fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Tiga Pekan Berlalu Kasus Keracunan Massal di Girisubo, Dinkes Masih Menunggu Hasil Uji Lab

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)– Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul hingga saat ini belum bisa memastikan penyebab meninggalnya NAA (10) warga Kalurahan Jerukwudel, Kapanewon Girisubo yang meninggal pada 20 September lalu. Meski banyak yang menduga pelajar tersebut meninggal karena keracunan, namun hingga saat ini hasil uji laboratorium sampel makanan yang diamankan dan diteliti belum keluar.

Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan, tiga pekan berlalu hasil uji laboratorium sampel makanan belum keluar. Dengan demikian, pihaknya belum bisa memastikan apa penyebab meninggalnya NAA yang sempat menjadi perhatian banyak pihak.

“Hasilnya (uji lab) belum keluar,” kata Dewi Irawaty, Jumat (13/10/2023).

Ia mengatakan, dalam proses uji laboratorium ini kuman yang ada pada makanan harus ditunggu. Sehingga membutuhkan waktu yang agak lama untuk mengetahui secara detail dan pasti apakah makanan tersebut memang merupakan penyebab utama NAA keracunan dan meninggal.
“Memang perlu waktu karena harus dikultur seperti ditanam,” sambung dia.

Sebagaimana diketahui, Selasa (19/09/2023) lalu diadakan pelatihan di Balai Kalurahan Jerukwudel. Para peserta pelatihan ini diberikan makanan berupa nasi box yang berisi nasi ayam bakar. Lantaran ada sisa beberapa diberikan ke pamong kalurahan, termasuk diberikan ke ayah NAA yang merupakan salah satu pegawai di Kalurahan Jerukwudel.

Berita Lainnya  Di Tengah Keterbatasan Pendapatan, Guru-guru Swasta Ini Rela Patungan Untuk Kegiatan Sosial

Sore harinya, NAA mengonsumsi nasi box tersebut. Mulanya tak ada hal aneh yang dirasakan, namun Selasa malam sekitar pukul 11.00 WIB bocah 10 tahun terdebut merasakan sakit perut yang luar biasa, muntah dan diare hebat pun dialami oleh NAA. Gejala yang dialaminya pun sempat mereda, namun pada Rabu (20/09/2023) ia kembali merasakan muntah dan diare yang luar biasa.

Pihak keluarga kemudian membawa bocah ini ke Puskesmas Girisubo agar segera mendapatkan penanganan. Setelah dilakukan pemeriksaan karena kondisinya yang serius kemudian dirujuk ke rumah sakit terdekat yang berada di wilayah Pracimantoro. Akan tetapi kondisinya di jalan terus menurun dan meninggal di jalan. Pada saat itu, tim medis sempat menyatakan bila usus buntu NAA pecah.

Berita Lainnya  Hasil Saweran, Mantan Pasukan Kostrad Gelar Bakti Sosial di Gunungkidul

Sebelumnya orang tua NAA, Beni Al England, mengatakan ia secara pribadi telah ikhlas atas kepergian NAA. Ia beranggapan bila memang umur anak pertamanya tersebut hanya sampai saat itu saja. Tanpa niatan memojokkan pihak manapun, ia tak ingin memperpanjang kejadian tersebut dan telah mengikhlas kepergian putrinya itu.

“Sebetulnya gini saya mau klarifikasi dulu. Saya gak mau memojokkan siapapun. Anak saya meninggal kalau dari keyakinan saya sendiri karena sudah takdirnya seperti itu. Saya gak mau memojokkan salah satu pihak. Keyakinan saya murni karena anak saya umurnya hanya sampai segitu. Kalau soal makanan dan lain-lain saya tidak mau jadi permasalahan lebih lanjut,” ucap Beni saat ditemui kala itu.

Kendati demikian ia tidak menampik jika anaknya pada Selasa sore mengonsumsi nasi box dari acara pelatihan yang diselenggarakan di Kalurahan Jerukwudel.

Berita Lainnya  Guru SD Cabul Akhirnya Dinon Aktifkan

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler