Pemerintahan
Berantas Hama Tikus Secara Alami, Burung Hantu Dilepas di Lahan Pertanian Banaran






Wonosari, (pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Dengan luasan lahan dan karakter masyarakatnya, potensi pertanian di Gunungkidul sangatlah tinggi. Beragam tanaman pangan selalu diproduksi setiap tahunnya oleh para petani Gunungkidul. Namun demikian, tak jarang adanya gangguan dari hama mengancam produktifitas petani belakangan ini. Misalnya saja yang terus terjadi adalah gangguan dari hama tikus yang merusak tanaman petani. Jika tidak segera diantisipasi, maka dapat berpotensi menurunkan hasil panen.
Salah satu upaya untuk mengantisipasi adanya kerusakan tanaman pangan yang disebabkan oleh gangguan tikus ialah dengan menyebar predator pemangsanya. Salah satu predator pemangsa yang dianggap cukup efektif untuk memburu tikus ialah tyto alba atau burung hantu. Selain efektif, pengurangan populasi tikus menggunakan burung hantu juga merupakan cara alami untuk membasmi tikus sehingga tak akan memiliki dampak negatif bagi lingkungan.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Rismiyadi, menyampaikan, pada hari Rabu (06/04/2022) kemarin, pihaknya melepas sepasang burung hantu di Kalurahan Banaran, Kapanewon Playen. Dalam rantai makanan, burung hantu merupakan pemangsa alami tikus sehingga menjadikannya salah satu cara alternatif untuk memburu tikus. Diharapkan, adanya burung hantu ini dapat menekan kerugian petani akibat gangguan tikus di lahan pertanian.
Pemberantasan hama sendiri memang menjadi salah satu prioritas dari jajaran Dinas Pertanian Gunungkidul. Nantinya, pihaknya akan menerjunkan petugas untuk memberikan pendampingan yang intensif kepada kelompok agar kegiatan tersebut berkesinambungan dan tidak berhenti pada pelepasan tyto alba saja.
“Titik-titik potensial agar didorong untuk pengembangan tyto alba dengan dibarengi komunikasi dengan pihak-pihak terkait sehingga masyarakat dapat segera merasakan manfaatnya,” ucapnya.







Sementara itu, Koordinator Petugas Pengendali Organisme Pangganggu Tumbuhan (POPT), Jayadi, menambahkan, sepasang burung hantu ini dapat menjelajahi hingga sepanjang 5 kilometer dan mengamankan lahan pertanian sekitar 5 sampai 10 hektare. Dengan kemampuan tersebut, diharapkan burung hantu dapat menjadi solusi dan diterapkan di wilayah lainnya yang sering terjadi gangguan tikus di lahan pertanian.
“Kemampuan memangsanya lima sampai sepuluh ekor tikus, dengan ada burung hantu diperkirakan bisa menekan kehilangan hasil panen akibat tikus sampai dua ton per hektare,” tutupnya.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks
-
Sosial7 hari yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah