Pemerintahan
Lindungi Petani Dari Permainan Harga Tengkulak, Pemerintah Akan Bangun Bangsal Pasca Panen






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Meski dengan segala keterbatasannya, Gunungkidul saat ini dibidik menjadi kawasan agraris yang maju. Salah satu yang mendapatkan perhatian dari pemerintah adalah sektor hortikultura. Rencananya, pada tahun 2020 ini, pemerintah akan mendapatkan alokasi anggaran dari pemerintah pusat untuk melakukan pembangunan bangsal pasca panen atau semi pasar lelang. Dengan adanya bangsal pasca panen ini diharapkan mampu membantu para petani dalam hal penjualan hasil panen dan menjaga stabilitas harga komoditas hortikultura.
Dijelaskan Kepala Bidang Hortikultura, Dinas Pertanian dan Pangan, Budi Sudartanto, pemerintah akan melakukan pembangunan bangsal pasca panen dengan konsep semi pasar lelang ini di Desa Karangrejek, Kecamatan Wonosari. Survey di lokasi telah dilakukan oleh tim. Anggaran sekitar 200 juta juga telah disiapkan untuk dikucurkan dalam pembangunan proyek ini.
“Bangunan ini nantinya akan digunakan untuk lelang hasil panen hortikultura,” kata Budi Sudartanto, Rabu (25/03/2020).
Lebih lanjut ia memaparkan, pembangunan bangsal ini adalah sebagai upaya menyejahterakan petani. Di mana selama ini, hasil panen dari sektor hortikultura seperti bawang, sayur, cabai dan lain sebagainya sangatlah tinggi. Namun demikian, kendala yang dihadapi oleh para petani yakni tidak memiliki tempat untuk menjual hasil panen itu. Tak jarang para petani harus bergantung pada pengepul yang pada akhirnya harga yang didapat tak memuaskan.
Diakuinya, harga komoditi holtikultura ini cenderung tidak transparan dan sering dipermainkan oleh para tengkulak. Sehingga para petani pun justru harus memanggung rugi atas usaha mereka. Wacana pembangunan bangsal pasca panen semi pasar lelang ini disebutnya akan dapat menstabilkan harga pasaran.







“Karena ada selisih harga yang cukup signifikan, makanya ini perlu dilakukan. Sebenarnya usulan kami pasar lelang layaknya di Sleman, tapi sementara bangsal pasca panen untuk memberi tempat bagi petani yang akan menjual hasil panennya,” tambahnya.
Untuk bangsal pasca panen ini nantinya tidak hanya digunakan oleh para petani di karangrejek, melainkan bisa juga dimanfaatkan oleh para petani cabai, bawang merah, sayur dari kawasan lain.
“Jadi selain Karangrejek yang menghasilkan sayur dan komoditas hortikultura, ada kawasan lain. Kenapa dipilih Karangrejek, karena letaknya strategis di kawasan kota,” tutupnya.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen