Sosial
Sejumlah Pejabat Mangkir, Rapat Pertemuan Penyelesaian Sengketa Pantai Watu Kodok Berbuah Hampa
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Keindahan Pantai Watu Kodok memang sangat mempesona. Tak hanya bagi wisatawan, pesona Watukodok juga membius para pelaku wisata. Terbukti hingga saat ini, konflik di Pantai Watu Kodok tersebut tak kunjung selesai.
Upaya pemerintah dalam memediasi konflik di pantai yang tengah naik daun itu seakan tak mendapatkan respon dari sejumlah pihak yang berkepentingan. Pertemuan di Ruang Rapat 1 Setda Gunungkidul pada Rabu (18/04/2018) siang yang diinisiasi oleh Pemkab Gunungkidul terpaksa dibatalkan lantaran sejumlah pihak diantaranya adalah Kepala Desa Kemadang, Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Gunungkidul, serta salah seorang kelompok yang bertikai tak hadir.
Pembatalan pertemuan untuk membahas solusi sengketa Pantai Watukodok membuat salah satu kelompok pengelola yang tergabung dalam Paguyuban Kawulo Pesisir Mataram kecewa berat. Ketua PKPM Watu Kodok, Sumarno menyayangkan tidak adanya itikad dari sejumlah pihak itu untuk menyelesaikan masalah. Sebelumnya ia sangat berharap nantinya di pertemuan ini, solusi terkait sengketa di Watukodok bisa segera diselesaikan.
"Kita menagih janji pemerintah yang katanya mau menyelesaikan masalah ini secepatnya. Tapi mana Dinas Pertanahan dan Tata Ruang, Sis Tukijo (pemimpin kelompok pengelola lain), Pak Lurah justru tidak hadir," kata Sumarno yang memang terlihat sangat kecewa.
Sumarno beranggapan, sejak awal pihaknya tidak akan menuntut banyak dan tidak akan mempersulit pemerintah dalam menyelesaikan masalah di Watu Kodok. Yang paling penting bagi masyarakat adalah segera ada solusi serta kepastian sehingga mereka bisa dengan tenang melaksanakan kegiatan pengembangan pariwisata.
"Masalahnya kan bukit di sebelah Watu Kodok itu. Kalau memang harus dibagi, kita bersedia di ambil tengah-tengahnya, walaupun sebenarnya keseluruhan bukit itu milik Watu Kodok," lanjut dia.
Namun demikian, pihaknya akan tetap mempertahankan jika ada pihak yang menginginkan lebih dari setengah bukit itu. Pasalnya, pihaknya menduga sampai saat ini masih ada permainan oknum yang sudah terlanjur basah dengan mengeluarkan dana yang tidak sedikit membangun bangunan di atas bukit itu.
"Itu dulu kan sudah ada yang membangun, kebetulan kalau dibagi tengah itu masuk wilayah kami. Apa iya jika itu hanya milik Sis Tukijo saja sampai mau membangun seperti itu, ada siapa di balik Sis Tukijo ini yang kami pengen tahu," imbuh dia.
Sementara itu, humas Paguyuban Kawulo Pesisir Mataram, Surahman berharap konflik Watu Kodok agar bisa segera diselesaikan. Sebab saat ini masyarakat, pada khususnya anggota paguyuban menjadi kurang fokus mengembangkan obyek wisata yang ada.
"Dengan adanya konflik ini sangat berat sekali bagi anggota, mereka juga ikut mikir. Kasihan kan kalau berlarut-larut," imbuh dia.
Surahman menambahkan, lantaran tidak ada pembicaraan terkait penyelesaian konflik ini, pihaknya hanya mendapat janji yang berisi penyelesaian masalah. Namun demikian pihaknya terus menuntut janji pemerintah agar benar-benar dipenuhi.
"Tadi Pak Camat bilang kalau (masalah Watu Kodok) mau segera diselesaikan, saat ini katanya dalam waktu dekat akan dikumpulkan di lingkup kecamatan saja. Ya semoga saja itu segera terselesaikan," pungkas dia.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
50 Kilometer Jalan Kabupaten di Gunungkidul Beralih Status
-
Pemerintahan7 hari yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Mengenal Hamam Tejotioso, Pembalap Cilik Gunungkidul yang Mulai Ukir Prestasi
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
bisnis4 minggu yang lalu
Grafik Perjalanan Kereta Api Selesai Difinalisasi, Pemesanan Tiket KA Februari 2025 Mulai Dibuka Bertahap
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kasus Penyalahgunaan Tanah Kas Desa, Lurah Sampang Ditahan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
PMK Kembali Merebak di Gunungkidul, 43 Sapi Suspek Mati Mendadak
-
Hukum1 minggu yang lalu
Curi 5 Potong Kayu, Warga Panggang Terancam 5 Tahun Penjara
-
Pendidikan2 minggu yang lalu
SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Siap Melaju ke Tingkat Nasional Ajang OMBN 2025
-
bisnis4 minggu yang lalu
Diproyeksi Ada Kenaikan 47 Ribu Penumpang Hari Ini, PT KAI Daop 6 Yogyakarta Himbau Penumpang Jaga Barang Bawaannya
-
bisnis3 minggu yang lalu
Jazz Menggema di Stasiun Yogyakarta, Ratusan Penumpang Nyanyi Bareng Maliq & D’Essentials