Connect with us

Sosial

Rogoh Kocek Hingga Ratusan Juta, Warga Biasa Ini Bagikan Ribuan APD Untuk Tenaga Medis

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Kelangkaan Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga medis menjadi perhatian banyak pihak. Tidak hanya oleh pemerintah saja, bahkan hal itu turut menjadi keprihatinan bagi Agus Dariyanto, warga Padukuhan Kepek I, Desa Kepek, Kecamatan Wonosari. Meski kapasitasnya hanya sebagai warga biasa, namun keprihatinan tersebut mendorong dirinya untuk memberikan membeli ribuan APD berstandar medis. Nantinya, ribuan APD berupa baju, kacamata dan masker ini akan dibagikan kepada para petugas medis.

Sebuah terobosan yang tentunya sangat menguras kocek lantaran harga APD berstandar medis yang cukup mahal. Agus Dariyanto diperkirakan harus mengeluarkan dana pribadi hingga mencapai ratusan juta rupiah untuk membeli APD-APD ini. Sebelumnya, pria yang berprofesi sebagai pengusaha ini telah membeli mobil anyar beserta alat penyemprot disinfektan maupun alat fogging untuk kegiatan penyemprotan di desanya.

Agus mengatakan, saat ini dirinya menyiapkan masing-masing 1.000 unit APD yang nantinya akan dibagikan ke sejumlah rumah sakit di Gunungkidul. Hal ini ia lakukan melihat situasi yang ada bahwasanya petugas medis merupakan garda terdepan yang melakukan kontak langsung dengan pasien Covid-19. Sehingga diperlukan peralatan yang benar-benar mumpuni untuk menjaga keamanan para petugas medis itu.

Berita Lainnya  Serangan Hama Tak Signifikan, Panen Padi Gunungkidul Meningkat

“Para medis itu kasihan, mereka garda terdepan menghadapi pandemi ini. Saya menyiapkan 1.000 APD terdiri dari masker, kaca mata sarung tangan hingga sepatu. Jadi masing-masing 1.000 potong,” kata Agus, Jumat (17/04/2020).

Namun begitu, dalam pendistribusiannya tidak bisa langsung dan harus dilakukan secara bertahap. APD yang diberikan tersebut merupakan APD standar medis sehingga petugas medis dapat mengenakannya dengan perasaan yang tenang.

“APD ini standar medis, kalau bajunya ini yang bisa dicuci jadi bukan sekali pakai,” ujar dia sembari menunjukan baju APD yang akan dibagikannya.

Hal ini ia lakukan murni atas dasar rasa kemanusiaan. Dirinya mengaku hanyalah warga biasa yang tidak memiliki kepentingan di dalam dunia politik atau yang lainnya. Apa yang ia lakukan ini bertujuan untuk menggugah semangat kemanusiaan masyarakat lain yang sebenarnya mampu untuk membantu.

Berita Lainnya  Nelayan Panen Besar, Tongkol dan Gurita Jadi Tangkapan Terbanyak

“Saya sekedar kemanusiaan saja, dari pemerintah agak lamban ya mas. Terketuk untuk menyediakan APD yang aman bagi paramedis,” ucap Agus.

Menurut dia, dengan kegotong royongan dan kebersamaan yang dimiliki warga, dirinya yakin bisa mengurangi beban masyarakat di saat pandemi seperti saat ini. Selain itu, dirinya juga menyediakan alat penyemprot desinfektan yang ramah bagi manusia saat nanti musim lebaran tiba.

“Disinfektan ini yang aman bagi manusia, bahkan untuk kendaraan juga kita siapkan. Sebab kalau yang desinfektan biasa itu bisa membahayakan kesehatan dan merusak cat mobil. Kalau ini aman,” imbuh dia.

Sementara itu, Ketua Gugus Penanggulangan Covid-19 Gunungkidul, Immawan Wahyudi mengapresiasi langkah dari beberapa kelompok masyarakat yang sudah membantu penanganan pandemi corona. Meski diakuinya, APD untuk petugas medis mencukupi, tetapi dengan bantuan dari pihak masyarakat akan membantu menanggulangi persebaran covid-19 di Gunungkidul.

Berita Lainnya  Tunggu Hasil Penilaian Akhir, Batik Kayu Hingga Tiwul Gunungkidul Siap Mejeng di Bandara Anyar

“Tetapi harus disalurkan ke lembaga yang legal untuk menerima bantuan. Dan menyalurkannya secara baik dan transparan,” kata Immawan.

Dijelaskan, dengan APD yang masih mencukupi ini, setiap instansi pemerintah bisa meminta langsung ke Dinas Kesehatan. Dengan semangat gotong royong yang dimiliki masyarakat bisa membantu pemerintah dalam menanggulangi masa pandemi ini. Ia berpesan kepada masyarakat untuk tetap menjaga diri, dan mengurangi aktivitas keluar rumah. Apalagi dalam beberapa hari terakhir masyarakat sudah mulai banyak masyarakat beraktivitas.

Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawati terkait perkembangan kasus covid-19 di Gunungkidul. Hingga kini Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dirawat 7 orang, dari 50 orang PDP. Untuk Jumlah PDP meninggal ada 12 orang. Orang Dalam Pemantauan (ODP) 901 orang. Positif 3 orang, 2 dinyatakan sembuh, 1 orang masih dirawat.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata2 minggu yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis2 minggu yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis4 minggu yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis3 bulan yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Berita Terpopuler