Info Ringan
Tingginya Lakalantas di Bawah Umur, Kasat Lantas Tempuh Jalur Sosialisasi dan Tindak Pelangaran Sebagai Antisipasi






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Angka kecelakaan lalu lintas melibatkan kaum milenial di Gunungkidul setiap tahunnya masih tergolong tinggi. Upaya pencegahan pun terus dilakukan untuk memgantisipasi hal itu. Dari data pada tahun 2018, ratusan anak menjadi pelaku kecalakaan. Bahkan beberapa kasus di antaranya menyebabkan hilangnya nyawa. Para korban yang tersebut berusia 10 sampai 15 tahun. Sedangkan untuk penyebabnya sampai saat ini masih dikarenakan adanya human error yang dilakukan oleh mereka. Sehingga hal itu turut berpengaruh kepada fatalitas yang disebabkan kecelakaan itu sendiri. Pada tahun 2018 kemarian untuk korban meninggal dunia di usai 0-9 tahun berjumlah 3 orang. Kemudian yang usia 10 sampai 15 ada 5 orang.
Kasat Lantas Polres Gunungkidul, AKP Anang mngatakan untuk data pada tahun 2019 ini belum bisa disampaikan. Namun tingginya kasus kecelakan lalu lintas di Gunungkidul perlu disikapi oleh semua pihak. Dari Satlantas sendiri saat ini akan menggalakan sosialisasi terkait etika berlalu lintas.
“Penindakan pelanggaran lalu lintas juga akan kami tingkatkan,” kata Anang, Minggu (18/08/2019).
Dari hasil evaluasi pihaknya, banyak kecelakan terjadi ketika kaum milenial itu berangkat dan pulang menuju sekolah. Sehingga, pihaknya pun terus berupaya melakukan sosialisasi agar ada penurunan jumlah siswa yang berkendara ketika mereka meuju sekolah.
“Sebenarnya sudah dilakukan upaya untuk meminimalisir kecelakaan dengan melakukan sosialisasi ke sekolah. Dengan kondisi geografis seperti ini. Jarak antara sekolah dan rumah yang cukup jauh kadang kami dilematis,” ujarnya.







Selain itu, perlu diperhatikan pula kondisi geografis jalan di Gunungkidul yang penuh tikungan dan tanjakan turunan. Sehingga tingkat kewaspadaan diharapkan lebih diperhatikan ketika berkendara.
“Karena medan jalan yang naik turun, di harapkan pengendara lebih berhati hati dalam berkendaraan. Cek kondisi kendaraan terlebih dahulu dan bila kurang sehat atau lelah sebaiknya jgn di paksakan berkendara, lebih baik beristirahat dahulu,” ungkapnya.
Terkait dengan para pembuat SIM baru, Anang menjelaskan bahwa setiap proses yang dilakukan sudah sesuai prosedur. Sehingga hal itu tidak berpengaruh terhadap adanya kecelakaan lalu lintas.
“Kalau pembuatan SIM, sesuai prosedur tetap kami laksanakan dengan profesional sesuai standar operasional yang berlaku,” pungkas dia. (kelvian)
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks
-
Sosial7 hari yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah