Connect with us

Sosial

Rentetan Bencana Puting Beliung di Gunungkidul, Ini Penyebabnya

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Bencana puting beliung sudah 2 kali terjadi dalam 1 bulan terakhir. Dampaknya sendiri cukup besar, ratusan rumah di Kapanewon Semanu dan Kapanewon Paliyan dilaporkan rusak akibat diterjang angin kencang. Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY merilis faktor terjadinya dua bencana puting beliung di wilayah Gunungkidul. Beberapa waktu ke depan masyarakat juga diminta untuk tetap waspada akan kondisi cuaca di masing-masing wilayah karena potensi terjadinya bencana serupa masih ada.

Kepala Prakirawan Meteorilogi BMKG YIA, Rohmadi, mengungkapkan tanggal 22 Februari 2022 lalu terjadi angin puting beliung di Padukuahn Sambirejo, Kalurahan Semanu dan 5 Padukuhan di Kalurahan Pacarejo yang mengakibatkan ratusan rumah serta fasilitas umum mengalami kerusakan. Adapun berdasarkan hasil pengamatan dari BMKG puting beliung ini terjadi karena adanya siklon Anika di selatan NTT.

Kemudian terjadi pola belokan angin, sehingga mengakibatkan pembentukan awan kovektif di wilayah DIY dan terjadilah angin puting beliung di wilayah Gunungkidul. Menurutnya pada saat itu, konsentrasi kondisi tersebut terjadi di wilayah Gunungkidul dan Bantul. Namun angin puting beliung kemudian terjadi di wilayah Semanu, Gunungkidul.

Berita Lainnya  Perkenalkan Suswaningsih, ASN Gunungkidul Peraih Kalpataru

Ia melanjutkan, beberapa hari lalu tepatnya tanggal 11 Maret 2022, juga terjadi angin puting beliung di Kalurahan Mulusan, Kapanewon Paliyan. Pola dan faktor bencana ini juga hampir sama dengan kejadian di beberapa pekan sebelumnya di Kapanewon Semanu.

“Terjadi penumpukan awan kovektif di DIY sehingga pada saat itu hujan lebat dosertai angin kencang terjadi. Kalau untuk angin puting beliung di 2 waktu itu kecepatannya diatas 75 km/jam, jadi sangat kencang. Maka dampaknya ratusan rumah mengalami kerusakan,” paparnya.

Menurut Rohmadi, bulan Maret ini merupakan masa transisi dari musim penghujan ke musim kemarau. Intensitas hujan dan cuaca tidak menentu akan semakin meningkat. Maka dari itu, BMKG menghimbau masyarakat untuk lebih waspada kembali.

Berita Lainnya  Warga Muslim Singapura Bagikan Ribuan Domba Kurban Untuk Masyarakat Paliyan

“Ini merupakan masa transisi dari hujan ke kemarau, sebab untuk puncak penghujan sendiri sudah terjadi pada bulan lalu. Intensitas hujan setiap hari dan angin kencang akan meningkat. Kewaspadaan menjadi hal yang utama,” ujar dia.

Di Kalurahan Pacarejo, seperti yang diketahui pada kejadian angin puting beliung pada saat itu merusak ratusan bangunan rumah milik warga. Status tanggap darurat selama 2 minggu ditetapkan oleh pemerintah. Ada 5 padukuhan di Pacarejo dan 1 Padukuhan di Kalurahan Semanu menjadi konsentrasi relawan dan pemerintah dalam penanganan kebencanaan.

Lurah Pacarejo Suhadi mengungkapkan, saat ini penanganan pasca bencana sudah 100 persen selesai. Rumah warga yang mengalami kerusakan sudah ditangani dan diperbaiki baik secara mandiri, swadaya ataupun bantuan dari pihak-pihak donatur.

“Kultur gotong royong dan keperdulian masyarakat begitu kuat. Jadi saat ini untuk perbaikan sudah selesai 100 persen,” kata Suhadi.

Pada saat itu, rumah-rumah yang rusak karena terjangan angin langsung diperbaiki dalam waktu kurang dari 7 hari. Hal ini dilakukan agar masyarakat dapat segera beraktifitas seperti biasa mengingat sekarang masih musim penghujan.

Berita Lainnya  Sengketa dan Wanprestasi, Batoer Hills Resto and Resort Dibongkar Paksa Investor

“Recovery rumah utama menjadi prioritas kami dalam penanganan. Hasil bantuan dari donatur dimanfaatkan untuk perbaikan, pada saat itu ada banyak kebutuhan seperti asbes, genteng, dan lain-lain,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan, BPBD Gunungkidul, mengatakan petugas sekarang ini tengah fokus penanganan dan perbaikan di Kalurahan Mulusan. Data terupdate, ada 186 rumah yang mengalami kerusakan sedangkan fasilitas umum yang mengalami kerusakan yaitu TK Kenteng dan Pondok Pesantren Al Kholifah.

“Kalau untuk yang mengungsi sekarang sudah tidak ada,” tutupnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

bisnis2 hari yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis2 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis2 bulan yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Pariwisata2 bulan yang lalu

Kementerian BUMN dan Sejumlah Perusahaannya Bagikan Bantuan TJSL ke Warga DIY

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– Kementerian BUMN bersama perusahaan yang berada di bawah naungan BUMN, salah satunya PT Kereta Api Indonesia (Persero)...

Pariwisata3 bulan yang lalu

Okupansi Hotel di Gunungkidul Hampir 100 Persen 

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Momen libur natal dan tahun baru 2025 menjadi hal positif bagi Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) okupansi hotel sangat...

Berita Terpopuler