bisnis
Tak Setor PAD Sejak 2014, Bisnis Sarang Burung Walet Gunungkidul Mandek?
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Sarang burung walet menjadi sebuah komoditas yang dari dulu hingga sekarang memiliki nilai jual mahal. Di Gunungkidul sendiri beberapa tahun lalu, sarang burung walet sangatlah potensial dan sempat menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Gunungkidul. Namun saat ini, potensinya sangat kecil dan tidak ada pemasukan pajak dari komoditas ini. Salah satu kapanewon yang potensial adalah Kapanewon Girisubo.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto. Beberapa tahun silam, kawasan pesisir selatan menjadi daerah yang sangat potensial akan komoditas sarang burung walet. Dikarenakan kawasan ini memiliki goa dan tebing yang banyak, salah satunya adalah Kapanewon Girisubo.
Penjualannya pun juga tinggi. Selain mengambil dari goa dan tebing ternyata di rumah-rumah warga yang sekiranya ada juga diambil untuk dijual.
“Potensinya luar biasa dulu saat masih ada Dinas Kehutanan, bahkan sarang burung walet juga menyumbang PAD Gunungkidul,” terang Bambang Wisnu.
Meski dulunya pernah menyumbang PAD dan potensinya tinggi, saat ini justru sarang burung walet di Gunungkidul seolah redup. Tidak begitu terlihat mengenai aktivitas ataupun pemasukan yang didapat dari komoditas tersebut.
“Dulu harganya tinggi sekali sampai jutaan, kualitas dari sini juga bagus kok. Tapi kelihatannya sudah tidak lagi,” jelasnya.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Panewu Anom Girisubo, Arif Yahya. Kapanewon Girisubo dulunya menjadi daerah potensial sarang burung walet, akan tetapi sekarang ini sudah tidak lagi karena populasi burung walet sudah jauh berkurang.
“Dulu mayoritas memang di goa yang ada di tebing pantai. Sekarang populasinya sedikit dan kecil,” ucap Arif.
Sarang burung walet yang berada di tebing pantai merupakan aset Pemkab Gunungkidul. Saat ini masih belum bisa dipanen karena masih terlalu kecil dan harus menunggu beberapa waktu lagi.
“Ada kerjasama antara Pemkab Gunungkidul dengan Kalurahan Pucung mengenai potensi sarang burung walet,” jelasnya.
Kedepan dengan adanya kerjasama ini, ia berharap Girisubo akan kembali seperti dulu menjadi daerah yang potensial. Kemudian masyarakatnya bisa sejahtera dengan pengelolaan komoditas tersebut.
Sementara itu, Subbidang Pendaftaran dan Pendataan Bidang Pendataan dan Penetapan Pajak Daerah, Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Gunungkidul, Endang Riyadi mengatakan saat ini tidak ada pendapatan pajak dari sektor ini. Pendapat terakhir di tahun 2014 yaitu berkisar Rp 1.000.000.
“Pajak sarang burung walet selama ini Gunungkidul tidak ada target. Terakhir PAD masuk di tahun 2014 dan sampai sekarang tidak ada,” kata Endang.
-
Sosial1 minggu yang lalu
Momen Sunaryanta Menyamar Untuk Nonton Karnaval HUT Gunungkidul
-
Olahraga3 minggu yang lalu
PON XXI Aceh, PDBI Gunungkidul Sabet Juara Umum 2
-
Sosial1 minggu yang lalu
Hari Jadi ke 194, Gunungkidul Night Carnival Jadi Momen Tingkatkan Ekonomi dan Eksistensi Kesenian
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Kejurkab Gunungkidul, Ganeksa Bhumikarta Rebut Gelar Juara Putra
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Tertabrak Fortuner, Pemotor di Gunungkidul Terseret 20 Meter Hingga Tewas
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Ratusan Kilometer Jalan Rusak, Pemerintah Usulkan Perubahan Status di Sejumlah Titik
-
Pemerintahan2 hari yang lalu
Digelontor Anggaran 1,29 Miliar, Wakil Ketua DPRD Gunungkidul Akan Terima Mobil Dinas Baru
-
Hukum4 minggu yang lalu
Ngaku Bisa Gandakan Uang, Dukun di Gunungkidul Diringkus Polisi
-
Hukum3 minggu yang lalu
Sempat Disekap di Rumah Kosong, Siswi 11 Tahun Dicabuli Pemuda Bejat
-
Sosial4 minggu yang lalu
Ardi di Depan Umat Katholik: Hanya di Era Sunaryanta Insiden SARA Tak Pernah Terjadi
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran dari Pusat Untuk Pengembangan Pangan Akuatik di Gunungkidul
-
Politik1 minggu yang lalu
Rekomendasi DPP PDIP Turun, Pimpinan Definitif DPRD Gunungkidul Segera Dibentuk