Peristiwa
Cerita Pengemudi Ojol yang Jadi Korban Klitih, Disabet Pedang Hingga Alami Luka Ditangan






Saptosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Kejahatan jalanan atau klitih belakangan ini kerap muncul di wilayah Yogyakarta dan cukup meresahkan masyarakat, bahkan hingga lintas daerah. Apesnya, warga Padukuhan Dondong, Desa Jetis, Kecamatan Saptosari ternyata juga menjadi korban kejahatan di Jalan Kabupaten Sleman pada Senin (03/02/2020) dini hari. Lantaran mengalami luka dibagian tangannya, laki-laki hang menjadi korban klitih ini pun harus mendapatkan perawatan medis.
Adalah Pendiyanto, lelaki berusia 24 tahun yang menjadi korban kejahatan jalanan kala itu. Ia masih sangat ingat betul kejadian yang menimpa dirinya pada Senin dini hari lalu. Saat itu, sepulang dari rutinitasnya sebagai ojek online (ojol) di wilayah Yogyakarta, dirinya bersama tiga orang temannya menyempatkan diri untuk makan malam.
Tak berselang lama, mereka kemudian berniat untuk pulang dengan mengendarai sepeda motor masing-masing. Pada saat di jalan tersebut mereka berpapasan dengan dua orang tak dikenal yang berboncengan. Tak sedikitpun terbesit dibenaknya, jika kedua orang itu bakal mencelakakan dirinya.
Namun saat sepeda motor mulai mendekat, salah satu dari mereka mengayunkan senjata tajam ke arahnya.
Seketika pula, ia dan sepeda motor yang ia kendarai hilang kendali dan langsung terjatuh.







“Setelah membacok saya, mereka langsung pergi,” kata dia, Sabtu (08/02/2020).
Beruntung beberapa rekannya langsung menolong Pendiyanto. Ia segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Naas, luka yang dialaminya pun cukup parah. Beberapa jahitan harus ia terima untuk menyembuhkan lukanya itu.
“Saya mendapatkan 7 jahitan di dalam luka, dan 10 jahitan di luar. Total 17 jahitan. Tulang lengan atas saya juga retak karena tersabet pedang itu,” kata Pendiyanto.
Saat ini Pendiyanto hanya istirahat di rumah sederhana milik orang tuanya. Sembari menunggu kesembuhannya, ia juga berhenti dan meninggalkan pekerjaannya sebagai ojek online yang digeluti beberapa waktu terakhir setelah berhenti berjualan cireng.
“Saya tidak lapor polisi.Saya ikhlas, harapan saya jangan sampai ada lagi korban bertambah, biar jogja kembali aman tentram tidak ada lagi rasa was-was,” kata Pendiyanto.
Sementada itu, Dukuh Dondong Wagirin mengatakan dari keluarga besar korban tidak mau memperpanjang kasus pembacokan ini. Namun disisi lain kesulitan biaya pengobatan, karena BPJS Kesehatan tidak dapat digunakan. Pembiayaan tidak masuk dalam daftar klaim.
Terlebih, setiap tiga hari sekali wajib kontrol ke rumah sakit dengan menggunakan uang pribadi. Dia berharap kepada pihak terkait agar turut membantu persoalan ini.
“Selama ini sudah mengabiskan anggaran Rp 2,5 juta, menggunakan uang pribadi,” kata Wagirin.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks