Peristiwa
Satlantas Polres Gunungkidul Kirim Surat ke Google Terkait Jalur Maut Ngawen




Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–
Kasat Lantas Polres Gunungkidul AKP Mega Tetuko mengatakan, selama ini sudah dua kali kecelakaan di tanjakan Bundelan, Kecamatan Ngawen karena sopir tidak mengetahui medan jalan saat menggunakan aplikasi google maps. Pihaknya pun berusaha mengirimkan pesan ke google agar tidak merekomendasikan jalur tersebut dilalui kendaraan dari Klaten menuju Kabupaten Gunungkidul. Sebab, tanjakan tersebut dinilai curam, dan membahayakan bagi pengemudi.
“Kita berupaya agar google menghapus jalur tersebut untuk dilalui kendaraan besar. Kemarin dari penyelidikan awal, sopir mengaku baru pertama kali melewati jalur tanjakan Bundelan. Sopir mengatakan melalui jalur tersebut atas rekomendasi dari google maps,” ujar Mega, Sabtu (04/05/2019).
Mega menambahkan, bagi pengendara mobil dengan ukuran besar bisa melalui jalur Piyungan, Bantul; bisa juga melalui tanjakan Sambeng, Ngawen; atau melalui kecamatan Semin. Selain itu, sekitar sebulan yang lalu tanjakan Bundelan juga mengakibatkan sebuah mobil keluarga masuk ke jurang karena tidak kuat menanjak.
“Pada apilikasi google maps juga ada kolom masukan atau saran kami juga sudah mengirim saran agar jalur tersebut harapannya kedepan jalur tanjakan bundelan tidak ditampilkan pada aplikasi. Semoga saat arus mudik sudah tidak muncul di aplikasi,” kata Mega.




Selain itu, upaya lain untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Kabupaten Gunungkidul untuk memasang rambu-rambu lalu lintas permanen yang berisi kendaraan tidak boleh melintas di tanjakan Bundelan. Saat ini pihaknya sudah memasang sepanduk larangan melintas.
Disinggung terkait penyelidikan kecelakaan. Mega mengatakan sudah memeriksa sopir bus atasnama Agus Riyanto warga Grobokan, Jawa Tengah. Kendati demikian, terkait kecelakaan maut ini, Agus Riyanto belum ditetapkan sebagai tersangka.
“Kalau untuk kondisi bus sendiri kami belum melakukan pengecekan secara langsung pada kendaraan tersebut apakah masih layak jalan atau tidak. Untuk melakukan pengecekan harus dilakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam hal ini Dishub,” jelasnya.
Perlu diketahui kecelakaan bus terjadi Rabu (01/05/2019) sekitar pukul 15.00 WIB. Bus yang membawa rombongan warga Mranggen, Demak, Jawa Tengah ini sebelumnya ziarah ke Makam Sunan Pandanaran III di Bayat, Klaten. Usai ziarah, rombongan kemudian melanjutkan perjalanan untuk wisata pantai. Namun sesampainya di lokasi bus tersebut tidak kuat melewati tanjakan Bundelan dan akhirnya terguling.
Untuk korban meninggal dunia atasnama atas nama Lailla (20) alamat Kebonbatur 04/06, Mranggen,Demak, Jawa Tengah. Sebanyak 17 luka-luka dan beberapa orang syok. Saat ini masih ada 1 korban dirawat di RSI Cawas karena luka yang dideritanya.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Sosial2 hari yang lalu
43 Tahun Berdayakan UMKM Gunungkidul, Koperasi Marsudi Mulyo Terus Berinovasi
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
3 Korban Laka Laut Pantai Drini Ditemukan Meninggal, 1 Masih Dalam Pencarian
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran Rp 1,5 Miliar Untuk Perbaikan Gedung Sekolah
-
Sosial1 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Kukuhkan Pengurus FPRB Baru
-
Info Ringan3 hari yang lalu
Dibalut Horor, Film Petaka Gunung Gede Angkat Kisah Sahabat Sejati
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Jumlah Pengguna Kereta Api Membludak saat Libur Panjang, PT KAI Daop 6 Klaim Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Gempa 5,2 SR Guncang Gunungkidul
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
BKPPD Periksa 2 ASN Yang Diduga Terlibat Perselingkuhan
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Keluarga Korban Laka Laut di Pantai Drini Akan Terima Asuransi