bisnis
Tinjau Sendang Mole, Sultan Minta Lahan SG Ditanami Pohon Kayu Putih






Playen,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X meninjau Pabrik Sendang Mole dalam rangka peresmian penyulingan perdana kayu putih, Senin (19/04/2021). Seperti yang diketahui, kebutuhan minyak kayu putih dalam negeri masih kurang. Saat ini pemerintah masih menggencarkan impor untuk memenuhi obat masuk angin tersebut.
Sri Sultan meminta pengelola sendang mole melaporkan berapa kebutuhan minyak kayu putih sekaligus jumlah pabrik yang mengolah. Termasuk potensi rugi tidaknya jika tanah SG secara masif ditanami pohon kayu putih.
“Kami siap memberikan bantuan gubernur, karena untuk industri maka harus ada pemetaan investasi untuk mendapat keuntungan dalam bisnis,” kata Sultan.
Ia berharap ada kepastian dalam penanaman pohon kayu putih. Harapannya harga yang baik akan sejalan dengan kemampuan marketing dalam menjual hasil pengolahan.
“Masyarakat di Gunungkidul jika tak punya tanah lebih untuk penanaman kayu putih, maka di Gunungkidul ada tanah SG yang dikelola desa atau SG yang masih di kelola kraton, maka harus ada kesepakatan yang fleksibel dengan mencari orang yang mampu untuk mengelola di tanami pohon kayu putih,” papar Sultan.







Sultan berpesan, penanaman pohon kayu putih sendiri menggunakan sistem tumpang sari. Dimana tanaman palawina tetap bisa ditanam di sela-sela pohon kayu putih.
“Sehingga masyarakat tetap ada penghasilan, saya lebih suka jika tanah kraton dikelola atau disewa kalurahan untuk kesejahteraan masyarakat, bukan disewakan untuk kantor, tapi masyaralat masih miskin,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY, Kuncoro Cahyo mengatakan, Pabrik Minyak Kayu Putih dari KPH Yogyakarta di Sendang Mole Gading Playen dan Gelaran Bejiharjo Karangmojo tiap hari menggolah 18 ton dan 15 ton daun kayu putih. Dedaunan tersebut menghasilkan sekitar 44 liter tiap harinya.
“Kemudian para pekerja untuk penyulingan secara keseluruhan merupakan masyarakat Gunungkidul bekerjasama dengan Pemda DIY,” kata Kuncoro.
Lebih lanjut Kuncoro mengatakan, terdapat 24 tenaga yang dibagi menjadi dua sift. Adapun pekerjaan pengelolaan mimyak kayu putih sendiri dikerjakan selama 24 jam.
“Untuk pekerja perawatan pohon minyak kayu putih melibatkan sekitar 12 ribu orang tenaga kerja dari warga masyarakat, tentu ini untuk pemberdayaan masyarakat dan pemanfaatan lahan dan lokasi dan kebutuhan ini bisa di kembangkan berbasis masyarat untuk mata pencaharian,” papad Kuncoro.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks