni Rutan Dan Masyarakat Disabilitas

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata2 minggu yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis2 minggu yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis4 minggu yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis3 bulan yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Berita Terpopuler