Pemerintahan
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang






Wonosari,(pidjar.com)– Momen lebaran banyak para perantauan yang mudik ke Kabupaten Gunungkidul. Di arus balik seperti sekarang biasanya para perantau ini banyak yang mengajak sanak saudara atau tetangganya untuk ikut ke perantauan untuk mencari pekerjaan.
Tradisi urbanisasi semacam ini, sejak puluhan tahun lalu selalu dilakukan saat momen lebaran ataupun akhir tahun. Dengan kondisi tersebut,Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih berharap tradisi urbanisasi usai lebaran yang sering dilakukan oleh warga Gunungkidul perlahan mulai ditinggalkan.
“Sebenarnya kami berharap sudah tidak ada lagi urbanisasi karena ada kabar baik di bidang pertanian Gunungkidul,” kata Endah Subekti Kuntariningsih.
Endah menjelaskan, bidang pertanian sekarang ini memiliki perkembangan yang positif. Jika dikembangkan secara maksimal dapat membawa kesejahteraan yang lebih baik lagi.
“Bidang pertanian saat ini ada kabar baik. Hujan yang turun cukup dan bagus untuk pertanian, kemudian pemerintah juga turut serta dalam pemberian berbagai bantuan seperti alokasi pupuk melimpah, benih padi dan jagung yang terus digelontor,” kata Endah.







Selain itu, setelah Bulog ikut intervensi petani mulai meningkat kesehateraannya. Sebagai contohnya, gabah dan jagung milik petani dibeli dengan harga yang cukup tinggi.
“Setelah pemerintah dan Bulog ikut mengintervensi ternyata petani senang. Ya salah satunya gabah yang dibeli dengan harga tinggi, dulu itu hanya Rp 3000 per kilogram tapi sekarang bisa tembus Rp 5.600 bahkan lebih,” terang Endah.
Menurutnya, meski Gunungkidul tidak memiliki industri atau pabrik besar layaknya di Jawa Tengah, Jawa Barat dan lainnya namun sektor pertanian dan pariwisata yang ada memiliki potensi yang luar biasa jika digarap dengan baik dan maksimal.
“Kita tidak memiliki industri atau pabrik besar seperti di kota lain, kita hanya memilih lahan yang luas. Maka dari itu lahan ini yang dimanfaatkan dengan baik untuk pertanian dan mendorong generasi muda untuk bertani,” papar dia.
Sebagai aksi nyata, dimulai dari dirinya sendiri dengan mengembangkan tanaman di pot dan lahan yang ia miliki agar dapat dicontoh oleh generasi muda dan petani muda lainnya.
“Mengedukasi dengan tidak menggunakan tanah langsung pun kita bisa menghasilkan makanan dari tanaman yang kita tanam,” imbuh dia.
Ia berharap, pertanian di Gunungkidul semakin melejit dan mampu mensejahterakan para petani. Sehingga Gunungkidul menjadi daerah makmur, berkembang dan maju. Tidak hanya di bidang pariwisata yang sudah bergeliat dengan baik, namun sektor lain pun juga dapat mengikutinya.
“Jadi tidak hanya jadi penonton tapi kita juga harus gerak menangkap peluang yang ada dengan potensi yang dimiliki,” pungkasnya.
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis4 minggu yang lalu
PT Railink Raih Penghargaan 7th Top Digital Corporate Brand Award 2025
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
bisnis3 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
bisnis3 minggu yang lalu
Jelang Idulfitri, Daop 6 Yogyakarta Bagi 250 Paket Sembako kepada Para Porter