Connect with us

Pemerintahan

Banjir Jadi Momok Baru Gunungkidul, Dinas Salahkan Penambangan dan Lahan Gundul

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Menengok beberapa tahun terakhir, Kabupaten Gunungkidul yang semula terkenal gersang kini justru sering muncul kabar mengenai banjir atau genangan air. Hal tersebut diduga terjadi lantaran mulai adanya kerusakan lahan. Salah satu dari jenis kerusakan lahan itu ialah berkurangnya pohon dan akibat aktifitas penambangan.

Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup, Aris Suryanto menjelaskan, pihaknya turut mengamati terjadinya fenomena genangan air atau banjir yang saat ini banyak terjadi di wilayah Gunungkidul. Menurut hasil analisa yang dilakukan pihaknya, fenomena ini terjadi akibat terjadinya kerusakan lingkungan.

“Salah satunya adalah kegiatan penambangan yang diketahui saat ini semakin banyak dan baru terasa dampaknya,” kata Aris, Senin (09/03/2020).

Ia menjelaskan, dengan adanya penambangan liar, juga berdampak pada berkurangnya jumlah pohon. Sehingga ketika hujan deras, air banyak yang tidak terserap dan lantas mengakibatkan banjir dan tanah longsor.

Berita Lainnya  Anggaran Telah Ditransfer ke Rekening Desa, BLT Dana Desa Tahap Kedua Segera Disalurkan

“Karena tidak banyak pohon, air tidak bisa tertahan, jadi longsor. Kemudian air kan tidak bisa diserap sehingga kemudian banjir atau menggenang,” terang dia.

Namun begitu ketika disinggung mengenai berapa persen dampak penambangan terhadap terjadinya banjir, Aris belum bisa menjelaskannya. Hal tersebut lantaran belum adanya penelitian secara resmi terkait hal tersebut.

“Baru analisa, belum ada studinya jadi saya belum bisa sampaikan,” ucap dia.

Dirinya juga menghimbau kepada masyarakat yang tinggal di sekitar sungai untuk tetap menjaga kelestarian sungai. Selain itu juga dihimbau untuk tidak membuang sampah sembarangan.

“Sampah juga bisa memicu luapan, selain itu juga berdampak pada gangguan kesehatan,” terang Aris.

Ia menambahkan, saat ini ketersediaan lahan terbuka hijau juga masih sangat minim. Pihaknya yang akan melakukan pengembangan, saat ini terkendala dengan minimnya lahan untuk program tersebut.

Berita Lainnya  Diculik Saat Hendak ke Masjid, Pelajar Dihajar dan Dirampas Uangnya

Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata1 minggu yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis2 minggu yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis3 minggu yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis3 bulan yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Berita Terpopuler