Connect with us

Sosial

Sorotan DLH Selama Pandemi, Dampak Negatif Penggunaan Berlebihan Desinfektan dan Pengelolaan Sampah Medis

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Selama pademi corona covid 19, masyarakat berupaya semaksimal mungkin menjaga kebersihan lingkungan sebagai langkah pencegahan penyebaran virus tersebut. Salah satu upaya yang banyak dilakukan oleh masyarakat yakni dengan penyemprotan desinfektan di lingkungan rumah dan tempat-tempat tertentu.

Namun demikian, ternyata penggunaan desinfektan yang tidak memenuhi syarat dan standar tenyata dapat menimbulkan permasalahan baru. Penggunaan diseinfektan semacam ini dapat membunuh mikroorganisme yang tentunya akan berpengaruh terhadap ekosistem. Dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gunungkidul berusaha memberikan pemahaman bagi masyarakat dalam penggunaan desinfektan secara bijak dan tepat.

Salah satu kekhawatirannya penggunaan desinfektan yang tidak tepat dan sembarangan yakni membunuh mikroorganisme. Padahal mikroorganisme ini berperan penting dalam kesuburan tanah.

Berita Lainnya  Sahid Tour akan Berangkatkan 320 Calon Jamaah Haji Juni 2024 Mendatang

“Perlu diperhatikan betul standarnya, zat kimia yang terkandung. Penggunaan yang tepat tapi kalau tidak sesuai tentu menimbulkan kekhawatiran tersendiri,” ucap Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Gunungkidul, Aris Suryanto, Senin (06/01/2020).

Aris melanjutkan, perlu sangat diperhatikan memang berkaitan dengan penyemprotan disinfektan sehingga tidak berdampak buruk. Tak hanya itu, zat kimia yang yang terkandung dalam desinfektan jika tidak sesuai maka dapat berdampak pada kesehatan. Misalnya saja jika tidak sengaja terkena mata, dapat menyebabkan infeksi, infeksi kulit, gangguan pernafasan dan lainnya.

Selama pandemi berlangsung, penggunaan desinfektan ini memang mengalami peningkatan yang sangat drastis. Masyarakat terus berupaya melakukan penyemprotan di lingkungan dan titik-titik tertentu untuk membunuh virus atau bakteri yang ada.

Berita Lainnya  Dituding Tak Netral Selama Pilkades, Puluhan Warga Ngestirejo Tuntut Camat Tanjungsari Dicopot

Aris juga menyebutkan, selain penggunaan desinfektan. Produksi sampah medis di tingkat rumah tangga dan faskes pun mengalami peningkatan. Di bulan April lalu misalnya, sampah medis mencapai 8000 kilogram lebih. Sedangkan untuk bulan Mei sendiri masih dalam tahap perhitungan.

Ditambahkannya, pihaknya meminta masyarakat agar sadar terhadap pengelolaan limbah medis semacam ini. Seperti misalnya untuk penggunaan masker. Yang perlu diperhatikan masker merupakan salah satu limbah berbahaya yang memerlukan perlakukan khusus. Dalam surat edaran yang dikeluarkan oleh DLH, limbah bahan berbahaya dan beracun paling lama disimpan dua hari setelah dihasilkan.

Untuk itu, pihaknya menyarankan kepada masyatakat untuk terlebih dahulu merusak masker sebelum dibuang. Dikhawatirkan, masker tersebut disalahgunakan atau bahkan bisa sampai didaur ulang dan diedarkan kepada masyarakat dan menjadi sumber masalah baru.

“Masyarakat perlu tahu, kalau masker itu limbah berbahaya, semoga dikelola dengan baik,” ucap dia.

Pada masa pandemi corona ini, DLH juga harus berhati-hati ketika mengangkut sampah yang dihasilkan rumah tangga. Petugas lapangan diharapakan selalu menggunakan alat pelindung diri ketika bekerja. Selain itu juga menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

Berita Lainnya  Hadirnya Orang Ketiga Jadi Salah Satu Faktor Penyebab Tingginya Angka Perceraian di Gunungkidul

Beberapa waktu lalu misalnya, para petugas mendapati alat pelindung diri yang dibuang dan ikut dalam sampah umum. Hal ini menjadi perhatian tersendiri dari petugas sehingga dalam penangannya tidaklah sembarangan.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

bisnis2 minggu yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis2 minggu yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Pariwisata3 minggu yang lalu

Kementerian BUMN dan Sejumlah Perusahaannya Bagikan Bantuan TJSL ke Warga DIY

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com)– Kementerian BUMN bersama perusahaan yang berada di bawah naungan BUMN, salah satunya PT Kereta Api Indonesia (Persero)...

Pariwisata1 bulan yang lalu

Okupansi Hotel di Gunungkidul Hampir 100 Persen 

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Momen libur natal dan tahun baru 2025 menjadi hal positif bagi Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) okupansi hotel sangat...

Pariwisata1 bulan yang lalu

10 Ribu Wisatawan Kunjungi Gunungkidul Dimalam Pergantian Tahun 

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Dinas Pariwisata Gunungkidul mencatat sebanyak 10 ribu wisatawan mengunjungi destinasi wisata di Gunungkidul saat perayaan malam tahun baru 2025....

Berita Terpopuler