fbpx
Connect with us

Sosial

Ubah Nilai Jual Lebih Tinggi, Suharno Kembangkan Bonsai Kelapa

Diterbitkan

pada

BDG

Playen,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Sudah beberapa tahun ini Suharno warga Kalurahan Bleberan, Kapanewon Playen mengembangkan pengkredilan tanaman kelapa atau yang lebih dikenal dengan bonsai kelapa. Di Gunungkidul orang yang menggeluti seni kreatif ini belumlah banyak, sehingga menjadi peluang bisnis yang cukup besar untuk mendapatkan pundi-pundi rupiah.

Suharno merupakan salah seorang penghobi bonsai. Sejak kecil ia sangat suka menanam berbagai jenis tanaman, dari situ ia kemudian belajar bagaimana cara mengkredilkan tanaman yang biasanya berukuran besar. Ia kemudian tertarik dengan bonsai kelapa (bonkla) pasalnya tanaman yang biasanya tumbuh tinggi dan berbuah ini cukup unik jika dibuat kerdil.

Ia kemudian berusaha mencari tahu teknik-tekniknya yang kemudian langsung dipraktekkan. Suharno mengaku lebih tertarik dengan bonsai kelapa lantaran di Gunungkidul sebenarnya kepala cukup banyak, masyarakat hanya mengerti jika kelapa untuk membuat makanan saja. Untuk harga jualnya pun rendah berkisar dari Rp 5 ribu sampai Rp 10 ribu saja.

Berita Lainnya  Was-was Sapi Mati, Peternak Gunungkidul Mulai Daftarkan Asuransi

Untuk itu, ia ingin meningkatkan harga jual kelapa dengan seni yang dia miliki. Diubahnya buah kelapa menjadi sebuah bonsai yang unik, memiliki nilai seni dan harga jual yang tinggi.

“Biasanya kan hanya 5 ribu an saja to satu butirnya. Kalau dibuat bonsai kan harganya bisa berkali-kali lipat, seninya ada. Indah juga kalau dilihat,” terang Suharno, Minggu (05/07/2020).

Lebih lanjut mengatakan, untuk membuat bonsai kelapa bagi pemula memang agak sulit. Namun jika terus dipelajari dan ditekuni tentu jauh lebih mudah. Sebagai contoh saja, untuk satu butir kelapa dengan kualitas bagus bisa tumbuh cikalnya sekitar 1 sampai 2 minggu saja. Kemudian terus dirawat dan setiap perkembangannya mulai diterapkan teknik-teknik pembentukan.

“Perawatannya memang ajak berbeda untuk mendapatkan pohon dan daun yang mini. Ketelitian saat menyayat dan membersihkan pelepah itu menjadi hal yang harus diperhatikan betul,” papar dia.

Untuk menjaga batok kelapa agar tidak pecah pun juga agak rumit bagi para pemula. Lagi-lagi kesabaran dan ketelitian untuk perawatan ini menjadi salah satu kuncinya. Jika masyarakat hanya tahu bonsai tumbuh di media tanah, ternyata tidak. Bonsai kelapa juga bisa tumbuh di media air justru pertumbuhannya lebih cepat.

Berita Lainnya  Antisipasi Munculnya Klaster Covid19, Pondok Pesantren Dipantau Ketat

“Saya kembangkan ada yang medianya tanah dan air. Menarik dan unik semua, untuk seninya itu ya teknik kita membentuknya. Sebenarnya bisa beragam kok, tergantung minat kita mau dibuat model yang bagaimana,” tambah dia.

Disinggung mengenai penjualan, ia mengaku permintaan dari penghobi bonsai cukup banyak baik lokal maupun dari luar daerah. Namun demikian, dirinya memilih belum melakukan penjualan dalam jumlah banyak. Hal ini karena ini ingin melakukan perawatan yang lebih lagi, sehingga seni dari bobsai itu benar-benar muncul.

“Satu sampai dua bulan umurnya sudah bisa dijual sebagai bakalan kok. Tapi ini saya pilih tak garap dulu biar stoknya banyak bisa mencukupi permintaan dan mereka puas dengan kualitasnya,” imbuh Suharno yang merupakan seorang dukuh di wilayahnya itu.

Harga bonsai sendiri menurut dia memang tidak terbatas. Tidak ada standar khusus, jika suka dan seninya tinggi tentu berapa pun harganya lantas diambil oleh peminatnya. Belakangan ini peminat bonsai kelapa maupun bonsai umum cukup luas hampir semua kalangan suka dengan seni tanaman ini karena disamping indah dipandang juga prospek untuk dijadikan rupiah.

Berita Lainnya  BDG Bagi-bagi Hadiah Mobil Hingga Motor

“Sebuah peluang yang benar-benar harus dibaca dengan baik. Di Gunungkidul sendiri setau saya untuk pembuat bonsai kelapa belum banyak, jadi ininya peluang besar. Dengan harga yang murah dapat disulap menjadi barang bernilai seni dan rupiah tinggi,” tutup dia.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler