Connect with us

Sosial

Ramaikan Handayani Night Festival, Ratusan Seniman Gunungkidul Rela Tak Dibayar

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Sekumpulan pemuda yang tergabung dalam Gugur Gunung Project akan memberikan suguhan bermacam kesenian dalam tajuk Handayani Night Festival (HNF). Event ini sendiri akan dihelat pada Sabtu (31/09/2019) malam nanti di sepanjang Jalan Agus Salim, Desa Kepek, Kecamatan Wonosari. Yang cukup unik, beragam kesenian yang ditampilkan tersebut, dibalut dalam kemasan musik keroncong. Meski dibiayai secara mandiri tanpa campur tangan pemerintah, namun acara ini diperkirakan akan berlangsung spektakuler lantaran kehadiran bintang tamu yang terkenal.

Ketua Panitia HNF, Guntur Susilo mengatakan, dalam kegiatan tersebut, pihaknya berencana menampilkan pentas musik keroncong yang diikuti oleh 10 grup keroncong. Adapun musisi pengisi acara ini sendiri adalah seluruh personelnya asli Gunungkidul. Selain itu, pentas pertunjukan seni tari kolosal, live mural serta kuliner jadul juga bakal memeriahkan suasana malam hari di lokasi yang berada tak jauh dari pusat kota Wonosari itu.

Berita Lainnya  Membahas Pemetaan Untuk Cari Solusi Konflik Warga Dengan Monyet Yang Tak Kunjung Usai

“Dapat kita sebut pesta keroncong, karena di setiap kegiatan, baik tari dan mural fashion show batik karya 13 desainer Gunungkidul, bakal selalu diiringi dengan musik keroncong,” ujar Guntur, Kamis (29/08/2019).

Tak hanya itu, untuk semakin membuat suasana menarik, nantinya pihaknya juga akan membuat kolaborasi. Berbagai grup musik dari beberapa aliran seperti punk, pop dan rock juga bakal dikonsep keroncong. Hal ini dilakukan untuk mengenalkan genere musik keroncong kepada kaum muda yang saat ini masih belum begitu tertarik.

“Anak muda belum tertarik, padahal ini musik Indonesia kita perlu bangga. Kita ingin menghidupkan kembali musik keroncong yang selama ini kita ketahui mulai ditinggalkan,” jelas dia.

Ia menjelaskan, dalam persiapan HNF sendiri dilakukan sudah sejak jauh-jauh hari. Hal ini lantaran dari segi biaya sendiri, event ini menelan anggaran cukup luar biasa. Adapun kendala yang dihadapi, kegiatan ini tidak mendapat bantuan dari pemerintah daerah.

Berita Lainnya  Geram Istri Diselingkuhi, Pria Ini Laporkan Pak Dukuh ke Polisi

“Kita mencoba menghubungi Dinas Kebudayaan tetapi tidak bisa (membantu anggaran). Akhirnya kita cari sponsor sendiri dan kira-kira kegiatan ini menghabiskan dana Rp 70 juta,” bebernya.

Acara tersebut diharapkan nantinya mampu menjadi wadah pemersatu dan sinergi antara pelaku seni budaya di Gunungkidul. Nantinya, panitia akan memanjakan pengujung dengan menampilkan acara dalam 3 konsep panggung terbuka.

“Jadi nanti kita konsep pentas akan dilakukan per panggung dan penonton tinggal bergeser saja untuk menikmati setiap kegiatan,” kata Guntur.

Pada kesempatan itu pula, nantinya bakal diadakan penyerahan souvenir kepada para pelaku seni. Diantaranya kepada pendiri logo Gunungkidul yakni Tjipto Swasno; pendiri Tugu Handayani, Gunarto; pencipta Mars Gunungkidul, Tirik; tokoh keroncong Gunungkidul alm. Manthous; serta pelestari keroncong, Endah Laras.

Berita Lainnya  Sosok Soleh Eko Wibowo, Rela Mulung Usai Pulang Sekolah Demi Bantu Ekonomi Keluarga

“Bukan penghargaan sebenarnya, hanya kita ingin mengenalkan kembali mereka-mereka yang telah banyak berkiprah karena masyarakat banyak yang belum tahu,” katanya.

Ia berharap even ini nantinya bisa menjadi agenda tahunan yang dapat didukung pemerintah. Sehingga nantinya akan berdampak pada kunjungan wisatawan di Gunungkidul dan dapat menggerakan perekonomian masyarakat.

“Dalam gelaran HNF sendiri melibatkan kurang lebih 450 seniman dan seniwati Gunungkidul. Mereka tidak dibayar, anggaran Rp 70 juta itu hanya untuk persiapan sewa alat, panggung, kostum dan lainnya,” pungkasnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

bisnis17 jam yang lalu

Tegaskan Komitmen di Hari Bumi, KAI Bandara Wujudkan Langkah Menuju Masa Depan Berkelanjutan

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April, PT Railink sebagai operator KAI...

Pariwisata2 minggu yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis3 minggu yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis4 minggu yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

Berita Terpopuler