Pariwisata
Uji Coba Wisata Belum Berdampak pada Sektor Hotel dan Restoran
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Rangkakan kunjungan wisatawan dan pendapatan asli daerah (PAD) dari retribusi wisata sejak diterapkannya tahap uji coba sudah mulai nampak. Pundi-pundi rupiah dari wisata perlahan mulai ada perubahan jika dibandingkan dengan beberapa bulan lalu. Namun demikian, untuk di sektor hotel, restoran dan rumah makan progresnya masih kecil.
Ketua PHRI Gunungkidul, Sunyoto mengatakan meski destinasi wisata mulai ramai di kunungi oleh wisatawan akan tetapi masih belum berdampak banyak bagi pengusaha rumah makan dan restoran. Belum ada lonjakan daya beli masyarakat, pasalnya mayoritas dari wisatawan justru membawa bekal sendiri. Sehingga perputaran uang juga belum begitu terlihat siginifikan.
“Mereka banyak yang bawa bekal sendiri. Jadi belum banyak yang jajan, kemungkinan mereka masih dihantui rasa takut ya akibat virus corona ini,” ungkap Sunyoto, Minggu (05/09/202).
Praktis dengan kondisi itu, pendapatan mereka yang bergelut di bidang rumah makan dan restoran belumlah meningkat seperti biasanya.
“Berdasarkan laporan anggota PHRI di sekitar obyek wisata memang sudah ada aktifitas pendapatan berangsur ada tapi masih belum banyak,” tambah dia.
Disinggung mengenai diterapkannya pungutan pajak oleh pemerintah ia mengatakan, dari para pengusaha ini akan patuh. Mulai pertengahan bulan September diminta untuk membayarkan pajak yang dipungut 10 persen dari para pembeli.
“Untuk pajak sendiri kita sudah dapat informasi bahwa diminta untuk membayarkan pajak. Secara riil situasi dan kondisi yang belum stabil kami masih mengharapkan perpanjangan pembebasan pajak,”papar dia.
Namun demikian pihaknya akan mematuhi aturan yang diberlakukab oleh pemerintah. Ia juga berharap, mereka yang berkunjung ke obyek wisata juga menjajakan uang mereka di sekitar obyek sehingga ada perputaran uang yang teejadi.
“Kita tutup itu sudah 2 sampai 3 bulan karena situasi dan kondisi. Omzet jelas ada penurunan mengingat tidak adanya aktivitas, ini perlahan sudah mulai nampak meski ya sedikit-sedikit,”jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pendapatan Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Gunungkidul, Nursulityowati mengatakan, sesuai dengan arahan pimpinan pihaknya telah mengeluarkan surat mengenai mulai dipungutnya pajak hotel, restoran dan rumah makan. Untuk pembebasan pajak sempat dilakukan beberapa bulan lalu sampai dengan Juli.
“Awal Agustus kemarin sudah tidak ada pembebasan pajak, untuk pendapatannya berapa masih belum diketahui. Karena pelaporannya nanti masih di pertengahan September,” kata Nur Sulisyowati.
Adapun untuk menekan kebocoran PAD pajak, taping box juga mulai digunakan. Namun demikian saat ini baru lima rumahmakan dan restoran yang menerapkan sistem ini.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
50 Kilometer Jalan Kabupaten di Gunungkidul Beralih Status
-
Pemerintahan7 hari yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Mengenal Hamam Tejotioso, Pembalap Cilik Gunungkidul yang Mulai Ukir Prestasi
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
bisnis4 minggu yang lalu
Grafik Perjalanan Kereta Api Selesai Difinalisasi, Pemesanan Tiket KA Februari 2025 Mulai Dibuka Bertahap
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kasus Penyalahgunaan Tanah Kas Desa, Lurah Sampang Ditahan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
PMK Kembali Merebak di Gunungkidul, 43 Sapi Suspek Mati Mendadak
-
Hukum1 minggu yang lalu
Curi 5 Potong Kayu, Warga Panggang Terancam 5 Tahun Penjara
-
Pendidikan2 minggu yang lalu
SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Siap Melaju ke Tingkat Nasional Ajang OMBN 2025
-
bisnis4 minggu yang lalu
Diproyeksi Ada Kenaikan 47 Ribu Penumpang Hari Ini, PT KAI Daop 6 Yogyakarta Himbau Penumpang Jaga Barang Bawaannya
-
bisnis3 minggu yang lalu
Jazz Menggema di Stasiun Yogyakarta, Ratusan Penumpang Nyanyi Bareng Maliq & D’Essentials