Pemerintahan
Puncak Arus Mudik Diperkirakan 9 April, Sejumlah Jalur Alternatif Disiapkan






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)– Dinas Perhubungan Kabupaten Gunungkidul memprediksi puncak arus mudik ke Gunungkidul akan terjadi pada 9 April 2024 mendatang. Sejumlah persiapan mulai dilakukan oleh pemerintah untuk menyambut kedatangan para pemudik ini, termasuk penyiapan jalur alternatif untuk mengurai kemacetan.
Kepala Dinas Perhubungan Gunungkidul, Irawan Jatmiko mengatakan, akhir pekan ini diperkirakan sudah mulai ada pemudik yang masuk ke Gunungkidul, diperkirakan puncak arus mudik akan terjadi pada 9 April mendatang. Arus lalu lintas pun tentunya akan mengalami kenaikan yang signifikan pada kondisi tersebut.
“Untuk perkiraan kendaraan yang masuk ke Gunungkidul sekitar 154.000 kendaraan atau mengalami kenaikan sekitar 10 persen. Sedangkan untuk penumpang kendaraan ada kenaikan 20 persen dibandingkan dengan tahun 2023 kemarin,” ucap Irawan Jatmiko saat dikonfirmasi.
Pada momentum libur lebaran ini, ada beberapa ruas jalan yang dipastikan akan menjadi simpul kemacetan adalah sepanjang jalan Jogja Wonosari yang menjadi jalur utama menuju Gunungkidul. sebagai pengurai kemacetan, Dinas Perhubungan bersama dengan Polri menyiapkan jalur alternatif yaitu melalui jalan baru Prambanan-Obelix Hills-Patuk-Gading, kemudian bisa juga melalui JJLS atau Imogiri-Getas.
“Untuk jalur alternatif ini bisa menjadi pilihan. Namun juga situasional nanti bagaimana kondisi di lapangan,” ucapnya.







Lebih lanjut ia mengatakan, berdasarkan rapat koordinasi yang dilakukan bersama Dinas Perhubungan dan jajaran Pemkab Gunungkidul lainnya ada 2 jalur yang akan dinonaktifkan atau dimatikan pada Googlemaps karena tidak direkomendasikan dilalui oleh oleh para pemudik ataupun wisatawan. Selain upaya penonaktifan, pada momentum akhir tahun ini, jajaran kepolisian juga akan memperketat pengamanan di jalur ekstrem tersebut.
Anggota Polsek bersama relawan lainnya akan disiagakan di 2 jalur tersebut. Nantinya jika ada kendaraan yang hendak melintas diminta untuk melewati jalur lain yang lebih aman. Selain itu koordinasi dengan lintas sektoral juga akan dilakukan.
“Hasil koordinasi ada 2 jalur yang menjadi catatan untuk dimatikan google mapsnya. Bundelan (Ngawen) dan Clongop (Gedangsari),” kata Irawan.
Penonaktifan ini berkaca pada sejumlah kejadian di 2 ruas jalan ini yang sudah berulang kali terjadi. Kecelakaan yang terjadi mayoritas adalah kecelakaan tunggal karena tidak mengetahui medan yang dilalui, mereka hanya mengikuti arahan dari googlemaps saja. Banyak yang tak kuat menanjak dan mengakibatkan kendaraan oleng kemudian terperosok terjadi kecelakaan. Beberapa insiden juga mengakibatkan korbannya meninggal dunia.
“Banyak dari pengguna jalan yang tidak tahu medannya. Jadi kami lakukan antisipasi,” tutup dia.
-
Olahraga1 minggu yang lalu
Mengenal Demon Pratama, Pemuda Gunungkidul yang Masuk Timnas Bola Pantai Indonesia
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Bupati Copoti Reklame Tak Berizin yang Bertebaran di Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Purna Tugas, Mantan Bupati Sunaryanta Pulang dengan Berlari 8 Km
-
Hukum2 minggu yang lalu
TNI dan Satgas PKH: Garda Terdepan dalam Penegakan Hukum Perkebunan Sawit Ilegal
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Bupati Endah Soroti Banyaknya Kasus Perselingkuhan yang Melibatkan ASN
-
Hukum3 minggu yang lalu
Terlibat Kasus Pemyimpangan TKD Sampang, Dirut Perusahaan Tambang Resmi Ditahan
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Seorang Penambang Batu Meninggal Usai Tertimpa Runtuhan Batu Besar
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
MBG di Gunungkidul Tetap Berjalan Selama Ramadhan, Berikut Menu yang Akan Dibagikan
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Tren Takbir Keliling Gunakan Sound System, Ini Strategi Pemkab, FKUB dan Polisi
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Tebing di Tanjakan Clongop Longsor, Akses Jalan Ditutul Total
-
Uncategorized1 minggu yang lalu
Sejumlah Siswa SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Gunungkidul Lolos SNBP
-
film3 minggu yang lalu
Film horor “Singsot: Siulan Kematian”, Bawa Petaka saat Magrib