Connect with us

Sosial

Selalu Menjadi Sasaran Kera Ekor Panjang, Sejumlah Petani di Pundungsari Enggan Lagi Becocok Tanam

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Serangan kera ekor panjang selama ini menjadi permasalahan yang dihadapi oleh sebagian masyarakat Gunungkidul dan dianggap cukup pelik. Hal ini lantaran kera ekor panjang terus merusak tanaman pangan yang berada di ladang pertanian sehingga berdampak pada kerugian bagi masyarakat. Sejumlah kawasan seperti di Kecamatan Paliyan; Desa Pundungsari dan Karangsari, Kecamatan Semin; kawasan Tepus dan beberapa hal lainnya menjadi habitat satwa dilindungi itu.

Seperti diungkapkan oleh salah seorang LPMD Pundungsari, Sudiyono. Ia mengatakan terdapat beberapa lahan kawasan gunung di Desa Pundungsari dan perbatasan Desa Karangsari yang saat ini sudah tidak dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat. Hal ini lantaran serangan kera ekor panjang sangatlah membabi buta dan merugikan masyarakat.

Bukan hanya tanaman di kawasan hutan yang diserang, bahkan kera-kera ini dimusim kemarau juga sering kali merusak tanaman yang ada di pekarangan warga. Tak jarang pula, rumah yang sekiranya tidak perpenghuni diacak-acak oleh kawanan ini.

Berita Lainnya  Kisah Sedih 3 Bocah Anak Pemulung, Kehilangan Ibu Yang Meninggal Dunia Saat Keguguran

“Gunung yang ada di daerah kami cukup banyak, bentuknya kan seolah mengitari desa diatas cukup luas. Jadi kami cukup kesulitan kalau akan memanfaatkan lahan yang ada,” kata Sudiyono, Selasa (23/07/2019).

Masyarakat saat ini sudah enggan melakukan cocok tanam di lahan tersebut karena baru benih di tanam saja sudah diacak-acak oleh kera ekor panjang. Berhektare-hektare lahan yang ada pun terpaksa tidak dimanfaatkan oleh masyarakat.

“Kalau dulu-dulunya sering ditanamami palawija, buah dan beberapa jenis tanaman lain. Wong sekarang saja misal ditanami kayu baru sudah habis di serang,” imbuh dia.

Kerugian yang dirasakan oleh masyarakat juga banyak jika tanaman mereka menjadi sasaran kera ekor panjang. Sejauh ini masyarakat dan pemerintah setempat belum dapat mengatasi kera ekor panjang yang jumlahnya mencapai ribuan tersebut.

Berita Lainnya  Vaksin 70% Ditarget Rampung September, Upaya Buka Pariwisata dan Pendidikan

Mendapat keluh kesah dari warganya mengenai kera ekor panjang, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X lantas akan berusaha melakukan koordinasi dengan departemen kehutanan untuk mengatasi serangan ekor panjang yang dialami oleh masyarakat Gunungkidul, khususnya di desa Pundungsari dan Karangsari. Hal ini menjadi catatan, lantaran berdampak pada produksi pertanian masyarakat yang justru tidak dapat maksimal.

Beberapa tahun silam, Raja Ngayojokarta tersebut juga mendapatkan keluhan yang sama dari warga sekitar Paliyan atau zona selatan. Pihaknya pun kemudian melakukan koordinasi dengan departemen kehutanan dan penanganan langsung dilakukan.

“Kalau dulu saya minta bantuan departemen kehutanan justru yang didatangkan adalah suku badui untuk mengusir atau memindahkan kera ekor panjang. Adanya keluhan ini nantinya akan jadi bahasan kami dan mudah-mudahan terpecahkan,” kata Sri Sultan Hamengku Buwono X

Sebagaimana kondisi di lapangan, saat  ini memang serangan kera ekor panjang semakin menjadi. Dari lahan pertanian di desa wilayah Karangsari, Pundungsari, Semin, hingga Tepus yang berada di kawasan hutan diserang oleh kera ekor panjang. Tak ada langkah yang bisa dilakukan, oleh para petani selain mengusir meski seringkali gagal dan kecolongan. Jika akan melakukan langkah lain, jika akan menangkapbmasyarakat takut nantinya justru menyalahi aturan.

Berita Lainnya  Idul Adha di Jeruksari, Potret Kerukunan Warga di Tengah Perbedaan

Para petani yang tetap bertahan memanfaatkan lahan ditengah serangan hewan ini terpaksa disiang hari harus menunggui hutan agar tanaman mereka tidak rusak diserang kera ekor panjang. Bahkan tak jarang, para petani juga memasang jaring-jaring di sekeliling lahan pertanian agar hewan tersebut tidak masuk ke lahan pertanian.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata2 minggu yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis2 minggu yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis4 minggu yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis3 bulan yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Berita Terpopuler