fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Sidak SD Penerima Program DAK, Suharno: Kepala Sekolah dan Guru Jangan Ngurusin Proyek

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Wakil Ketua DPRD Gunungkidul, Suharno melakukan sidak di SD Negeri Jeruksari pada Rabu (31/03/2021). Kegiatan ini dilaksanakan guna menindaklanjuti adanya kegaduhan tentang pelaksanakan program pembangunan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga pada tahun 2020 silam.

Ditemui pidjar.com di sela-sela melaksanakan sidak tersebut, Suharno menuturkan bahwa pihaknya dalam waktu dekat ini akan melakukan monitoring serupa ke sejumlah SD yang mendapatkan program DAK Disdikpora Gunungkidul. Hal ini dilakukan untuk melihat sejauh mana pengerjaan program yang menyasar ratusan SD di Gunungkidul tersebut.

“Kita sudah konfirmasi ke sekolah-sekolah dan kita tindaklanjuti juga dengan melihat secara langsung. Memang sebelumnya ada beberapa pihak yang khawatir dengan proses pengerjaan program DAK ini,” beber Suharno, Rabu siang kemarin.

Sejauh ini, ia menilai bahwa hasil dari pembangunan dari pihak sekolah yang didampingi oleh rekanan konstruksi ini memang cukup bagus. Bahkan dalam prakteknya, sejumlah SD juga mampu untuk melakukan pengembangan dengan anggaran yang diberikan.

“Seperti misalnya di SD Negeri Jeruksari ini, program awal adalah untuk renovasi ruang kelas dan ruang guru, tapi pada akhirnya juga bisa untuk membangun lokasi parkir, gapura hingga pagar sekolah dengan sisa anggaran yang ada,” urainya.

Suharno menambahkan, hasil dari monitoring langsung ini nantinya akan diinventarisasi dalam penyelesaian masalah yang sekiranya bisa langsung diselesaikan. Sehingga kemudian, hal ini tidak menjadi penghambat dalam proses pembangunan lanjutan yang akan dilaksanakan.

Berita Lainnya  Kawasan Utara Gunungkidul Dibidik Jadi Sentra Penghasil Alpukat

“Proses pembangunan dan penambahan fasilitas ini tentunya sangat penting dalam pengembangan pendidikan yang bermuara pada peningkatan SDM di Gunungkidul,” beber dia.

Diakuinya, sejumlah pihak memang mempermasalahkan adanya pendampingan dari rekanan kontraktor dalam pelaksanaan program DAK yang awalnya dikonsep swakelola. Namun begitu, sejauh yang ia lihat, adanya pendampingan dari rekanan kontraktor di sekolah-sekolah ini justru membuat pembangunan yang dilaksanakan bisa lebih maksimal.

“Kepala Sekolah dan guru fokus saja dalam mendidik dan mencerdaskan siswa, tidak usah ngurusin proyek. Ini menjadi penting karena saat ini, pendidikan kita cukup tertinggal jika dibandingkan dengan daerah lain di DIY,” lanjut politisi NasDem ini.

Sementara itu, saat dikonfirmasi, Kepala SD N Jeruksari, Sumedi memaparkan, pada tahun 2020 silam, pihaknya mendapatkan anggaran DAK sebesar 322 juta rupiah. Dana ini diperuntukkan untuk rehabilitasi 3 ruang kelas di SD Negeri Jeruksari. Dalam proses pembangunannya, kemudian ada sisa anggaran sebesar 16,2 juta rupiah. Oleh pihak panitia pembangunan, sisa anggaran ini lantas digunakan untuk melakukan pengembangan. Diantaranya adalah untuk renovasi ruang guru, pembangunan lokasi parkir, serta pengadaan gapura dan pagar sekolah.

Berita Lainnya  Kekurangan Pegawai Akibat Pensiun, Dinkes Akan Rekrut Tenaga Kontrak

“Seluruh laporan keuangan dan penggunaan anggaran ada dan tadi sudah dicek oleh Wakil Ketua DPRD Gunungkidul,” tutup dia.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler