Sosial
Terduga Teroris Masuk ke DIY, Kapolres Gunungkidul : Kita Bisa Upayakan Tembak Mati di Tempat






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Warga DIY beberapa waktu diramaikan dengan insiden saat penggerebekan oleh Densus 88 terhadap kawanan teroris di Jalan Kaliurang Km 9, Sleman Yogyakarya. Sebanyak tiga orang terduga teroris terpaksa dilumpuhkan dengan tembakan lantaran melawan saat hendak dilakukan penangkapan.
Menanggapi hal tersebut, Kapolres Gunungkidul, AKBP Ahmad Fuady mengatakan terorisme saat ini memang manjadi perhatian serius. Kapolres menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan langkah tegas terhadap tindakan-tindakan terorisme maupun aksi kriminalitas yang dapat mengancam keselamatan masyarakat.
"Kita lakukan langkah tegas dan terukur. Bisa pelumpuhan dan bahkan bisa kita upayakan tembak mati di tempat," tegas Kapolres ketika ditemui pidjar-com-525357.hostingersite.com di Mapolres Gunungkidul, Selasa (17/07/2018).
Polres Gunungkidul sendiri telah mempersiapkan sejumlah tim untuk menangani kejahatan jalanan maupun terorisme guna menjamin keamanan warga Gunungkidul. Personel yang disiapkan tersebut diakui Fuady telah terlatih dan memiliki kemampuan khusus. Dua tim tersebut ialah, Satgas Progo Sakti dan Satgas Kejahatan Jalanan.
"Mereka dari Intelejen, Serse, Binmas dan Sabhara. Kita jamin keamanan bagi masyarakat Gunungkidul, kita jamin itu," tegas Kapolres.







Kejadian baku tembak di Sleman pada Sabtu (14/07/2018) lalu menjadi pelajaran penting sekaligus peringatan bagi Polri agar tidak lengah menghadapi terorisme. Pihaknya kini juga melakukan pemantauan terhadap jaringan-jaringan yang ada.
"Monitoring kita lakukan dengan mengoptimalkan fungsi Bhabinkamtibmas serta peran masyarakat. Kita patut curiga kepada warga asing atau pendatang baru," kata Fuady.
Disampaikan Fuady, untuk wilayah Gunungkidul sampai dengan saat ini masih tergolong aman. Namun demikian pihaknya tidak mau kecolongan dan memilih meningkatkan kewaspadaa.
"Sebelum kasus di Sleman itu kita sudah tingkatkan kewaspadaan. Ke depan kita akan lebih perketat lagi," terang Fuady.
Kapolres juga menambahkan bahwa ada baiknya masyarakat untuk lebih bijak dalam bermedia sosial. Dewasa ini, penyebaran paham radikal marak dilakukan melalui media sosial. Selain itu, belajar dari pengalaman pasca aksi penggerebekan di Sleman di mana kemudian mulai muncul berbagai isu hoax, masyarakat diminta juga mengklarifikasi informasi yang diterima sebelum menyebarkannya.
“Kemarin sempat beredar luas isu peracunan oleh teroris. Itu tidak benar, hanya hoax,” urainya.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks