fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Satu Anak di Gunungkidul Mengidap Gagal Ginjal Kronis

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)– Kasus Gagal Ginjal Kronis pada anak-anak saat ini tengah menjadi perhatian banyak pihak. Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul sendiri mencatat adanya satu anak yang mengalami gagal ginjal kronisi (GGK).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Ismono mengatakan, berdasarkan data yang dimiliki oleh dinas, tercatat hingga pertengahan 2024 ada 1 anak-anak yang mengalami gagal ginjal kronis. Sebenarnya kasus semacam ini sudah ada sejak dulu namun memang jumlahnya yang fluktuatif.

Data 4 tahun terakhir yaitu di tahun 2021 nol kasus, tahun 2022 ada 2 kasus, tahun 2023 nol kasus dan di 2024 sampai bulan Juli kemarin ada 1 kasus gagal ginjal kronis pada anak. Dimana penderita mrnjadi pasien di RSUD Wonosari dan menjalani perawatan Hemodialisa atau cuci darah secara rutin.

Berita Lainnya  Iklim Usaha Lesu, UMK Gunungkidul Tahun 2022 Diperkirakan Tak Naik

“Rentan usianya sekitar 0 sampai dengan 17 tahun,” kata Ismono.

Menurutnya ada berbagai faktor yang mempengaruhi anak-anak mengalami gagal ginjal kronis misalnya kebutuhan cairan tubuh yang tidak tercukupi dalam waktu panjang. Kemudian mengalami penyakit ginjal tertentu seperti radang ginjal akut, glomerulonefritis, dan lainnya.

Selain itu penderita sindrom hemolitik uremik (pembuluh darah kecil pada ginjal meradang dan rusak). Pada kondisi tertentu menyebabkan aliran darah pada tubuh anak terganggu, seperti serangan jantung, operasi, perdarahan, dan lain sebagainya

Kemudian ada pula yang memiliki riwayat penyakit bawaan dari orang tua kandung, seperti hipertensi dan diabetes juga sangat mempengaruhi. Termasuk mengalami keracunan zat tertentu, efek samping dari obat-obatan tertentu.

Berita Lainnya  Pendataan Dinilai Ngawur, Paguyuban Perangkat Desa se-Patuk Kompak Boikot Program Bantuan Pangan Non Tunai

“Faktornya memang banyak sekali, ada yang memang bawaan dan ada yang karena pola makan serta konsumsi obat-obatan,” jelasnya.

Adapun Dinkes sendiri saat ini terus menyerukan upaya pencegahan agar tidak terjadinya gagal ginjal pada anak, ada beberapa hal yang menjadi perhatian yaitu dengan menerapkan pola hidup yang sehat. Salah satunya dengan mengurangi makanan siap saji dan minuman manis.

“Memperhatikan kandungan gizi yang dikonsumsi itu penting untuk mencegah penyakit ini maupun penyakit lainnya,” tandas dia.

Disamping itu, pihaknya juga meminta kepada orang tua agar rutin melakukan pemeriksaan kesehatan untuk mengetahui perkembangan dan kesehatan anak-anak.

“Kalau gejala awal pada anak-anak biasanya mengalami tekanan darah yang tinggi. Kaki mengalami pembengkakan, jumlah air kencing semakin sedikit, bahkan sampai tidak bisa buang air kecil,” pungkas Ismono.

Berita Lainnya  Telah Disetujui Gubernur, Tim SAR Bakal Segera Rekrut Personel Anyar

 

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler