Pemerintahan
Rencana Penebangan Beringin Kembar Alun-alun, GCW: Jangan Sampai Kualat, 2024 Keok


Wonosari,(pidjar.com)–Polemik kontroversi berkaitan dengan rencana penataan Alun-alun Wonosari di mana rencananya akan ada penebangan Beringin Kembar terus mengemuka. Setelah penolakan dari unsur pimpinan DPRD Gunungkidul, rencana ini juga ditolak oleh kalangan LSM Gunungkidul. Rencana penebangan ini dianggap selain merusak tatanan keasrian juga terkesan hanya buang-buang anggaran.
Koordinator Gunungkidul Corruption Watch, Dadang Iskandar menuturkan, ada beberapa hal yang membuatnya menolak rencana penebangan Beringin Kembar serta pepohonan di Alun-alun Wonosari. Menurutnya, pepohonan yang ada kawasan Alun-alun Wonosari sudah sangat asri dan estetik. Termasuk juga adanya Beringin Kembar di tengah Alun-alun sendiri juga menjadi ciri khas untuk alun-alun di DIY.
“Saya tidak habis pikir dengan rencana seperti ini, mbok ya kalau mau sekedar mengeluarkan anggaran, ndak usah sampai merubah dan merusak yang sudah baik,” kesal Dadang Iskandar, Jumat (03/06/2022).
Dadang menyebut, langkah-langkah perubahan yang dilakukan oleh Bupati Gunungkidul, Sunaryanta disebutnya semakin lama justru semakin kontraproduktif. Dan yang sangat disayangkannya, kebijakan yang ada terkesan tidak pernah mendengarkan suara warga masyarakat. Seperti misalnya pasca penolakan rencana pembangunan Tugu Tobong Gamping Siyono yang ramai ditolak warga, rencana tersebut menurut kabar yang ia dengar tetap dilanjutkan.
Dadang berharap untuk rencana penebangan Beringin Kembar maupun pohon-pohon di seputaran Alun-alun Wonosari ini bisa dipertimbangkan secara matang sebelum benar-benar dieksekusi. Berbeda dengan konsep perubahan bangunan seperti dalam rencana Tugu Tobong di Siyono, untuk penataan sampai dengan cara penebangan pepohonan ini tentunya tidak akan bisa dikembalikan seperti semula.


“Entah ide ini usulan siapa, saya sebagai masyarakat memohon sekali agar tidak dieksekusi. Silahkan habiskan anggaran untuk hal lain saja, tapi jangan sampai menebang Beringin Kembar ini. Butuh waktu lama supaya bisa sebesar ini,” papar dia.
Dengan cara pandang lain, ia bahkan memperingatkan Bupati agar tidak menyepelekan hal-hal mistis yang mungkin dikandung oleh resan-resan di Gunungkidul. Selama ini, memang banyak masyarakat Gunungkidul yang mempercayai kekuatan mistis pohon-pohon besar.
“Jangan sampai kualat, 2024 keok saat pemilihan kepala daerah. Ndak bisa lanjut periode kedua,” lanjutnya.
Dengan kondisi yang ada saat ini, sebenarnya untuk penataan Alun-alun Wonosari masih belum mendesak. Alun-alun Wonosari saat ini masih dalam kondisi bagus dan lengkap. Apalagi, baru 2 tahun yang lalu Pemkab Gunungkidul menghabiskan anggaran hingga lebih dari 2 miliar untuk membangun area jogging track di seputaran Alun-alun.
“Anggaran kita itu sudah sedikit, jangan dipakai untuk hal-hal yang tidak perlu. Apalagi saat ini masih dalam situasi pandemi,” pungkas dia.

-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Gelaran Dangdut Berujung Kisruh, 1 Pemuda Tewas Tertembak Senjata Laras Panjang
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kronologi Tertembaknya Aldi, Warga Sempat Serbu Polisi Pelaku
-
Kriminal5 hari yang lalu
Berawal Lempar Kursi ke Pengendara Motor, Pemuda Tenggak Miras Dimassa
-
Sosial2 minggu yang lalu
Traktor Bantuan Pemerintah Untuk Petani Gunungkidul
-
Politik2 minggu yang lalu
Politisi Gaek Gunungkidul Banyak Lari ke Tingkat Provinsi, Bakal Caleg Daerah Diisi Wajah Baru
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Kebakaran Hebat di Girisekar, Rumah Limasan Beserta Isinya Ludes Terbakar
-
Politik3 minggu yang lalu
Support Penuh Yeny Wahid Untuk PSI Gunungkidul
-
Hukum2 minggu yang lalu
Dua Pembunuh Perempuan Hamil Diganjar Hukuman Mati
-
Kriminal1 minggu yang lalu
Tukang Kibul Jadi Buron, Korbannya Rugi Rp 250 Juta
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Taman Parkir Segera Direhab dengan Rp 2,3 Miliar
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Terjatuh di Lantai 2 Gedung DPRD Gunungkidul Baru, Pekerja Meninggal Dunia
-
Hukum2 minggu yang lalu
Kapolsek Girisubo dan 5 Anggota Turut Diperiksa, Briptu MK Terancam Pecat