Sosial
Resahnya Keluarga Miskin Ini Melihat Lahannya Terancam Diserobot Proyek Perbaikan Jalan Jogja-Wonosari






Patuk,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Longsor yang terjadi di ruas jalan nasional tepatnya di Padukuhan Putat 2, Desa Putat, Kecamatan Patuk menyimpan pilu terhadap warga sekitar. Selain rasa was-was lantaran kondisi jalan yang longsor tersebut mengancam rumahnya, warga yang tinggal di pemukiman tepat di bawah jalan yang ambles tersebut juga dihadapi persoalan lahan mereka yang diambil oleh pihak pelaksana proyek perbaikan. Hingga saat ini, masih belum ada kejelasan soal ganti rugi lahan milik warga yang terimbas proyek perbaikan serta pembangunan talud anyar tersebut.
Permasalahan ini sendiri mencuat ketika Andi mengunggah keluh kesahnya di sebuah grup sosial media. Postingan Andi memancing reaksi dari ribuan netizen yang kemudian meminta pemerintah untuk membahas ganti rugi lahan yang terpapar perbaikan talud.
Rumah yang berada tepat di bawah jalan yang ambles tersebut dihuni oleh Sri Lestari, Andy Defanto dan Agung Prihatin. Menurut Andi ketika ditemui oleh pidjar-com-525357.hostingersite.com, hingga saat ini keluarganya masih risau dengan proyek perbaikan jalan serta pembangunan talud tersebut. Hal yang membuatnya risau adalah kekhawatiran keluarganya akan kehilangan tanah yang digunakan untuk lokasi pembangunan talud.
"Beberapa waktu lalu Pak Camat ke sini selang dua hari setelah longsor dan bilang kalau mau minta tanah yang ada di pekarangan saya untuk diperbaiki karena semakin bahaya," kata Andy, Rabu (31/01/2018) siang.
Pihak keluarga sendiri diterangkan Andi tak mempermasalahkan jika memang lahan miliknya dipergunakan sebagai lokasi perbaikan karena itu juga menjadi kepentingannya. Akan tetapi, pihaknya sangat mengharapkan adanya ganti rugi dari pemerintah untuk tanah seluas 15 x 2 meter milik orang tuanya. Uang dari hasil ganti rugi itu nantinya akan dipergunakan untuk renovasi rumah.







"Saya itu tidak nuntut banyak, wong kasarannya dikasih Rp 100 ribu per meter saja saya sudah ikhlas," kata Andy.
Hingga saat ini menurut Andi, masih belum ada pihak-pihak yang mencoba melakukan komunikasi dengan keluarganya. Bahkan soal dua batang pohon miliknya yang sudah ditebang pun kini belum ada titik terang ataupun pembicaraan dengan keluarganya.
"Saya itu butuh kepastian. Mau seperti apa ,diganti atau tidak. Dua pohon milik saya yang sudah ditebang oleh pemborong katanya juga mau dibayar seharga Rp 1,3 juta. Tapi uangnya belum sampai saya padahal pohonnya sudah ditebang," imbuh dia.
Selain itu, proses perbaikan jalan yang tak kunjung dikerjakan menambah rasa was-was keluarga Andy. Saat ini karena kondisi tidak memungkinkan dan berbahaya karena ancaman longsor susulan, keluarganya sudah mengungsi ke tempat saudara. Namun setiap hari ia masih memantau rumah tinggalnya tersebut. Saat ini, bangunan rumah sudah semakin doyong membuat mereka khawatir.
"Rumah itu dulu hanya bantuan dari pemerintah. Saat ini posisinya sudah doyong. Di dalam lantai sudah retak-retak akibat tanah longsor yang terus bergerak itu," keluh Andy.
Ia berharap peroses perbaikan segera dikerjakan. Sebab selain mengancam rumah, arus lalu lintas yang tersendat menyebabkan kemacetan.
"Pengen saya itu semua clear, entah urusan dengan tanah saya ini atau pun urusan pengerjaan. Kasihan pengguna jalan kalau tidak segera diperbaiki," pungkas dia.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen