fbpx
Connect with us

Sosial

Sejumlah Pejabat Mangkir, Rapat Pertemuan Penyelesaian Sengketa Pantai Watu Kodok Berbuah Hampa

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Keindahan Pantai Watu Kodok memang sangat mempesona. Tak hanya bagi wisatawan, pesona Watukodok juga membius para pelaku wisata. Terbukti hingga saat ini, konflik di Pantai Watu Kodok tersebut tak kunjung selesai.

Upaya pemerintah dalam memediasi konflik di pantai yang tengah naik daun itu seakan tak mendapatkan respon dari sejumlah pihak yang berkepentingan. Pertemuan di Ruang Rapat 1 Setda Gunungkidul pada Rabu (18/04/2018) siang yang diinisiasi oleh Pemkab Gunungkidul terpaksa dibatalkan lantaran sejumlah pihak diantaranya adalah Kepala Desa Kemadang, Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Gunungkidul, serta salah seorang kelompok yang bertikai tak hadir.

Pembatalan pertemuan untuk membahas solusi sengketa Pantai Watukodok membuat salah satu kelompok pengelola yang tergabung dalam Paguyuban Kawulo Pesisir Mataram kecewa berat. Ketua PKPM Watu Kodok, Sumarno menyayangkan tidak adanya itikad dari sejumlah pihak itu untuk menyelesaikan masalah. Sebelumnya ia sangat berharap nantinya di pertemuan ini, solusi terkait sengketa di Watukodok bisa segera diselesaikan.

Berita Lainnya  Meski Tiket Murah, Tingkat Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Gunungkidul Masih Sangat Rendah

"Kita menagih janji pemerintah yang katanya mau menyelesaikan masalah ini secepatnya. Tapi mana Dinas Pertanahan dan Tata Ruang, Sis Tukijo (pemimpin kelompok pengelola lain), Pak Lurah justru tidak hadir," kata Sumarno yang memang terlihat sangat kecewa.

Sumarno beranggapan, sejak awal pihaknya tidak akan menuntut banyak dan tidak akan mempersulit pemerintah dalam menyelesaikan masalah di Watu Kodok. Yang paling penting bagi masyarakat adalah segera ada solusi serta kepastian sehingga mereka bisa dengan tenang melaksanakan kegiatan pengembangan pariwisata.

"Masalahnya kan bukit di sebelah Watu Kodok itu. Kalau memang harus dibagi, kita bersedia di ambil tengah-tengahnya, walaupun sebenarnya keseluruhan bukit itu milik Watu Kodok," lanjut dia.

Berita Lainnya  Kenaikan Jumlah Kendaraan Disebut Jadi Penyebab Utama Semakin Maraknya Pelanggaran Lalu Lintas

Namun demikian, pihaknya akan tetap mempertahankan jika ada pihak yang menginginkan lebih dari setengah bukit itu. Pasalnya, pihaknya menduga sampai saat ini masih ada permainan oknum yang sudah terlanjur basah dengan mengeluarkan dana yang tidak sedikit membangun bangunan di atas bukit itu.

"Itu dulu kan sudah ada yang membangun, kebetulan kalau dibagi tengah itu masuk wilayah kami. Apa iya jika itu hanya milik Sis Tukijo saja sampai mau membangun seperti itu, ada siapa di balik Sis Tukijo ini yang kami pengen tahu," imbuh dia.

Sementara itu, humas Paguyuban Kawulo Pesisir Mataram, Surahman berharap konflik Watu Kodok agar bisa segera diselesaikan. Sebab saat ini masyarakat, pada khususnya anggota paguyuban menjadi kurang fokus mengembangkan obyek wisata yang ada.

"Dengan adanya konflik ini sangat berat sekali bagi anggota, mereka juga ikut mikir. Kasihan kan kalau berlarut-larut," imbuh dia.

Berita Lainnya  Puluhan Pelajar di Ponjong Jahit Ribuan Masker, Dibagikan Gratis di Hari Peringatan Kemerdekaan

Surahman menambahkan, lantaran tidak ada pembicaraan terkait penyelesaian konflik ini, pihaknya hanya mendapat janji yang berisi penyelesaian masalah. Namun demikian pihaknya terus menuntut janji pemerintah agar benar-benar dipenuhi.

"Tadi Pak Camat bilang kalau (masalah Watu Kodok) mau segera diselesaikan, saat ini katanya dalam waktu dekat akan dikumpulkan di lingkup kecamatan saja. Ya semoga saja itu segera terselesaikan," pungkas dia.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler