Sosial
Upaya Pengembangan Ekowisata Kreatif Berbasis Kawasan bekas Tambang





Wonosari,(pidjar.com)--Kawasan ekowisata (ecotourism) merupakan upaya pembentukan daerah wisata yang mengedepankan aspek konservasi lingkungan, pemberdayaan masyarakat, serta peningkatan pendidikan dan pengetahuan. Upaya untuk mewujudkan kawasan ekowisata di daerah bekas tambang karst terus dilakukan oleh berbagai pihak salah satunya adalah dari tim Advokasi Karst.
Di Padukuhan Ponjong, kawasan karst bekas tambang merupakan salah satu objek ekowisata potensial. Oleh karena itu, masyarakat didorong untuk dapat mengembangkan potensi tersebut semaksimal mungkin.
Pegiat Konservasi Bekas Tambang, Khairiyanto mengatakan, pengelolaan sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDA) untuk konsevasi daerah karst bekas tambanv harus dilakukan secara seimbang. Menurutnya, faktor SDM yang berkualitas merupakan prasyarat utama dalam mengelola kawasan wisata berbasis lingkungan hidup.
“Selain itu, masyarakat juga perlu bersinergi dengan pemerintah selaku policy maker untuk dapat menyusun kebijakan pengelolaan yang baik. Bagaimanapun, produk ekowisata yang digagas harus dapat mensejahterakan masyarakat,” jelas Khairiyanto dalam paparannya.
Khairiyanto juga mendorong masyarakat agar lebih melek perkembangan teknologi digital. Di era industri 5.0 ini, teknologi digital telah memerankan peranan vital dalam pelbagai sendi kehidupan.





Hal senada juga diungkapkan oleh Kholiq Widiyanto, ia mencontohkan pada mulanya Tebing Breksi juga merupakan kawasan bekas tambang yang lekas dieksploitasi pada tahun 1980 silam. Kemudian, pada tahun 2014, Tebing Breksi ditetapkan sebagai kawasan geoheritage oleh Badan Geologi yang juga diikuti dengan penetapan oleh Gubernur DIY.
Menurutnya sinergi antar masyarakat untuk menggarap Tebing Breksi sebagai objek wisata juga merupakan faktor kunci. Berangkat dari kesatupaduan masyarakatlah mimpi peralihan fungsi Tebing Breksi itu dapat terwujud. Berkaca pada daerah yang telah berkembang dan berhasil ini, Gunungkidul yang memiliki daerah tambang cukup luas di wilayah karst juga harus bisa berkembang dan maju layaknya daerah lain.
Sementara itu, Tukimun membagikan keterampilan mengolah pupuk organik secara mandiri. Produk pupuk organik merupakan salah satu pendekatan untuk memaksimalkan potensi lahan karst untuk aktivitas pertanian.
“Seperti diketahui, lahan karst cenderung kering dan miskin unsur hara, sehingga memerlukan pemupukan intensif,” terang Tukimin.
Tukimun mencontohkan kotoran ternak sebagai bahan utama. Nantinya, bahan ini dicampur dengan aneka bahan lain seperti arang/sekam, dolomite, serta dekomposer. Apabila bahan-bahan ini telah dicampur dan diendapkan selama waktu tertentu,
“Nantinya akan terjadi perubahan warna cairan. Inilah indikator keberhasilan pembuatan pupuk organik yang kemudian dapat dimanfaatkan untuk menyuburkan lahan,” pungkas dia.

-
Pemerintahan2 hari yang lalu
Dugaan Korupsi Proyek Puluhan Miliar Disdik Gunungkidul, Polda DIY Turun Tangan
-
Sosial2 hari yang lalu
Sudah Diresmikan Prabowo Subianto, Bantuan Sumur Bor Tak Keluar Air
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Berduaan di Kamar Kost Hingga Open BO, Sejumlah Wanita Muda Digerebek Warga
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Laka Maut di Jalan Panggang Imogiri, Pemotor Meregang Nyawa
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Laka Maut di Rongkop, Seorang Pelajar Tewas Usai Terlempar Sejauh 15 Meter di Jurang
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Honda Jazz Terbakar di Jalan Sumarwi, Pemilik Merugi 100 Juta
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Banyak ASN dan Keluarga Mampu Masuk Daftar DTKS, Dinsos Gunungkidul Coret 30 Ribu Data
-
Sosial2 minggu yang lalu
Siswa Gunungkidul Yang Tak Malu Memulung Usai Pulang Sekolah Mendapat Perhatian Khalayak
-
Sosial4 minggu yang lalu
Kisah Pilu Ratno, Pekerja Bangunan Yang Harus Kehilangan 2 Tangannya Karena Tersengat Listrik
-
Peristiwa7 hari yang lalu
Gerayangi Pelayan Restoran, Oknum Dukuh Digerudug Warga
-
Sosial3 minggu yang lalu
Menang Banding Usai Dipecat Karena Berselingkuh, Mantan ASN Minta Diaktifkan Bupati
-
Hukum2 minggu yang lalu
Tertangkap Basah Saat Beraksi Curi Kambing, Dua Pria Gunungkidul Babak Belur Diamuk Warga