Connect with us

Pemerintahan

Sebutan Kepala Desa Menjadi Lurah Tak Merubah Akses Dana Desa

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)—Bupati Gunungkidul kembali melakukan pelantikan kepala desa yang berubah menjadi Lurah. Di tengah kondisi yang mengharuskan penerapan protokoler kesehatan, pengambilan sumpah janji dan pelantikan ini dilakukan secara teleconference. Dengan demikian, secara resmi 144 kepala desa sekarang berubah penyebutannya menjadi lurah.

Untuk pelantikan sendiri dilakukan di kompleks Kepatihan Yogyakarta dan kemudian dilanjutkan dengan pengukuhan oleh Gubernur DIY pada Kamis lalu. Diharapakan dengan adanya perubahan kepala desa menjadi Lurah ini, pemangku keistimewaan dapat menjalankan ketugasan dengan baik dan maksimal. Kemudian juga dapat melestarikan budaya, adat dan tradisi yang dimiliki oleh masyarakat di wilayahnya.

Dalam pelantikan tersebut untuk yang datang ke kompleks Kepatihan diwakili oleh 5 lurah yakni dari Kalurahan Ngloro Kapanewon Saptosari; Lurah Kepek dan Lurah Gari, Kapanewon Wonosari; Lurah Tileng, Kapanewon Girisubo; dan Lurah Sidoharjo, Kapanewon Tepus. Untuk lurah-lurah lain ada yang dmengikuti pelantikan di bangasal sewoko projo dan di Kepanewon dengan system teleconference.

Berita Lainnya  Nekat Digelar Saat PSTKM, Tim Satgas Covid Semin Hentikan Acara Hajatan Warga

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Sudjoko mengatakan dengan adanya perubahan sebutan ini, diharapkan seluruh desa di Gunungkidul mampu mengakses dana keistimewaan dari pemerintah pusat.

Yang perlu digaris bawahi dan dipahami dalam perubahan nama ini tidak akan merubah peran dan fungsi pemerintah desa. Pasalnya secara struktur organisasi masih sama, hanya penyebutan dan nama jabatan yang diemban oleh perangkat desa akan berubah nama.

Hanya penyebutannya saja, untuk selebihnya sama seperti struktur sebelumnya,” kata Sudjoko.

Menurutnya, penyesuaian dengan undang-undang yang berlaku perlu dilakukan seiring perkembangan jaman dan untuk melestarikan struktur ke organisasian. Dengan demikian, desa-desa di Gunungkidul dapat terdanai dengan alokasi anggaran yang digelontorkan oleh pemerintah. Pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa pun dapat lebih baik kembali.

Berita Lainnya  Sedang Dipetakan, Diskominfo Akan Perbanyak CCTV di Sejumlah Titik Rawan

Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Bidang Pemerintah Desa, DP3AKBPMD Gunungkidul, M. Farkhan. Menurutnya, dengan berubahnya Desa menjadi Kalurahan tidak berpengaruh pada akses dana desa yang dimiliki, masing-masing desa masih tetap bisa mengakses dana tersebut.

Ndak ada perubahan, dana desa masih bisa diakses. Kalurahan sama saja dengan Desa,” ungkap Farkhan.

Terpisah, Lurah Ngloro, Heri Yulianto mengatakan, ada banyak harapan setelah adanya nomenklatur baru ini. Misalnya Kalurahan lebih dapat memperhatikan masyarakat serta ketugasan dan akses yang lebih banyak lagi. Disisi lain, peran kalurahan dalam melestarikan budaya dan potensi yang dimiliki masyarakat juga lebih maksimal.

Ada banyak harapan setetelah kami menjadi pemangku keistimewaan,” terang Koordinator Solidaritas Lurah Se Kabupaten Gunungkidul itu.

Lebih lanjut ia mengatakan, setelah konversi Kades menjadi Lurah ini, maka selambat-lambatnya Lurah wajib mengkonversi perangkat desa menjadi pamong. Sebagai gambaran, nantinya Sekretaris Desa menjadi Carik, Kemananan menjadi Jagabaya, Kemakmuran menjadi Ulu-ulu, Sosial menjadi Kamituwa. Tata Usaha dan Umum disebut Tata Laksana, Kaur Keuangan menjadi Danarta, dan Kaur Perencanaan menjadi Pangripta. Sejumlah Kalurahan telah melakukan pelantikan pamong tersebut.

Berita Lainnya  Geram Bupati Lamban Realisasi Janji Politik, Golkar Ancam Inisiasi Interpelasi di DPRD Gunungkidul

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

bisnis2 bulan yang lalu

Tegaskan Komitmen di Hari Bumi, KAI Bandara Wujudkan Langkah Menuju Masa Depan Berkelanjutan

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April, PT Railink sebagai operator KAI...

Pariwisata3 bulan yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis3 bulan yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis5 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

Berita Terpopuler